2177 Rema: Anggur yang manis atau asam ?

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. Renungan malam  ini diambil dari :

 *Yesaya 5 : 2*
Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.

Tema:

*Anggur yang* *manis atau asam ?*


Di suatu sesi acara pasutri di gereja yaitu sesi konseling. Ada seorang ibu yang berkata kepada pendeta, “ Pak Pendeta, saya ini sekarang sedang marah besar kepada suami saya. Saya merasa dikhianati, disakiti, dan tidak diperhatikan juga tidak dikasihi oleh suami saya. Padahal saya sudah melakukan apa yang dia mau. Saya sudah melakukan apa yang benar. Tetapi balasan yang saya terima membuat saya sakit hati. Ini tidak adil dan sangat mengecewakan. Apa tips yang harus saya lakukan kepada suami saya?”.

Pak pendeta itu berkata ibu silakan membuat *proposal* *kemarahan* dengan daftar : tujuan kemarahan, sasaran pada siapa, tempat berlangsungnya, waktu           ( jangan sampai ibu tentukan jam 9 ternyata suami keluar rumah), dan bugdet ( barang yang mau dilempar yang mana ? Jangan sampai yang harga mahal yang dilemparkan ). Terakhir tutuplah dengan berdoa: *Tuhan Yesus* *ampunilah kami.* Amin…

Saudara saudara ilustrasi seorang ibu di atas menunjukkan bagaimana kita juga sering berpikir dan merasa seperti ibu itu.
*Berpikir aku ini pihak yang benar* dan merasa marah ketika ada orang lain yang berbuat salah. Sehingga perselisihan terjadi. Dan itu bukan yang dikehendaki Tuhan Yesus maka kecewalah hatiNya.
Padahal Tuhan Yesus itu menyiapkan kita umat pilihanNya dengan FirmanNya untuk menghasilkan buah yang baik di dalam kehidupan ini. *Semua yang diperlukan untuk berbuah lebat sudah disediakan bahkan benih baik yang ditanam.*

Tetapi ternyata buah yang dihasilkan  tidak sama.
Salah satu penyebabnya karena kita tidak bisa mengampuni dengan tulus.  Mengampuni adalah melupakan kesalahan orang lain dan ini menyenangkan hati Tuhan Yesus. Karena tidak satupun orang benar dihadapanNya.

 *Roma 3 : 10*
seperti ada tertulis: " *Tidak ada yang benar,* *seorangpun* *tidak.*

Merasa benar adalah suatu dosa yang mengecewakan hati Tuhan dan mengakibatkan kebinasaan. Karena kita menjadi sombong. Padahal Tuhan menginginkan kebun anggurnya berbuah manis. Yaitu buah buah Roh seperti di
*Galatia 5: 22 - 26.*

Maka menjadi suatu pilihan buah apa yang akan kita hasilkan apakan buah yang manis yang menyenangkan hati Tuhan atau buah yang asam yang mengecewakan hati Tuhan dan pada akhirnya akan ditebang. Masihkah kita merasa diri kita benar dan menjadi sombong?. Masihkah kita mengingat kesalahan orang lain ?
Jika ada orang yang membicarakannya kita langsung ingat kesalahannya. Atau Masihkah kita menyimpannya dan tidak dapat mengampuni ? Hanya Tuhan yang tahu dan melihat hati kita.
Ini semua adalah pilihan. Jika kita masih mengingat kesalahan berarti buah kita *buah asam.* Tetapi jika kita tidak ingat lagi. Kita hanya mengingat yang baik maka buah kita adalah *buah yang manis.* Seperti firmanNya di

 *Matius 6 : 14*
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.


Kiranya kita dapat berbuah lebat dengan buah yang berkenan bagi Tuhan. Tetap semangat mengerjakan karya keselamatanNya. Tuhan Yesus memberkati. Amin

*PD Autopia Malang*
Wita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR