42056 Regi : Kutukan Terhadap Pohon Ara yang Tidak Berbuah

 Shalom Aleichem b'Shem  Yeshua Ha Maschiach.

Kiranya damai sejahtera Yesus Kristus menyertai kita sepanjang hari ini.


Judul renungan pagi ini adalah: 


*Kutukan Terhadap Pohon Ara yang Tidak Berbuah*


Nas Alkitab: 


*Markus 11: 13*

Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapatkan apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.


Para kekasih Kristus, ayat di atas merupakan tulisan Markus yang menggambarkan perjalanan Tuhan Yesus ke Yerusalem bersama para murid menuju Bait Allah.


Dalam perjalanan mereka, Tuhan Yesus melihat pohon ara dan mendekati pohon ara itu, namun Ia tidak mendapatkan apa-apa selain dedaunan saja. Maka kata-Nya kepada pohon itu: 


_"Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!"¬_ (ayat 14). 


Sekembali mereka dari Bait Allah mereka melihat pohon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya (ayat 20). Bahkan Petrus mengomentari dengan mengatakan pada ayat 21:


 _"Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."_ 


Bukankah pada saat itu sedang bukan musim buah ara, lalu mengapa Tuhan Yesus mengutuk pohon itu sampai mati? Sesungguhnya Ia tidak sedang mencari buah pohon itu, melainkan tidak mendapatkan apa-apa selain daun-daun saja. Pohon ara dalam setiap musim pertumbuhannya menghasilkan buah-buah pendahulu sebanyak tiga kali, yaitu pada musim semi, musim panas dan musim dingin. Namun ketiga buah pendahulu inipun tidak dijumpai oleh Tuhan Yesus, sehingga Ia mengutuk pohon ini.


Lalu, apa maksud dari tindakan Tuhan Yesus di atas? Perbuatan Yesus itu bukanlah merupakan kekecewaan ataupun ketidaksabaran-Nya terhadap pohon ara itu, melainkan peringatan bagi bangsa Yahudi akan iman yang harus berbuahkan perbuatan. Janganlah kamu hanya memiliki iman tetapi tidak disertai perbuatan (buah Roh). Pohon ara tersebut lambang bangsa Yahudi yang menjalani berbagai kegiatan kerohanian (daun-daun), namun tanpa berbuahkan perbuatan kebenaran. Pengutukan terhadap pohon ara itu melambangkan nasib para pembesar agama Yahudi yang menolak kehadiran Sang Mesias.


Dalam Kitab Hosea disebutkan:


_Seperti buah-buah anggur di padang gurun Aku mendapati Israel dahulu; seperti buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara Aku melihat nenek moyangmu. Tetapi mereka itu telah pergi kepada Baal-Peor dan telah membaktikan diri kepada dewa keaiban, sehingga mereka menjadi kejijikan sama seperti apa yang mereka cintai itu._ - 

*Hosea 9:10*


Tindakan Yesus Kristus melambangkan hukuman yang akan datang atas Israel yang tidak percaya, bahkan melanggar penjanjian dengan Allah. 


Dari pelajaran di atas terdapat hal yang sangat penting untuk kita aplikasikan dalam kehidupan kita, yaitu: 

Para pengikut Kristus *dikehendaki menghasilkan buah-buah Roh.* Ketidakmampuan dalam hal itu akan mengakibatkan matinya “pohon” rohani mereka, sehingga akan kering sampai ke akar-akarnya. 


Marilah kita mengingat perumpamaan tentang talenta (Matius 25: 14-30). Perumpamaan tentang talenta menekankan bahwa tempat dan posisi kita di sorga kelak akan ditentukan oleh kesetiaan dalam kehidupan dan pelayanan kita di bumi. Talenta melambangkan: waktu, sumber daya dan kesempatan untuk melayani Allah ketika masih di bumi ini. Hal-hal ini dianggap oleh Allah sebagai sesuatu yang dipercayakan kepada kita dan kita dikehendaki-Nya untuk bertanggung jawab dalam mengelolanya sebijaksana mungkin.


Tuhan Yesus telah menyematkan potensi perbuatan baik dalam diri umat manusia: 


_Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab *benih ilahi* tetap ada di dalam dia dan *ia tidak dapat berbuat dosa,* karena ia lahir dari Allah._ - 

*1 Yohanes 3:9*


Tuhan Yesus pun telah memberikan harta yang paling berharga dalam diri manusia yang percaya, yaitu: Roh Kudus. Ia mengharapkan agar para umat percaya hidup dalam tuntunan Roh Kudus-Nya, sehingga secara pribadi mereka *bertumbuh, berkembang dan berbuah.* Dengan demikian mereka akan terbebas dari hukuman api kekal:


_Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."_ 

*Matius 3:12*


Kekasih-kekasih Kristus, melalui gambaran pohon ara yang sama sekali tidak ada sesuatupun yang berguna ini, marilah kita introspeksi: *Sudahkan perjalanan hidup kita di dalam tuntunan Roh Kudus-Nya?*


Selamat pagi, selamat Minggu dan selamat bergereja.


*PD Autopia – Malang*

_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman