42013 Regi : BERBAHAGIA DALAM PENCOBAAN

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach , renungan pagi ini dengan tema:


*BERBAHAGIA DALAM PENCOBAAN* 


Bacaan firman dari: 


*Yakobus 1 : 12-18*


Nas: 


*Yakobus 1:12 (TB)*  Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

 

Diawali dengan kata Berbahagialah, pembukaan perikop ini senada dengan Yakobus 1:1, ajakan untuk berbahagia meski mengalami pencobaan,  kembali diserukan oleh Yakobus kepada kedua belas suku di perantauan. Seruan Yakobus ini memberikan gambaran keadaan yang dihadapi oleh kedua belas suku tersebut, yaitu situasi penuh pencobaan.


Menurut KBBI, pencobaan :  berarti proses, cara, perbuatan mencoba atau mencobakan. Dalam perikop pembacaan ini dikatakan bertahan dalam pencobaan, dapat dimaknai bertahan dalam proses.


Berada dalam sebuah proses kehidupan penuh tekanan, tentu bukan sebuah keadaan yang nyaman. Manusia pasti akan selalu berusaha mencari cara untuk dapat segera keluar dari dalamnya dan bahkan tidak sedikit pula yang memilih jalan pintas. 

Ada kecenderungan lain dari manusia, bila sedang berada dalam kondisi penuh tekanan,  alih-alih melihat kedalam diri sendiri koreksi diri, manusia dengan mudah menunjuk pada Tuhan sebagai pihak yang paling bertanggungjawab, padahal Tuhan tidak pernah mencobai siapapun (13).


Apa yang membuat manusia jatuh dalam berbagai pencobaan?, keinginan manusialah yang membawanya masuk/jatuh dalam berbagai pencobaan. Keinginan yang seperti apa ?, tentu keinginan-keinginan yang bertentangan dengan kehendak Allah. Keinginan yang tidak diletakkan dibawah terang firman Tuhan. Keingingan-keinginan seperti itulah yang bila dibuahi akan melahirkan dosa dan maut pada akhirnya (14-15). 

Maut yang dimaksud adalah matinya kepekaan kita terhadap hal-hal yang mendatangkan dosa.


Tuhan senantiasa memberikan yang terbaik bagi manusia. Bukan hanya terbaik tetapi sempurna dan itu diberikanNya atas kehendakNya sendiri bukan hasil usaha kita manusia, itulah Kasih karunia Allah.  Semua yang sempurna itu diberikanNya dengan satu maksud, menempatkan manusia pada tempat yang utama diantara semua mahluk ciptaanNya (17-18)


Nasihat Yakobus untuk kita berbahagia bila berada dalam pencobaan, mengajak kita untuk melihat pencobaan atau kondisi penuh tekanan sebagai kesempatan memeriksa diri dan perbuatan kita dan juga menerimanya sebagai sebuah proses yang Tuhan ijinkan untuk kita jalani, agar kita menjadi anak-anak Tuhan yang tahan uji dan peka terhadap mana kehendak Tuhan dan mana keingingan-keinginan yang mendatangkan dosa atas diri kita.


Diproses oleh Tuhan itu memang ngeri-ngeri sedap, tetapi berbahagialah ketika Tuhan masih menegur kita melalui proses kehidupan, khawatirlah ketika teguran-teguranNya tak lagi mampu kita tangkap, mungkin kita telah berjalan terlalu jauh dariNya. 


Mari kita introspeksi diri kita masing-masing sehingga kita sadar bahwa hajaran ,didikan dan teguran Tuhan adalah salah satu cara bahwa Allah mengasihi kita dan supaya kita bertobat.


Tuhan Yesus memberkati 

AMIN!


*PD Autopia Malang*

_eddy mulyono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman