42044 Regi : Iman yang Sejati

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.

Kiranya damai sejahtera Kristus menyertai kita semua pada sepanjang hari ini.

Renungan pagi ini berjudul: 

*Iman yang Sejati*

Nas Alkitab: 

*Lukas 18:27* (TB)  

Kata Yesus: "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah."

Para kekasih Kristus, kita meyakini bahwa perkataan Tuhan Yesus yang dicatat dalam Injil Lukas di atas merupakan hal yang mutlak benar. Namun jika ditanyakan apakah ada pengalaman dalam hidup kita mengenai hal itu, belum tentu dengan mudah kita dapat menjawabnya. Terlebih jika firman di atas dikaitkan dengan firman di bawah ini:

*Matius 17:20B* (TB) Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Akankah hal itu terjadi? Bukankah firman di atas merupakan penggambaran dari kuasa Kristus melalui iman yang sejati dari diri seseorang.

Pada Lukas 18: 27 di atas, Tuhan Yesus tengah berbicara tentang iman yang sanggup memindahkan gunung, sanggup mengadakan mukjizat dan penyembuhan serta sanggup melakukan hal-hal besar untuk Allah.

Apakah sebenarnya ada iman yang disebut oleh Yesus itu? Iman yang sejati!

Iman yang sejati adalah iman yang memberikan hasil. Bahkan hasil tersebut dikatakan mampu:  *memindahkan gunung.* 

Iman yang sejati merupakan karya Allah di dalam diri orang yang sungguh-sungguh percaya:

*Filipi 2:13* (TB)  

karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Iman yang sejati bersifat percaya tanpa kebimbangan bahwa dalam doa-doa yang dituntunan-Nya pasti dikabulkan-Nya:

*Markus 11:23* (TB)  

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

Iman seperti itu diciptakan oleh Roh Kudus dan ditanamkan dalam diri kita yang sama sekali bukan dihasilkan oleh buah pikiran kita:

*1 Korintus 12:10A* (TB)  

Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh.

 

Kisah nyata yang pernah terjadi di Mesir pada tahun 979 Masehi; seorang Khalifa Mesir bernama Kalifah Al-Mui'z yang sangat berkuasa menemui Pastor Abraam menanyakan kebenaran firman TUHAN, katanya : “Bukankah dalam Alkitab tertulis jika iman mu sebesar biji sesawi dapat memindahkan gunung ?”, dijawab oleh Pastor Abraam: “Benar." Apakah engkau percaya dengan Alkitab mu, dijawab Pastor: “Percaya". Selanjutnya ia bertanya lagi : “Apakah engkau percaya bahwa dapat memindahkan gunung?” Dan dijawab Pastor : “Ia..."

Khalifa langsung menyuruh Pastor ini untuk memindahkan Gunung Mokattam disebelah timur Kota Cairo untuk dipindahkan ke sebelah barat dan dijawab oleh Pastor bahwa “Kami tidak dapat berbuat apa-apa tanpa campur tangan dan pertolongan dari Tuhan...."

Kemudian Kalifa menjawab dengan ancaman bahwa : 

“Baiklah saya memberikan kamu kesempatan tiga hari untuk memindahkan gunung ini; jika tidak, maka risikonya semua orang Kristen di Cairo akan dibunuh.

Singkat cerita dengan segera Pastor mengumpulan seluruh jemaatnya untuk berpuasa tiga hari tiga malam. Dan akhir dari hari yang ketiga tersebut, Malaikat Tuhan menampakan dirinya dan berkata kepada Pastor itu 

“Kamu jangan takut, gunung itu pasti akan pindah". Setelah seluruh persyaratan yang diperintahkan malaikat dipenuhi, maka Pastor mengundang Khalifa tersebut.

Pastor yang merupakan seorang patriarch itu lalu memberitahu sang Khalifah bahwa dia telah siap menjawab permintaannya dan mengundang Khalifah untuk pergi ke sisi timur Gunung Muqattam. Patriarch membawa serta seluruh orang percaya serta seluruh jemaat menuju ke gunung tersebut, sementara sang Khalifah berangkat bersama beberapa pembantu terdekatnya dan seluruh prajuritnya bergerak ke arah sisi lain gunung menempati posisi yang saling berhadapan dengan rombongan sang Patriarch.

Setelah semua kelompok berada pada posisi masing-masing, sang Patriarch memulai upacara keagamaan diawali dengan sakramen kudus, lalu mengumandangkan seruan: 

“KYRIE ELEISON… KYRIE ELEISON…!” ( TUHAN kasihanilah kami… TUHAN kasihanilah kami…!) berkali-kali yang diserukan dengan keyakinan iman yang penuh dan teguh! Begitu kuatnya keyakinan para pengikut Kristus sehingga sanggup menghadirkan suasana yang begitu kudus. Pada saat itulah keajaiban terjadi! Gunung tiba-tiba bergerak terangkat dari permukaan tanah sehingga sinar matahari bisa terlihat dari celah-celah antara dasar gunung yang terangkat tersebut dengan permukaan tanah! Kemudian mereka berdoa terus..... dan pegunungan timur Mochatam berpindah kesebelah barat dengan jarak 3 kilo meter dari Kota Cairo.

Sang Khalifah dan para pengikutnya menjadi terbelalak, takjub, dan sangat ketakutan menyaksikan keajaiban yang sedang berlangsung tersebut. Sang Khalifah langsung berteriak sekuat tenaga mengucapkan ‘Allah Maha Besar; Puji syukur atas nama-Nya’ dan langsung pergi menuju tempat Patriarch dan umat Kristus, meminta Patriarch untuk menghentikan apa yang sedang Patriarch dan umat Kristus lakukan, karena kuatir terhadap kota yang sedang dibangun akan hancur total akibat goncangan gempa yang ditimbulkannya.

Setelah semuanya kembali tenang, sang Khalifah kemudian mengaku ke Patriarch Abraam: 

“Anda sudah membuktikan kebenaran Iman Kristen Anda!”. 

Setelah itu, Khalifah dihinggapi dengan rasa takut dan memeluk hangat Patriarch Abraam dan ini adalah awal baru bagi persahabatan yang baik di antara mereka.

Para kekasih Kristus, kisah nyata di atas membuktikan kebenaran firman-firman-Nya atas orang percaya yang memiliki iman yang sejati kepada Kristus di dunia ini. Bagaimanakah dengan kita? 

Marilah kita memohon tuntunan Roh Kudus agar diberikan kasih karunia Allah menuju beriman yang sejati.

Selamat pagi, selamat beribadah Minggu dan selamat beraktivitas.

*PD Autopia - Malang*

_gunawanwibisono_