41996 Regi : BADAI KEHIDUPAN AKAN SELALU ADA
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan pagi ini tentang:
*BADAI KEHIDUPAN AKAN SELALU ADA*
FirmanNya dari
*Injil Yohanes 6:16-21*
Nas
*Yohanes 6:19-21*
¹⁹Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka.
²⁰Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!"
²¹Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.
Pewartaan Injil Yohanes pada hari ini menceritakan para murid yang mengalami ketakutan saat naik perahu, takut karena laut bergelora oleh angin kencang.
Kisah tersebut bisa kita maknai sebagai kisah yang bisa menjadi sebuah simbol tentang komunitas Kristiani yang dikelilingi oleh persoalan. Persoalan itu bisa dari dalam mereka sendiri, tetapi juga bisa dari luar.
Sesudah kebangkitan Kristus, umat berkembang terus sampai melintasi budaya lain di luar Yahudi. Jumlah yang semakin terus bertambah membutuhkan penggembalaan yang tidak sederhana.
Persoalan bisa bertambah karena masuknya iman Kristiani di tempat-tempat baru yang bisa menimbulkan gesekan karena menuntut perubahan. Maka munculnya persoalan-persoalan itu bisa dirasakan seperti badai atau angin kencang yang menerjang Komunitas umat beriman.
Dalam badai atau angin kencang itu mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati mereka, sehingga mereka takut. Kemudian Yesus berkata, *“Ini Aku, jangan takut!”*
Pernyataan Yesus itu sebagai peneguhan bahwa Ia yang telah bangkit akan tetap menyertai perjalanan Gereja yaitu umat Kristiani semua. Maka di tengah persoalan apa pun, Yesus akan tetap hadir menyertai Umat dan GerejaNya. Demikian sehingga bersama Pemazmur kita berseru:
Kasih setiaMu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami seperti kami berharap kepadaMu
*Mazmur 33:22*
Selanjutnya janganlah ketakutan itu menghantui kita. Bukankah Gereja dilambangkan sebagai bahtera, sebagaimana tertulis dalam sebagian dari teks lagu *Gereja Bagai Bahtera*.
_Gereja bagai bahtera di laut yang seram_
_mengarahkan haluannya ke pantai seberang._
_Hai kau yang takut dan resah kau tak sendirian_
_teman sejalan banyaklah dan Tuhan di depan_
_Bersama-sama majulah bertahan berteguh_
_tujuan akhir Tuhanlah, Labuhan yang teduh_
Selamat beraktivitas dengan penuh syukur dan sukacita.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung.*
Komentar
Posting Komentar