42033 Regi : Jangan berpikiran pendek

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Renungan firman Tuhan pagi ini bertemakan:


*Jangan berpikiran pendek*


Dalam Bahasa Jawa:

*OJO cupet ing NALAR*


Bacaan firman: 


*Kejadian 35:19-34*


Nas:


*Kejadian 25:32 (TB)* 

Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"


Kekasih Kristus yang diberkati Tuhan.

Kisah cerita Esau dan Yakub sudah tidak asing bagi kita, yaitu yang berhubungan dengan barter iman.

Ingat Perjalanan hidup orang percaya menuju kepada keselamatan jiwa yaitu keselamatan yang sejati hanya ada dalam Yesus Kristus, disertai oleh iman yang benar kepada Allah.

Melalui perenungan firman ini kita diingatkan jangan sampai mempunyai pemahaman iman yang keliru, yang akhinya tersesat gagal dalam pengertian, seperti yang tertulis dalam 


*Ayub 21:15 (TB)*  

Yang Mahakuasa itu apa, sehingga kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami, kalau kami memohon kepada-Nya?


Bisa dipertegas lagi dalam sabdaNya:


*Maleakhi 3:14 (TB)* 

Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?


Pengikut Kristus harus mempunyai misi, tidak sekedar hidup untuk menikmati dunia ini dengan segala kenikmatanya saja, tetapi harus terus bekerja dan berbuah bagi kemuliaan Tuhan Yesus.

Kita harus sadar bahwa dalam perjalanan hidup di dunia ini tantangan dan hambatan, duri penderitaan akan terus menghadang dan menantinya, oleh karena itu perlu sebuah sikap dan tindakan dalam mengambil keputusan yang tepat.

Jangan sampai terjadi seperti kisah Esau dan Yakub, yang berakibat fatal. Walaupun itu merupakan penggenapan firman Allah tetap ada konsekuensinya dan pertanggunganjawab.


Kita harus mengerti bahwa Hak waris kesulungan yang istimewa tidak sembarangan itu seharusnya dijaga, dirawat dan dipertahankan, namun Esau dengan meremehkan dan menganggap enteng menukarnya dengan hal hal yang menggiurkan demi kepuasan nafsu dunia.

Hal ini terjadi ketika Esau datang dari berburu fisik lemah, capek pikiran kacau, maka kesempatan inilah yang iblis gunakan untuk menjatuhkan iman Esau.

Begitu juga Yakub ada misi yang tidak pas untuk cepat memiliki hak kesulungan itu.


Hal itu bisa terjadi juga dalam perjalanan hidup iman kita yang dengan mudahnya meremehkan berkat Allah, ini dikarenakan tidak ada kesiapan iman dan mental, iman lemah,hidup jauh dari Tuhan, maka ketika muncul sesuatu yang menggoyahkan iman baik melalui krisis keuangan, ekonomi, harta, jabatan, kehancuran keluarga, perjodohan, sehingga jalan pintaslah yang diambilnya dengan mempertaruhkan *iman pemberian Allah* 

Ditukar dengan hal hal alamiah/dunia yang mana hanya berdasarkan akal budi dan hikmat manusia dunia.

Sehingga firman Allah dilupakan karena telah mendapatkan pertolongan secara instan, cepat dan memuaskan nafsu sesuai dengan harapanya,firman Tuhan berlalu begitu saja.

Ayat 30 dari bacaan ini, nafsu telah menjadikan Esau buta, lupa diri sehingga ia menukarkan hak kesulungan yang merupakan harta paling berharga dalam hidupnya.

Sungguh tragis! Hanya karena keinginan yang tidak bisa dikendalikan. Hal berharga dan terpenting dalam hidupnya bisa lepas begitu saja. Esau berpikir pendek (cupet ing nalar), tanpa berfikir panjang akan konsekuensinya dari apa yang dilakukannya.


Saat ini kita boleh bersyukur diingatkan melalui firman pagi ini, agar tidak sekali kali menukarkan hal yang terpenting, berharga dalam hidup ini:*yaitu iman pemberian Allah*, dengan sesuatu yang remeh remeh dalam bentuk apapun. Jangan anggap enteng apa yang berharga dari pemberian Allah, jangan memiliki kualitas iman yang rendah, berpfikir pendek seperti Esau untuk tidak diteladani.

Kita mesti harus memegang teguh iman dan keselamatan yang Tuhan telah anugerahkan kepada kepada kita.

Kenikmatan dunia hanya bersifat sementara dan sesaat dan itupun menuju kepada kebinasaan.

Itu semua akan kita tinggalkan dan lenyap ketika kita  mati.

*Namun keselamatan dalam Kristus adalah kekal dan sangat kita butuhkan,baik dalam hidup sekarang maupun hidup kekal nanti*,sebab itulah yang kita tunggu selama hidup dalam penantian ini.


Marilah kita berhati hati untuk memilih dan bersikap dalam hidup keseharian kita saat ini, sebab itu berkonsekuensi kekal.


Selamat pagi dan beraktivitas.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.Amin


*PD.Autopia Malang*

  ernawati eliyus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman