2206 Regi: MENGENAL KEBENARAN ALLAH

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan pagi ini:

*MENGENAL KEBENARAN ALLAH*

Dasar firmanNya dari:

*Roma 10: 1-3*
Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena *mereka tidak mengenal kebenaran Allah* dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.


Keinginan hati dan doa Rasul Paulus bagi orang-orang yang sungguh-sungguh hidupnya giat untuk Allah adalah agar mereka diselamatkan. Mengapa?
Karena mereka masih menuruti kemauan sendiri, bukan mematuhi firman Allah. Pernahkah kita menjumpai keadaan seperti digambarkan di atas pada kenyataan sehari-hari? Rasanya banyak sekali, bahkan apabila mau jujur kitapun tidak lepas dari keadaan itu!

Keaktifan dalam kegiatan keagamaan tidak menjamin seseorang secara otomatis mengenal kebenaran Allah, hal itu dicerminkan dari sikap dan perbuatannya. Jika masih terdapat egoisme, ingin menang sendiri, mengabaikan perasaan hati orang lain dan berperilaku negatif lainnya, semua itu merupakan indikator dari seseorang yang masih belum mengenal kebenaran firman Allah.

Untuk menyelaminya, marilah kita renungkan firman berikut:

*Matius 16: 24*
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, *ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.*”


Menyangkal diri merupakan penyerahan diri kepada Kristus yang berarti mematikan kehendak pribadi. Hal ini merupakan salah satu bagian proses pengudusan.

Bagaimanakah kita memikul salib?
Memikul salib berarti mau mengorbankan kesukaan pribadi digantikan menjadi kesukaan Tuhan.

Menjelang Paskah ini, marilah kita menilik diri sendiri sudahkah kita secara sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan Yesus serta bersedia mengorbankan kesukaan pribadi menjadi kesukaan Allah?

Jika belum, janganlah kita menangisi Tuhan Yesus ketika melihat tayangan kematian-Nya di kayu salib yang kerap dipertontonkan kepada kita melalui berbagai media; melainkan *marilah kita menangisi kondisi diri kita sendiri yang belum kunjung berubah dari mencintai diri sendiri menjadi mengasihi Kristus.*

Selamat berkontemplasi pada minggu pra-paskah ini. Agar keselamatan yang berasal dari Tuhan Yesus kita terima melalui pemahaman akan firman Allah secara benar.

Tuhan Yesus memberkati kita, haleluyah Amin.

*PD AUTOPIA - MALANG*
       gunawanwibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR