2212 Regi: MENGHAYATI DAN MENGHARGAI KEMATIAN TUHAN YESUS

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan pagi ini :

*"MENGHAYATI  DAN MENGHARGAI  KEMATIAN TUHAN YESUS."*

Saudaraku kekasih Kristus, Selamat mengenang peristiwa  Jumat Agung.

Peristiwa Kematian Tuhan Yesus di kayu salib merupakan peristiwa luar biasa dan istimewa bagi umat manusia.
Benarkah demikian ?
Mari kita renungkan peristiwa Jumat Agung.

1. KematianNya menjadi korban pendamaian serta menghapuskan murka Allah yang seharusnya ditanggung manusia berdosa seperti kita ini.

*1 Yohanes 4:10 (TB)*  Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya *sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita*.

2. Kematian Tuhan Yesus dengan penderitaan yang luar biasa itu, terjadi oleh karena pembrontakan dan kejahatan kita.

*Yesaya 53:5 (TB)*  Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

3. Kematian Tuhan Yesus  adalah wujud dan bukti kasih Allah yang sangat besar kepada dunia (manusia berdosa) agar olehNya  manusia  tidak binasa tetapi menerima hidup kekal.

*Yohanes 3:16 (TB)*  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Saudaraku kekasih Kristus, memahami dan menghayati Kasih Allah yang sedemikian agung melalui Kematian Tuhan Yesus; Apakah jawaban kita ?

*I Petrus 2:9* mengingatkan agar kita:

1. Mempertahankan status dan predikat  sebagai bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah.
Artinya  sebagai manusia yang telah ditebus harus tetap dan semakin  menjaga hidup kudus, benar, kasih, serta tahu berterimakasih kepada Allah yang telah mengaruniakan semua itu.

2.Memberitakan perbuatan- perbuatan besar yang telah dilakukan Allah bagi dunia.
Artinya ada kesediaan hati yang tulus serta tindakan nyata untuk bersaksi tentang karyaNya yang Agung dan jiwa yang melayani.

Kedua hal tersebut di atas merupakan wujud menghargai Kematian Tuhan Yesus secara nyata.

Saudaraku kekasih Kristus, Tugas dan tanggungjawab tersebut di atas harus dilakukan dengan ketaatan, kesetiaan, kesabaran sampai akhir hayat.

Marilah terus melekat kepadaNya sehingga kita dimampukan menghayati makna Kematian Tuhan Yesus serta menghargaiNya dengan benar.
Tetap semangat dalam Kristus, Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.

*PD AUTOPIA MALANG*

dwicahyono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR