42015 Regi : Apakah yang dapat dilakukan orang mati

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach 

Kekasih Kristus.

Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari


*Ayub 14:10-12 (TB)* 

Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di manakah ia? 

Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut dan menjadi kering, 

demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya. 


Judul renungan 


*Apakah yang dapat dilakukan orang mati*


Mari kita berdoa 


*Bapa yang ku sembah dalam Tuhan Yesus, ku mohon berikanlah kepada ku roh hikmat bijaksana agar aku dapat memahami, mengerti dan mampu melakukan apa yang menjadi kehendak HU,  ya Bapa. Amin*



Kekasih Kristus, banyak diantara kita baik yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus atau yang di luar Tuhan Yesus masih beranggapan bahwa orang yang sudah mati masih bisa memberikan petunjuk, bahkan ada juga yang merawat hari hari tertentu untuk orang yang sudah mati dan tidak jarang yang datang ke pemakaman kuburan untuk mendoakan atau mohon doa safaat dari yang sudah mati.


Tidak jarang dalam melakukan ritual itu menggunakan beberapa sarana seperti bermacam bunga dengan aroma yang harum, kemeyan, dupa, atau juga bisa disiapkan apa yang menjadi kesukaan orang yang mati tersebut seperti jajan pasar, kopi, rokok atau minuman kesukaan yang sudah meninggal itu disajikan pada tempat yang sudah disediakan. 


Ketika apa yang disajikan itu kurang atau habis maka pemahaman yang ada dalam benaknya adalah itu sudah dimakan atau diminum oleh orang yang sudah mati. Benarkah demikian? Apakah kita tidak pernah berpikir itu dimakan binatang atau mungkin anak anak yang di rumah yang tidak atau belum memahami apa yang dilakukan oleh orang orang yang  melakukan itu. 


Mari sekarang kita sebagai orang percaya apa landasan kita berpikir dan melangkah perlakuan kita terhadap orang-orang yang sudah mati. Supaya kita tidak salah menyikapinya maka sudah seharusnya Alkitab yang merupakan pedoman hidup orang percaya dalam Tuhan Yesus itu yang harus dijadikan landasan supaya kita tidak gagal paham, mari kita renungkan firman Tuhan dalam


*Ulangan 18:10-12 (TB)*  

Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir,  

seorang pemantera, ataupun *seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.*

Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini *adalah kekejian bagi TUHAN*, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. 


Jelas sekali firman Tuhan menentang setiap orang yang minta petunjuk kepada orang mati dan hal ini adalah kekejian bagi Tuhan yang berarti kita akan berdosa, demikian juga bila kita berdoa atau mendoakan orang yang sudah mati, mari kita baca apa yang sudah Allah firmankan dalam


*Yesaya 8:19 (TB)*  

Dan apabila orang berkata kepada kamu: "Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit," maka jawablah: "Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? *Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?"*


Ingat bagaimana kisah orang kaya dan lazarus orang miskin ketika mereka sama-sama mati, baca dalam *Lukas 16:22-28*, artinya ketika orang sudah mati maka ia sudah tidak dapat melakukan apa apa atau mengubah kondisi mereka yang sudah mati, baik itu kita doakan terus menerus tidak akan dapat merubah keputusan Allah atas apa yang sudah ia lakukan selama ia hidup di dunia,  doa kita juga tidak akan dapat merubah keputusan Allah hal ini dapat kita saksikan dalam


*Wahyu 14:13 (TB)*  

Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, *karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."*


Jadi apa yang ia tabur selama hidup di dunia akan ia tuai juga, sesuai dengan apa yang telah ia lakukan, maka tepatlah apa yang difirmankan dalam 


*Ayub 14:10 (TB)* 

Tetapi bila manusia mati, maka *tidak berdayalah ia*, bila orang binasa, di manakah ia? 


Lalu bagaimana tindakan kita sekarang sebagai orang yang  percaya firman Tuhan, apakah  kita terus berdoa mendoakan mereka yang sudah mati supaya dapat pengampunan Tuhan terus ia dibebaskan dari segala perbuatanya? Atau apakah kita akan minta petunjuk kepada arwah orang mati yang sebenarnya ia sudah tidak berdaya? Jika ini yang kita lakukan maka itu adalah kekejian bagi Tuhan dan merupakan suatu perbuatan dosa.


Seharusnya kita sebagai orang yang percaya firman Tuhan kita kembali hidup berdasarkan Firman itu meyakini firman Tuhan yang tertulis dalam


*1 Tesalonika 4:13-14 (TB)* 

Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, *bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal*, supaya kamu jangan berdukacita *seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan*.

Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka *kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia*.


Seharusnya ini yang kita lakukan, karena itu marilah kita sadari apa yang telah kita lakukan di hadapan Allah agar kita beroleh rahmat pengampunan dan belas kasih-Nya, supaya pada saatnya kita pulang ke rumah Bapa bisa tetap bersama Bapa di dalam Tuhan Yesus.


Selamat pagi,  tetap bersemangat untuk hidup lebih baik akan pengenalan firman Allah.


Tuhan Yesus memberkati, amin.


*PD Autopia Malang*

Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman