42080 Regi : Tidak ada kemuliaan tanpa pemurnian

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach. 

Kekasih Kristus renungan pagi ini bertema :


*Tidak ada kemuliaan tanpa pemurnian* 


FirmanNya diambil dari 


*Daniel 11:35* 

Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan. 


Kemuliaan adalah kata yang membuat manusia bangga dan takjub. Setiap orang ingin dimuliakan atau disanjung orang lain. Tidak ada seorangpun yang mau direndahkan. Tetapi bagi Tuhan untuk mendapatkan kemuliaan harus mau merendahkan hati bahkan sampai serendah - rendahnya. Seperti yang dialami Tuhan Yesus sejak lahir sampai di kayu salib, Tuhan Yesus mengalami penderitaan, penghinaan, penyiksaan dan penolakan dari manusia yang dikasihiNya dimana Tuhan rela mengosongkan diriNya dan menjadi hamba. *Filipi 2: 6 - 8.* 


Sehingga pada akhirnya Bapa berkenan memuliakan Tuhan Yesus. 

Kerendahan hati ini menjadi teladan bagi kita untuk memiliki karakter Kristus. 

Karena itu Tuhan berkenan orang - orang bijaksana yang dikasihiNya untuk merasakan penderitaan supaya tidak terdapat kesombongan dan membuang apa yang jahat sehingga dapat menjalani proses kekudusan untuk menyatakan kemuliaan Allah di dunia, sebagaimana firmanNya dalam 


*Yesaya 48:10-11 (TB)*  

Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan. 

Aku akan melakukannya oleh karena Aku, ya oleh karena Aku sendiri, sebab masakan nama-Ku akan dinajiskan? Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain!" 


Penderitaan dan pergumulan diibaratkan seperti tungku pemurnian Tuhan yang akan menguji apakah iman umatNya tetap taat dan setia kepada Tuhan. Karena satu satunya jalan bagi manusia untuk manut  mengikuti  rencanaNya adalah melalui penderitaan baik secara fisik maupun penderitaan batin atau pergumulan. Supaya nyata kasih setia dan kuasa Tuhan di dalam kelemahan manusia. Umat Tuhan yang mau dibentuk dan diubahkan akan memiliki buah Roh sebagai ciri dari karakternya sesuai firman Tuhan di 

*Galatia 5 : 22 - 25.* 


Karakter baru ini akan menimbulkan cara pandang dan sikap hati dalam menghadapi penderitaan seperti firmanNya di 


*Roma 8:18 (TB)*  

Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.


Jika kita yakin bahwa semua pergumulan dan penderitaan yang diperkenan Tuhan terjadi akan membawa pada kemuliaan maka kita dapat menerima apapun yang menjadi jawaban atas doa - doa kita. Kalau jawaban tersebut tidak sesuai dengan hati kita maka kita tidak akan membuat patah semangat atau berontak. Bahkan sebaliknya akan semakin giat bertekun dalam ibadah dan mengoreksi diri dengan membuang segala kepahitan dan merendahkan diri dihadapanNya untuk hidup dalam pertobatan. Walaupun mungkin dalam kenyataannya secara fisik semakin melemah tetapi bertambah kuat imannya. 


*2 Korintus 4:16-17 (TB* )  

Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.


Mari terus memupuk semangat dalam diri dan berjuang berubah menjadi manusia baru  dimana Tuhan Yesus berkenan membentuk kita melalui setiap masalah dan penderitaan. Jangan melihat lamanya penderitaan yang kita alami tetapi marilah melihat kemuliaan yang telah disediakan Tuhan yang melebihi segalanya termasuk semua masalah di dunia. Sangat disayangkan kalau kemuliaan itu hilang.


*Ibrani 12:2 (TB)*  

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 


Tekun menjalani kehidupan ini dengan memandang kepada Tuhan Yesus karena terdapat proses pemurnian tidak bisa bersifat cepat atau instan.  

Roh Kudus kiranya menuntun dan memampukan kita untuk tidak menjadi lengah atau merasa lelah, bosan apalagi meninggalkan Tuhan. Karena Tuhan Yesus adalah Tuhan yang pernah merasakan segala penderitaan yang kita alami dan memberikan teladan kesetiaan melakukan kehendak Bapa sampai akhir kehidupanNya. Tuhan Yesus telah berjanji memberikan kemuliaan surgawi sama kepada siapapun yang mau setia dan taat sama seperti Tuhan Yesus yang taat melakukan kehendak Bapa sampai tuntas dan menerima kemuliaan.


Selamat pagi dan selamat beraktivitas. Tetap setia dan taat kepadaNya. 

Tuhan Yesus memberkati, Amin. 


 *PD Autopia Malang* 

 *Wita*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman