42105 Regi : Dalam masa penantian

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. 

Saudara kekasih Kristus renungan pagi ini diambil dari 

*Yesaya 30:18* 

Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! 

Tema :  

*Dalam masa penantian* 

Menanti atau menunggu dalam segala keadaan adalah kegiatan yang membosankan apalagi jika kita tidak mengetahui seberapa lama kita harus menunggu dan dalam kesukaran yaitu keadaan yang tidak baik. Seringkali membuat  pengharapan dan iman kita menjadi lemah. Kita berubah menjadi tidak sabar, mudah mengeluh, marah, menghakimi dan sampai timbul kata kata kutuk atau tidak sopan. 

Seperti yang dialami bangsa Israel dalam penantian menuju tanah Kanaan, tanah perjanjian dimana bangsa Israel menjadi tidak sabar dan timbul kemarahan serta ketidaktaatan akan perintah dan firman Tuhan. Ada rasa kuatir, meragukan janji Tuhan, ketakutan, menghakimi dan sebagainya, sehingga mereka menghendaki allah lain yang menjadi pemimpin, seperti dinyatakan dalam kitab keluaran 32. 

Di sisi lain Tuhan juga sedang menantikan kita apakah masih ada iman untuk mau taat kepada kehendak Tuhan. Karena kasih dan keadilanNya akan dicurahkan kepada semua orang yang menantikan dengan iman, ketaatan dan kesetiaan. Bahkan Tuhan selalu menyertai dengan memberikan kekuatan baru, sebagaimana yang difirmankan dalam 

*Yesaya 40: 31* 

tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. 

Orang yang menantikan Tuhan memiliki hubungan yang dekat denganNya. Karena memiliki pengharapan bahwa Tuhan selalu menggenapi janjiNya. 

Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. 

Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

*Ibrani 10:35-36 (TB)* 

Jika kita tetap percaya dan bahkan giat dalam pekerjaan Tuhan sesuai kehendakNya maka upah kehidupan kekal telah menanti. Karena itu mari kita berjuang untuk menjaga agar kita tidak kedapatan bercacat dan bernoda dihadapanNya sampai waktu janji Tuhan digenapi yaitu dengan memelihara hubungan yang baik dengan Tuhan, sebagaimana diperintahkan dalam

*2 Petrus 3:14 (TB)* 

Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.

Terus membangun pujian, bertekun berdoa dan merenungkan firman adalah usaha kita dalam memelihara hubungan dengan Tuhan, sehingga dalam diri kita ada semangat seperti yang difirmankan dalam 

*Roma 12:11-12 (TB)*  

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. 

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! 

Bertekun memohon dalam doa untuk tetap giat melakukan perintahNya membuat roh kita menyala-nyala sambil terus memuliakan Tuhan yang akan menimbulkan kesabaran, kekuatan dan pengharapan walaupun dalam pergumulan.

Marilah terus belajar melakukannya dalam kesetiaan di tengah masa penantian kita, sehingga kita dimampukan dapat menyerahkan semua rencana kita kepadaNya. Tuhan menantikan kita merelakan hati untuk menerima hanya kehendakNya saja yang terjadi di dalam hidup kita. Sebab kehendak Tuhan kepada setiap orang percaya adalah rancangan damai sejahtera bukan kecelakaan yang memberikan masa depan yang penuh pengharapan

*Yeremia 29:11 (TB)*  

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Selamat pagi, selamat beraktivitas dan terus bersemangat dalam menanti jawaban doa doa kita. Tuhan Yesus memberkati.

 *PD Autopia Malang* 

 *Wita*