2210 Regi: JALAN DUKA, JALAN CINTA

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan pagi ini, Jumat 19 April 2019:

*JALAN DUKA, JALAN CINTA*

Dasar firmanNya dari:

*Yohanes 19:28-30 (TB)*  Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia,supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci : "Aku haus!"
Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.


Saudaraku kekasih Kristus, hari ini kita umat Nasrani seluruh dunia memperingati hari wafatnya Tuhan Yesus Kristus dalam ibadah  *Jumat Agung*
Dalam ibadah itu secara khusus dan khusuk kita mengenang *sengsara dan wafat Tuhan Yesus* yang adalah *Putera Allah*, rela menderita, mati bagi dosa-dosa manusia.
PenderitaanNya yang panjang dan sangat berat yang berakhir dengan kematiaanNya di kayu salib adalah wujud *pengosongan diriNya secara total*.KesetaraanNya dengan Allah tidak pernah dipertahankannya. Yesus dengan penuh *kerelaan* telah mengambil rupa *seorang hamba*, bukan sebagai yang dipertuan semesta alam, bukan sebagai manusia yang memerintah tetapi sebagai *manusia yang taat sampai mati*.

*Filipi 2:6-8 (TB)*  yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.


Yesus mengalami kematian tidak dengan menerima penghormatan yang besar tetapi
  *mati yang paling hina*, disejajarkan dengan dua orang penyamun yang juga disalibkan di sebelah kiri dan kananNya.
Allah Bapa merelakan itu terjadi sebagai bukti nyata bahwa *Allah sangat mengasihi manusia*, karena manusia sangat berharga di hadapanNya.

*Yesaya 43:4a*
*Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia,dan aku ini mengasihi engkau,*


Dengan kematianNya itu, Yesus menjadi pengantara satu- satunya dan jalan pendamaian dosa pada Allah.

*1 Yohanes 2:1-2 (TB)*  Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.


Yesus tidak menghendaki kita meratapi dan menangisi kematianNya tetapi dikehendakiNya kita menangisi diri kita sendiri, yaitu menangisi dosa-dosa kita dan kemudian bertobat.

*Lukas 23:27-28 (TB)*  Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia.
Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan *tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!*


Apa sekarang wujud nyata iman kita dan terimakasih kita kepada Yesus yang rela mati untuk menebus dosa-dosa kita?
Jawabannya, kita *harus mengasihi*
semua orang, yang miskin, yang menderita yang membutuhkan pertolongan, Tuhan Yesus hadir dalam pribadi-pribadi  orang-orang yang mengalami kelemahan.

*Matius 25:40 (TB)*  Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.


Kita mengenang sengsara Yesus tidak cukup hanya dengan melakukan ibadah di gereja, tetapi harus berbuat sesuatu yang nyata.
Mari mohon bimbingan Roh Kudus agar kita dimampukan untuk melakukan  apa yang Tuhan Yesus sudah lakukan, sebagai mana firmanNya:

*1 Yohanes 2:6 (TB)*  Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Selamat merayakan Paskah, kiranya Roh Kudus membuka hati kita untuk memahami, mengetahui, mengerti, betapa besar kasih Kristus pada kita manusia berdosa agar sisa hidup ini tidak digunakan untuk menuruti hawa nafsu tetapi untuk terus berjuang hidup Kudus seturut kehendak Tuhan Yesus.

Allah Bapa di surga memberkati
kita semua haleluyah,
A m i n .


*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR