42026 Regi : Bagaimana menikmati hidup ini?

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Renungan firman Tuhan pagi ini, bertemakan:


*Bagaimana menikmati hidup ini?*.


Bacaan firman : 


*Pengkotbah 9:-12*


Nas   :


*Pengkhotbah 9:5-6,12 (TSI)*  

Karena kita yang hidup tahu bahwa kita akan mati. Tetapi mereka yang sudah mati tidak tahu apa-apa. Mereka tidak dapat memperoleh apa-apa lagi, bahkan tidak ada lagi yang mengenang mereka. 

Rasa kasih sayang, kebencian, dan iri hati yang mereka rasakan selama masih hidup, semuanya lenyap dengan kematian mereka. Untuk selama-lamanya mereka tidak bisa lagi terlibat dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang hidup di dunia ini. 

Seperti ikan dan burung yang tiba-tiba terperangkap dalam jala atau jerat, demikian juga tidak seorang pun yang tahu kapan dia akan ditimpa malapetaka.


Kekasih Kristus yang di berkati Tuhan, perkenankan saya melanjutkan kalimat dalam perikop renungan pagi ini: *Bagaimana menikmati hidup pemberian Allah ini, mengingat hidup sangat singkat dan berharga.

Pengkotbah hari ini berpesan:*Nikmatilah hidup sebelum mati*..alasanya sederhana sekali yaitu :


Pertama:

Nasib semua orang adalah sama, baik itu orang benar, orang fasik, orang jahat, orang tahir, orang najis, penyembah yang taat maupun tidak semuanya akan mati ( ayat 2 dan 3).


Ke dua:

Hidup jauh lebih berharga daripada kematian. Anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati, kata Pengkotbah. Hal ini menunjukkan bahwa sehebat apapun manusia, ia tidak akan ada artinya apabila sudah mati.


Ketiga:

Hanya dalam dunia orang hidup di bawah matahari ada harapan dan pengharapan.


Ke empat; 

Manusia tidak bisa memprediksi kematian (ayat 12).


Jika kenyataanya memang seperti itu, lalu bagaimana cara kita menikmati hidup ini?.

Ingat kita ini adalah manusia berdosa jangan menandingi hikmat dan pengertian Allah dan jangan merasa paling mengerti dan bisa melakukan apapun sebab  dikatakan dalam


*Amsal 21:30 (TB)* 

Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.


Harusnya kita sangat bersyukur menjadi umat pilihan Nya, yang dimampukan mendekat dan melekat kepada Allah, sehingga jalan hidupnya dituntun dalam kebenaran firman Allah dan selalu bermohon akan hikmatNya.

Menikmati hidup harus dengan berpusat kepada Allah yang adalah Penguasa atas hidup manusia dan segala sesuatu yang merasa menjadi milik manusia.

Sebab manusia sering tidak sadar dan lupa bahwa semua yang ada pada kita itu hanyalah sebuah titipan saja dan kita di pinjami saja, maka dari kita jangan bermegah, seperti dalam sabdaNya:


*Yeremia 9:23-24 (VMD)* 

Demikian firman TUHAN, “Orang bijak jangan membanggakan kebijaksanaannya. Orang kuat jangan membanggakan kekuatannya. Orang kaya jangan membanggakan uangnya.

Jika seseorang mau bangga, biarlah mereka bangga karena hal ini: Biarlah mereka bangga bahwa mereka telah belajar mengenal Aku. Biarlah mereka bangga bahwa mereka telah mengerti bahwa Akulah TUHAN, yang baik dan jujur, dan bahwa Aku melakukan yang baik di atas bumi. Aku senang atas semuanya itu.” Demikianlah firman TUHAN.


Hikmat dan cara Allah tidak sama seperti himat dan cara manusia.

*Allah memberikan hikmat kepada orang yang dikehendaki Nya dengan cara cara yang tidak masuk akal bagi manusia*.

Hal inilah yang harus dipahami dan mengerti akan karya Allah yang benar.

Menikmati hidup harus dengan sukacita dengan apa yang telah disediakan Allah, baik secara jasmani dan rohani. Oleh karena itu janganlah kita menikmati apa yang tidak diberikan oleh Allah.

Untuk itu dalam dalam kehidupan ini kita wujudkan, dengan  tiada hari tanpa ucapan syukur kita yang melebihi rasa sekedar hanya maturnuwun saja atas segala berkat dan penyertaan Allah dalam suka dan duka.

Mintalah hikmat Nya supaya kita dapat menikmati  hidup ini seperti yang Tuhan inginkan, dan teruslah bersukacita memuji namaNya dalam segala keadaan:


*Roma 12:12 (VMD)*  

Bersukacitalah sebab kamu mempunyai pengharapan. Sabarlah jika kamu mempunyai penderitaan. Berdoalah senantiasa.


Mengingat hidup ini sangat singkat dan berharga, jika kita masih hidup di dalam dosa  marilah kita terus berusaha hidup dalam pertobatan.

Upah telah tersedia di surga dalam hidup yang kekal bersama Allah di surga. Ticket sudah diberikan kepada kita rawat dan kita jaga sampai rusak dan hilang.

Apabila kita telah hidup dengan lebih baik, mari kita tingkatkan untuk untuk lebih baik dengan mohon pertolongan kuasa Roh Kudus dengan tiada henti,  yang tentunya memerlukan perjuangan.

Nikmatilah kehidupan ini yang diberikan Allah sebagai ganjaran atau hadiah buat anak anakNya.


Semangat pagi, selamat menjalani kehidupan ini dan nikmatilah bersama Allah Sang Pemilik waktu dan berkat

Tuhan Yesus memberkati Amin


*PD.Autopia Malang*

  ernawati eliyus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman