41979 Regi : Kekayaan Orang Terpilih

 Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Maschiach.

Kiranya kasih Kristus menyertai kehidupan kita pada sepanjang hari ini.

Judul renungan pagi: 

*Kekayaan Orang Terpilih*

Nas Alkitab: 

*Efesus 1: 3*

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.

Para kekasih Kristus, baru-baru ini Kejaksaan Agung telah menetapkan enam belas orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi timah, disamping masih memburu dalangnya. Dalam kasus ini negara telah dirugikan sebesar 217 trilyun rupiah, suatu nilai kekayaan yang fantastis yang telah dinikmati segelintir manusia. Dalam waktu beberapa saat belasan manusia ini hidup bergelimang harta secara luar biasa dan mereka mendapatkan julukan sebagai _grazy rich_ oleh karenanya; namun ternyata semuanya itu hanyalah sementara, terlebih harta itu diperoleh secara tidak sah. Pada dasarnya kekayaan duniawi tidak memiliki arti hakiki bagi manusia, sebagaimana disampaikan oleh Nabi Yehezkiel:

*Yehezkiel 7:19* TB

Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan. 

Di sini ditekankan bahwa harta benda dalam jumlah yang besar sekalipun tidak ada gunanya dalam pandangan Allah yang meneliti hati manusia, bahkan semuanya itu akan menjadi batu sandungan dan menjatuhkan manusia ke dalam kesalahan. Mata TUHAN tertuju pada kebersihan hati, sebagaimana dalam 

*1 Samuel 16: 7* TB

Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.

Baiklah kita bersyukur bahwa Allah yang senantiasa melihat hati kita telah mengaruniakan kepada kita perihal yang kekal yaitu: *segala berkat di rohani di dalam sorga.* Berkat abadi yang sesungguhnya tengah diupayakan oleh seluruh umat manusia di dunia ini telah diberikan kepada kita sebagai anak-anak Allah. Bahkan karunia itu telah direncanakan untuk diberikan kepada kita oleh Bapa di sorga pada jauh-jauh hari, seperti kesaksian firmanNya dalam 

*Efesus 1: 4* TB 

Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Betapa Bapa melalui Tuhan Yesus telah memberikan karunia yang terbaik yang kita perlukan dalam kehidupan ini. Kita diingatkan pula oleh Tuhan Yesus melalui Sabda Bahagia di bukit

*Matius 6: 19* TB

Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Tuhan Yesus mengajarkan kepada para murid agar apa yang ada dalam hati mereka adalah mengumpulkan harta di sorga yang bernilai kekal dengan cara melakukan pelayanan penuh kasih bagi kemuliaan Allah dan bagi semua orang yang membutuhkan 

*(Matius 22: 37-40).* 

Kita dikehendaki agar sangat berhati-hati dalam menempatkan hati kita; karena di mana hartamu berada di situlah hatimu berada *(Matius 6: 21).*

 

Masihkah kita lebih tertarik lebih kepada harta duniawi dan mengejarnya siang dan malam? Ataukah hati kita telah melimpah dengan rasa syukur atas karunia sorgawi yang telah diberikan TUHAN kepada kita? Marilah kita mengingat bahwa kita merupakan para pilihan Allah yang memiliki kekayaan sebagai orang terpilih yang berasal dari sorga. Dengan demikian kita jaga karunia ini sebaik mungkin, sebagaimana dalam 

*1 Timotius 4: 7-8* TB

… Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Itulah yang Allah kehendaki kepada kita sebagai orang orang terpilih untuk lebih mengejar harta sorgawi daripada harta duniawi.

Selamat pagi dan selamat beraktivitas

*PD Autopia – Malang*

_gunawanwibisono_