42041 Regi : MAU

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashciach 


Renungan Pagi ini dengan tema 


*MAU*


FirmanNya diambil dari 


*Yeremia 4:1* (TB)

¹ "Jika engkau mau kembali, hai Israel, demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri dari hadapan-Ku! 


Ada satu kata singkat pada ayat di atas, namun sangat penting dan merupakan kata kunci yang sangat krusial, karena tanpa kata singkat itu, semua yang akan dilakukan Allah tidak akan terlaksana. Kata singkat itu cuma terdiri dari 3 huruf, yaitu : MAU.


Mau ini bersifat personal. Masing-masing. Dan berasal dari dalam diri manusia itu sendiri. Tanpa mau dan ke-mau-an, manusia akan tetap pada kondisinya masing-masing.  Allah menciptakan manusia dengan sebuah "kelebihan" yang istimewa, yaitu kehendak bebas. Dan Allah sangat menghargai kehendak bebas itu, sehingga manusia berbeda dengan makhluk ciptaan yang lain.

Dan dari kehendak bebas itulah terkandung kemauan atau ketidakmauan, yang tidak bisa dipaksakan.


Ke-mau-an itu dari pihak kita. Mau atau tidak itu kita bebas menentukan sendiri.  Termasuk seperti ayat di atas. Mau kembali kepada Tuhan untuk bertobat atau menolak ajakan Allah dan terus memberontak melawan-Nya.  Dua-dua nya mengandung konsekuensi. Mengandung upah, baik itu upah keselamatan atau upah kebinasaan. Hanya dari sikap hati: mau atau tidak mau..!

Ketika Tuhan Yesus mengatakan.. _"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu._  _(Mat 11:28)_ , itu adalah "penawaran" dan bukan "paksaan". 

Dan siapa yang mau datang, mereka akan diberi kelegaan, sebaliknya yang tidak mau, mereka juga tidak akan mendapatkan apa-apa.


Juga ketika Dia mengetok pintu.. 

_Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.._ _(Wahyu 3:20)_


Dia hanya berdiri dan mengetok sambil menunggu orang yang "mau" membukakan pintu itu. Dia tidak mendobrak pintu itu..! Dia tidak memaksa masuk dan membuka pintu itu. Dia hanya menunggu. Menunggu kita yang mau membuka pintu hati kita..


Saudara terkasih, hanya antara mau dan tidak, tetapi hasilnya adalah langit dan bumi. Surga dan neraka..!

Karena itu kemauan kita ini harus peka dan merespon "ketokan" pada pintu hati kita masing-masing.

Jika kita mau, maka kita tidak perlu melarikan diri dari hadapan-Nya, namun justru mau mendekat kepada-Nya.

Karena kelegaan disediakan-Nya, kuk-Nya pun ketika dipikulkan-Nya juga enak dan ringan. Ringan karena Dia telah memikul bagian yang terberat. 


Mari bersyukur kepada Allah dan mencondongkan kemauan kita kepada Allah dan firman-Nya, sehingga diberikan-Nya  kelegaan yang sejati, serta kuk yang enak dan ringan itu kepada kita.. Amin.


*PD AUTOPIA Malang*

_hasansantoso_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman