42029 Regi : Ketekunan untuk tetap setia berbuahkan kehidupan

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. 

Saudara kekasih Kristus, firman renungan pagi ini diambil dari


*Ibrani 10:36-38 (TB)*  

Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

"Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. 

Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."


Tema 


*Ketekunan untuk tetap setia berbuahkan kehidupan* 


Ayub adalah manusia yang memiliki penderitaan yang luar biasa tetapi tetap tekun dan setia untuk hidup saleh. Ini terbukti ketika istrinya mengutukinya dan Tuhan. Tetap Ayub menjawab dengan perkataan yang benar dihadapan Tuhan : 


*Ayub 2:10 (TB)*  

Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya. 


Ayub tidak melakukan dosa dengan perkataannya walaupun orang yang dikasihi di dunia ini menghinanya. Kesetiaan Ayub kepada Tuhan ini tidak datang secara tiba tiba tetapi karena ketekunan membangun kedekatan dengan Tuhan dan melakukan perintahNya jauh sebelum Ayub diijinkan Tuhan menerima penderitaan, terbukti dalam firman Tuhan di 


*Ayub 1:5 (TB)*  

Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." *Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa* .


Dalam ayat 5 b difirmankan Ayub senantiasa atau selalu memohon pengampunan. Bahkan seluruh kehidupannya menyenangkan hati Tuhan karena Ayub hidup dengan melakukan perintah - perintahNya seperti di *Ayub 1: 1* dan Tuhan mengatakan tidak ada di dunia ini yang hidup saleh seperti Ayub di *Ayub 1: 8.* 

Semua kesetiaan dan ketekunan untuk  hidup mendekat kepada Tuhan ini memberikan kekuatan yang besar ketika Ayub mengalami penderitaan demi penderitaan. Ayub tetap setia, memuji namaNya, berdoa dan imannya semakin bertumbuh. 


*Ayub 42:2 (TB)*  

"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. 


Ini pernyataan iman akan kuasa Tuhan setelah sekian lama Ayub menderita bahkan Ayub mengalami sendiri bagaimana begitu dekatnya hubungan dengan Tuhan, sebagaimana disaksikan dalam


*Ayub 42:5-6 (TB)*  

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. 

Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu." 


Ayub semakin merendahkan diri dihadapanNya dan melakukan pertobatan di tengah penderitaannya. Hal ini membuat  hati Tuhan tersentuh setelah melihat kesetiaan dan kerendahan hatinya. Tidak lama kemudian Ayub dipulihkan dan diberkati hidupnya berkali kali lipat dari sebelumnya. 


Ketekunan dan kesetiaan Ayub ini patut menjadi teladan bagi kita semua. Penderitaan Ayub melebihi dari penderitaan kita. Terlebih lagi Ayub menderita bukan karena dia berbuat jahat tetapi karena itu diijinkan Tuhan untuk terjadi. 

Ayub tidak kecewa dengan keputusan Tuhan dan tidak meninggalkan atau menjauh dari Tuhan, sebaliknya ia terus mendekatkan diri kepadaNya dan merasa berdosa dihadapanNya dengan segenap tubuh, jiwa dan roh. 

Seandainya Tuhan mengijinkan kita mengalami penderitaan apakah kita akan tetap setia, taat, merendahkan diri dan rela bertobat seperti Ayub ? Memang ini tidaklah mudah tetapi mari kita mengingat bahwa sejak dari semula kita telah dipilih dan dipanggil menjadi anak Tuhan untuk menjadi saksi akan namaNya. 


*Yohanes 15:16 (TB)*  

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.


Berbahagia kita yang telah dipilih dan ditetapkan untuk melayani dan bersaksi. Karena janji Tuhan telah disediakan bagi kita yang tekun dan setia bekerja dalam ladang Tuhan dengan melakukan semua perintahNya. 

Jika kita tekun mendekatkan diri kepada Tuhan maka ketika gelombang pencobaan melanda maka kita tidak akan menjadi patah semangat dan terseret arus pergumulan yang menyebabkan semakin jauh dari Tuhan, sebab ketika jauh dari Tuhan maka kebinasaan yang datang ,oleh karena itu kita diingatkan kembali dengan firmanNya yang tertulis dalam


*Ibrani 10:39 (TB)*  

Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.


Gelombang pencobaan datang dan diperkenan Tuhan ada dalam kehidupan kita untuk membuat iman bertumbuh. Orang yang percaya akan menikmati semua yang terjadi dalam hidupnya di dalam rasa syukur dan damai karena mengimani bahwa Tuhan selalu menyertainya serta dengan kuasaNya pasti sanggup untuk bekerja dalam segala perkara. Berjalan bersama Tuhan dan merasakan kasihNya akan memberikan kekuatan dalam menghadapi penderitaan sampai waktu Tuhan tiba. Jika kita tetap bertekun mendekat kepada Tuhan akan menemui kehidupan kekal di surga. Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk tekun, taat dan setia sampai akhir. 


Selamat beraktivitas dan Tuhan Yesus memberkati. Amin. 


 *PD Autopia Malang* 

 *Wita*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman