2188 Regi: Diri sendiri
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan pagi ini diambil dari firman Tuhan:
*Ayub 5:6-7 (TB)* Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan;
melainkan *manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya*, seperti bunga api berjolak tinggi.
Dengan tema:
*Diri sendiri*
Mari kita berdoa sebelum merenungkan firman ini.
*Tuhan Yesus sang sumber segala hikmat, ku mohon berikan setetes hikmat Roh Kudus HU agar aku HU mengertikan, memahami dan melakukan firmanHu ini, Amin*
Bagaimana sikap kita ketika badai kehidupan menimpa hidup kita.
Pernahkah kita merenungkan dan koreksi diri bahwa apa yang terjadi dalam hidup kita adalah karena dari perbuatan diri kita sendiri.
Entah itu keberhasilan atau kegagalan, bukankah semuanya karena hasil karya kita sendiri,kita mau pandai, mau tenang, mau sukacita,mau giat, mau malas, atau hal-hal sebaliknya apakah semuanya itu tidak dari diri kita sendiri?
Karena itu mari kita sadar diri apa yang terjadi dalam hidup kita ada ditangan kita utamanya.
Tuhan Yesus akan memberikan upah pada setiap perbuatan kita, jadi jika perbuatan kita baik menyukakan dan menyenangkan serta berkenan pada Tuhan Yesus pasti upahnya juga akan menyenangkan dan membawa damai sejahtera, tapi jika perbuatan kita tidak baik ,jahat, dosa mendukakan Tuhan Yesus dan sesama pasti upahnya tidak baik bahkan bisa membawa kita pada bencana atau kebinasaan.
*Galatia 6:7 (TB)* Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Bagaimana jelas sekali kan firman Tuhan Yesus ini?
Jika demikian ketika kita mengalami apa yang tidak baik dalam diri kita , masihkah kita mau menyalahkan orang lain atau Tuhan kita?
Ingat dan sadar apa yang Allah firmankan dalam
*Amsal 15:15 (TB)* Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.
Jadi ini adalah salah satu pilihan hidup kita tergantung dari diri kita sendiri bukan pada orang lain, karena pilihan itulah yang akan menentukan kehidupan dan hati kita.
Untuk itu milikilah hati seperti Daud ketika hidupnya ditimpa kesusahan Ia tidak pernah berhenti dan lelah mencari Allahnya yang Daud imani menjadi sumber kekuatan dalam hidupnya supaya Daud tetap memiliki semangat hidup.
*Mazmur 119:143-144 (TB)* Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, tetapi perintah-perintah-Mu menjadi kesukaanku.
Peringatan-peringatan-Mu adil untuk selama-lamanya, buatlah aku mengerti, supaya aku hidup.
Apakah perintah-perintah dan peringatan-peringatan Tuhan Yesus tetap menjadi kesukaan kita ketika kita mengalami kesusahan hidup?
Jika ini yang ada dalam hidup kita pasti Tuhan Yesus tidak akan membiarkan atau melepaskan kita , ingat Tuhan Yesus sudah berjanji dan sudah menegaskan
*Yakobus 1:12 (TB)* Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, *ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia*.
Pertanyaannya apakah kita mengasihi Tuhan Yesus dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi kita adalah tergantung dari *diri kita sendiri* bukan orang lain.
Karena itu terus tingkatkan semangat untuk terus meng instrospeksi diri sehingga kita sadar apa yang terjadi dalam hidup kita adalah akibat perbuatan diri kita sendiri.
Selamat pagi, selamat beraktifitas, undangan Roh Kudus untuk memimpin setiap langkah hidup kita agar kita dituntun dalam jalan kebenaran Tuhan Yesus untuk mendapatkan yang baik dan damai sejahtera dari Tuhan Yesus sang sumber berkat.
Terpujilah Tuhan Yesus kekal selamanya, haleluyah, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
*Ayub 5:6-7 (TB)* Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan;
melainkan *manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya*, seperti bunga api berjolak tinggi.
Dengan tema:
*Diri sendiri*
Mari kita berdoa sebelum merenungkan firman ini.
*Tuhan Yesus sang sumber segala hikmat, ku mohon berikan setetes hikmat Roh Kudus HU agar aku HU mengertikan, memahami dan melakukan firmanHu ini, Amin*
Bagaimana sikap kita ketika badai kehidupan menimpa hidup kita.
Pernahkah kita merenungkan dan koreksi diri bahwa apa yang terjadi dalam hidup kita adalah karena dari perbuatan diri kita sendiri.
Entah itu keberhasilan atau kegagalan, bukankah semuanya karena hasil karya kita sendiri,kita mau pandai, mau tenang, mau sukacita,mau giat, mau malas, atau hal-hal sebaliknya apakah semuanya itu tidak dari diri kita sendiri?
Karena itu mari kita sadar diri apa yang terjadi dalam hidup kita ada ditangan kita utamanya.
Tuhan Yesus akan memberikan upah pada setiap perbuatan kita, jadi jika perbuatan kita baik menyukakan dan menyenangkan serta berkenan pada Tuhan Yesus pasti upahnya juga akan menyenangkan dan membawa damai sejahtera, tapi jika perbuatan kita tidak baik ,jahat, dosa mendukakan Tuhan Yesus dan sesama pasti upahnya tidak baik bahkan bisa membawa kita pada bencana atau kebinasaan.
*Galatia 6:7 (TB)* Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Bagaimana jelas sekali kan firman Tuhan Yesus ini?
Jika demikian ketika kita mengalami apa yang tidak baik dalam diri kita , masihkah kita mau menyalahkan orang lain atau Tuhan kita?
Ingat dan sadar apa yang Allah firmankan dalam
*Amsal 15:15 (TB)* Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.
Jadi ini adalah salah satu pilihan hidup kita tergantung dari diri kita sendiri bukan pada orang lain, karena pilihan itulah yang akan menentukan kehidupan dan hati kita.
Untuk itu milikilah hati seperti Daud ketika hidupnya ditimpa kesusahan Ia tidak pernah berhenti dan lelah mencari Allahnya yang Daud imani menjadi sumber kekuatan dalam hidupnya supaya Daud tetap memiliki semangat hidup.
*Mazmur 119:143-144 (TB)* Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, tetapi perintah-perintah-Mu menjadi kesukaanku.
Peringatan-peringatan-Mu adil untuk selama-lamanya, buatlah aku mengerti, supaya aku hidup.
Apakah perintah-perintah dan peringatan-peringatan Tuhan Yesus tetap menjadi kesukaan kita ketika kita mengalami kesusahan hidup?
Jika ini yang ada dalam hidup kita pasti Tuhan Yesus tidak akan membiarkan atau melepaskan kita , ingat Tuhan Yesus sudah berjanji dan sudah menegaskan
*Yakobus 1:12 (TB)* Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, *ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia*.
Pertanyaannya apakah kita mengasihi Tuhan Yesus dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi kita adalah tergantung dari *diri kita sendiri* bukan orang lain.
Karena itu terus tingkatkan semangat untuk terus meng instrospeksi diri sehingga kita sadar apa yang terjadi dalam hidup kita adalah akibat perbuatan diri kita sendiri.
Selamat pagi, selamat beraktifitas, undangan Roh Kudus untuk memimpin setiap langkah hidup kita agar kita dituntun dalam jalan kebenaran Tuhan Yesus untuk mendapatkan yang baik dan damai sejahtera dari Tuhan Yesus sang sumber berkat.
Terpujilah Tuhan Yesus kekal selamanya, haleluyah, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar