2220 Regi: Mata Jasmani Vs Mata Rohani

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.

Renungan pagi ini berjudul:

*Mata Jasmani Vs Mata Rohani*

Dasar firmanNya dari:

*Yeremia 5: 21*
"Dengarkanlah ini, hai bangsa yang tolol dan yang tidak mempunyai pikiran, yang mempunyai *mata*, tetapi *tidak melihat*, yang mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar!”


Para kekasih Kristus, firman TUHAN yang dinyatakan melalui hamba-Nya, Nabi Yeremia, kepada Israel dan Yehuda mencerminkan kondisi dua dimensi yang berkebalikan.  Kondisi dimensi mata jasmaniah kedua bangsa di atas pasti sehat, karena bisa, melihat dan telinganya bisa  mendengar suara TUHAN dengan sempurna; namun mata rohani mereka buta, sebab disebutkan sebagai bangsa yang tolol dan pikirannya tidak waras!
Mata rohani mereka buta akibat mempraktekkan kelakuan yang tidak adil, menjauhi kebenaran, tidak mengenal jalan TUHAN dan hukum Allah, pelanggaran mereka amat banyak, kesesatannya pun besar sekali, serta bersumpah demi yang bukan allah.

Kondisi di atas sangat ironis dibandingkan dengan pribadi Fanny J. Crosby (1820-1915). Seorang perempuan Amerika Serikat yang kehilangan penglihatan permanen sejak usia enam minggu akibat demam tinggi dan malpraktik, dan ayahnya berpulang ketika dia berusia 1 tahunan. Bersama ibu dan neneknya, anak-anak Kristus yang taat, mengajarnya untuk berdoa dan menyerahkan segala kekurangannya pada Tuhan Yesus yang direspon secara sungguh-sungguh oleh Fanny khususnya ketika berjuang menahan olok-olok anak-anak sebanyanya pada masa kecilnya.

Ketika berusia 15 tahun, Fanny didaftarkan neneknya di *New York Institute for the Blind*, tempat di mana ia kelak menjadi pengajar hingga pada puncak kariernya. Fanny, menulis lebih dari 8.000 lagu dan dikenang orang sebagai Queen of Gospel Writer, Ratu Penulis Lagu-lagu Pujian, yang karyanya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan dinyanyikan milyaran umat Kristiani di seluruh dunia hingga saat ini.
Diantaranya adalah: *Mampirlah Dengar Doaku*, *Di Jalanku Ku Diiring*, *Kuperlukan Juru S’lamat*, dan *Kuberbahagia Yakin Teguh*.

Ketika anak satu-satunya dipanggil Tuhan, diapun dimampukan tetap bersyukur bahkan berhasil menciptakan pujian: *Selamat di Tangan Yesus*, syair lagunya berisi kelegaan jiwa karena keyakinan bahwa anaknya telah berada di surga bersama Kristus.

Banyak orang berkekurangan fisik merasa putus asa dan kehilangan semangat hidup. Tak sedikit yang menyalahkan Tuhan atas nasib yang dialami. Demikian pula halnya orang-orang yang tengah mengalami persoalan yang berat.

Dalam segala kekurangannya, Fanny J. Crosby justru menemukan makna hidup. *Ia melihat keberadaannya sebagai berkat yang perlu disyukuri*.

Dalam sebuah pernyataan, Fanny J. Crosby menegaskan:
“Seandainya ditawarkan kebutaan saya ini dioperasi sehingga mata melihat secara sempurna, *saya tidak akan menerimanya*; karena *mata rohani saya telah dibukakan* untuk memuji Tuhan. *Kebutaan* ini *memampukan mata hati saya melihat Yesus jauh lebih indah dan Kristus jauh lebih menarik.*”

“..... manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
*1 Samuel 16: 7*

Betapa pribadi yang berkekurangan secara fisik ini hatinya senantiasa berpaut kepada Allah, sehingga dia bisa bersyukur atas keberadaannya yang cacat menghasilkan karya-karya besar bagi kemuliaan Bapa.

Bagaimana dengan kita? Apakah keadaan kita lebih buruk dari seseorang yang buta permanen ini? Apakah permasalahan kita lebih berat dari seseorang yang tanpa penglihatan? Kalau kita menyerahkan permasalahan seberat apapun kepada Tuhan Yesus *dengan rasa syukur*, dan *hati kita senantiasa berpaut kepada-Nya*, maka Ia berkuasa mengubah keadaan kita serta *memulihkan* bahkan *menambah-nambahkan berkat-Nya*.

Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita , Amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
     _gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR