42036 Regi : Berjuang melakukan Kehendak Tuhan sebagai tujuan hidup

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. Saudara kekasih Kristus renungan pagi ini diambil dari


*Roma 9:15 (TB)*  

Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." 


Tema 


*Berjuang melakukan Kehendak Tuhan sebagai tujuan hidup* 


Ada suatu kesaksian dari seorang anak yang beberapa kali bermimpi didatangi dan ditolong oleh Tuhan Yesus. Padahal dia berada dalam keluarga yang bukan Kristen. Ibunya seorang mualaf karena pernikahan. Suatu ketika dia sakit demam tinggi, menggigil dan kedua orang tuanya tidak mampu membawanya ke rumah sakit atau dokter. Dalam kondisi seperti itu anak ini ingin mengetahui siapa Yesus dan bertanya kepada ibunya. Ibu menjawab dengan berbisik, Yesus itu Tuhan. Kemudian ibu ini mengajari lagu sekolah minggu: Yesus cinta anak anak. Anak ini berusaha menyanyikannya berulang ulang. Sampai tanpa disadari demam tingginya sudah turun dan sembuh. 


Kesaksian di atas menunjukkan bahwa Tuhan berkehendak menyembuhkan anak yang belum mengenal Tuhan Yesus dan dalam keluarga dimana ibunya pernah mengecewakan hati Tuhan. 


Sebagaimana Tuhan juga berkehendak untuk menetapkan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan bukan karena ketaatannya bahkan sering menyakiti hati Tuhan. Tetapi ketika bangsa Israel mau bertobat dan mencari Tuhan maka Tuhan tidak memperhitungkan kesalahannya tetapi dengan segera Tuhan berkenan untuk menolongnya, sebagaimana firmanNya dalam 


*Ulangan 30:2-3 (TB)*  

dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya sesuai dengan segala yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, baik engkau maupun anak-anakmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,

maka TUHAN, Allahmu, akan memulihkan keadaanmu dan akan menyayangi engkau. Ia akan mengumpulkan engkau kembali dari segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, telah menyerakkan engkau. 


Kita juga sama seperti bangsa Israel yang telah dipilih dan dipanggil oleh karena kasih Tuhan tetapi kita sering sembrono mengabaikan kasihNya dengan hidup sekehendak kita sendiri. Sehingga kembali melakukan dosa. 

Seharusnya setelah pengenalan kita akan Tuhan Yesus sang juruselamat maka dosa ini telah mati bersama kematianNya. Tuhan menghendaki kita tidak hidup lama dengan melakukan dosa yang mengecewakanNya. Kehendak Tuhan adalah kita hidup melakukan firmanNya menjadi pribadi baru yang dipimpin Roh Kudus bukan semau kita sendiri,  


*Roma 6:6 (TB)*  

Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.


Kita telah merdeka dari dosa berarti kita tidak di bawah hukuman maut yang mengerikan. Tetapi kemerdekaan ini masih perlu terus diperjuangkan selama hidup dalam penantian di dunia. Karena secara daging manusia lemah maka kita memerlukan untuk mendengar dan melakukan firman Tuhan setiap saat.  Itu adalah wujud dari mengasihi Tuhan akan pemberian  keselamatan dan mengasihi sesama seperti diri sendiri seperti kehendakNya. 

Jika tujuan hidup kita melakukan kehendak Tuhan maka buahnya adalah buah Roh, sehingga kita tidak mudah menghakimi tetapi mudah mengampuni, selalu rindu mendoakan orang yang memusuhi kita.  Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan yang menonjolkan kekerasan hati tetapi membalas dengan kebaikan yang mengutamakan kasih dan kerendahan hati. Karena semua firman Tuhan mengarahkan kita pada apa yang baik dan benar seturut rancangan dan kehendakNya. 


Pertolongan Roh Kudus mengubah hati ini menjadi lembut untuk menerima firman yang keras karena hanya melalui firman Tuhan dapat mengubah, membentuk dan menyempurnakan diri kita menjadi seperti gambar dan rupa Allah. 

Karena itu hendaklah kita sadar sebagaimana firmanNya dalam 


*Ayub 5:17* 

Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. 


Tuhan menyebut pribadi baru ini adalah manusia yang berbahagia karena didikan Tuhan memberi faedah untuk kehidupan hari ini sampai pada kehidupan kekal di surga. Kesaksian tentang mujizat yang terjadi pada anak kecil tadi mengubah hidupnya walaupun sampai besar dia harus berjuang keras dalam pengenalan akan Tuhan Yesus dan pertumbuhan imannya. Tetapi di akhir cerita keluarga anak ini diselamatkan, pertama ibunya kembali percaya kepada Tuhan Yesus dan beberapa tahun kemudian ayahnya menerima Tuhan Yesus.


Marilah semakin teguh dalam mewujudkan kehendakNya sebagai tujuan hidup kita dari hari ini sampai selamanya. Serta terus tekun melakukan firman Tuhan dan berubah. Di sisi lain setiap orang diberi tanggung jawab menjadi saksi Kristus dan mengenalkan karya keselamatanNya karena tidak ada yang tahu bagaimana akhir hidup seseorang. Mungkin Tuhan masih berkehendak menyelamatkan melalui kesaksian dan kehidupan kita. 

 

Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

*2 Petrus 1:10*


Selamat beraktivitas dan Tuhan Yesus memberkati.


 *PD Autopia Malang* 

 *Wita*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman