2209 Rema: Aku yang lama atau aku yang baru
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan malam ini dengan tema:
*Aku yang lama atau aku yang baru.*
Dasar firmanNya dari:
*Lukas 22:24-34*
Kita sering mendengar orang mengatakan *"milikilah rasa percaya diri!"*
Itu benar, dan sungguh besar artinya dalam kehidupan di dunia ini, yang selalu cepat berubah. Jika tidak, jangan harapkan kita akan berhasil dalam perlombaan berat yang merupakan bagian dari hidup ini.
Tetapi jangan salah, rasa percaya diri yang berlebihan bisa membawa petaka, terutama dalam pergumulan melawan dosa dan kuasa kegelapan (artinya=iblis). Rasa percaya diri yang seperti ini sudah berubah bentuknya menjadi kesombongan dan bahkan membelakangi Kuasa Tuhan Yesus.
Mari Kita lihat sosok Petrus, apa yang telah di ucapannya?
Dan kemudian, apa pula yang terjadi?
Sungguh bertolak belakang, bukan?.
Pedih rasanya hati ini, setiap kali membaca ayat yang satu ini.
*"Hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal AKU"* (ayat 34).
Mungkin sifat seperti Petrus itu, sedikit banyak juga ada dalam diri kita, bahkan mungkin kita pernah mempunyai pengalaman seperti Petrus. Kita ber Ibadah kepada Tuhan Yesus dalam kepolosan kita, bersedia melayaniHu dengan pengorbanan yang sungguh dan tidak akan menyangkalnya, sampai mungkin membuat pernyataan kesetiaan yang menggebu-gebu, tetapi akhirnya gagal dalam pelaksanaannya.
Pasti Tuhan Yesus akan sangat sedih melihat ketidak pastian akan tingkah lalu kita ini.
Pernahkah kita memperhatikan bagaimana Tuhan Yesus mula-mula berkata, Simon, Simon, yaitu namanya yang lama, kemudian memanggilnya atau menyebutnya dengan namanya yang baru, Petrus?
Mungkin karena Tuhan Yesus tahu bahwa "Simon" akan kembali pada tingkah lakunya yang lama sebelum ia kemudian membuat suatu kepastian untuk mengikut Tuhan Yesus, bahkan yang kemudian bertumbuh dalam pribadi yang baru sebagai Petrus si "batu karang" itu.
Apakah ayam jantan juga berkokok dalam hidup kita, yang mengingatkan kita akan tabiat (tingkah laku) kita yang lama?
Itu semua bisa di atasi dengan Kuasa Tuhan Yesus yang selalu siap sedia bersama kita, jika kita mau mengakui ke tidak berdayaan kita tanpa DIA!!!
Disitulah kita memperoleh kemenangan yang sejati, suatu kemenangan atas pengakuan akan batas-batas kemampuan kita dan ke-tak-terbatas-an kekuasaan TUHAN ALLAH!!
Tetap semangat bangun terus persekutuan dengan Kristus agar kita menjadi manusia baru seperti Petrus yang lahir baru dengan gagah berani mewartakan Injil Kristus, Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Salam kasih Kristus🙏
Duding Atmodjo
*PD AUTOPIA MALANG*
Renungan malam ini dengan tema:
*Aku yang lama atau aku yang baru.*
Dasar firmanNya dari:
*Lukas 22:24-34*
Kita sering mendengar orang mengatakan *"milikilah rasa percaya diri!"*
Itu benar, dan sungguh besar artinya dalam kehidupan di dunia ini, yang selalu cepat berubah. Jika tidak, jangan harapkan kita akan berhasil dalam perlombaan berat yang merupakan bagian dari hidup ini.
Tetapi jangan salah, rasa percaya diri yang berlebihan bisa membawa petaka, terutama dalam pergumulan melawan dosa dan kuasa kegelapan (artinya=iblis). Rasa percaya diri yang seperti ini sudah berubah bentuknya menjadi kesombongan dan bahkan membelakangi Kuasa Tuhan Yesus.
Mari Kita lihat sosok Petrus, apa yang telah di ucapannya?
Dan kemudian, apa pula yang terjadi?
Sungguh bertolak belakang, bukan?.
Pedih rasanya hati ini, setiap kali membaca ayat yang satu ini.
*"Hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal AKU"* (ayat 34).
Mungkin sifat seperti Petrus itu, sedikit banyak juga ada dalam diri kita, bahkan mungkin kita pernah mempunyai pengalaman seperti Petrus. Kita ber Ibadah kepada Tuhan Yesus dalam kepolosan kita, bersedia melayaniHu dengan pengorbanan yang sungguh dan tidak akan menyangkalnya, sampai mungkin membuat pernyataan kesetiaan yang menggebu-gebu, tetapi akhirnya gagal dalam pelaksanaannya.
Pasti Tuhan Yesus akan sangat sedih melihat ketidak pastian akan tingkah lalu kita ini.
Pernahkah kita memperhatikan bagaimana Tuhan Yesus mula-mula berkata, Simon, Simon, yaitu namanya yang lama, kemudian memanggilnya atau menyebutnya dengan namanya yang baru, Petrus?
Mungkin karena Tuhan Yesus tahu bahwa "Simon" akan kembali pada tingkah lakunya yang lama sebelum ia kemudian membuat suatu kepastian untuk mengikut Tuhan Yesus, bahkan yang kemudian bertumbuh dalam pribadi yang baru sebagai Petrus si "batu karang" itu.
Apakah ayam jantan juga berkokok dalam hidup kita, yang mengingatkan kita akan tabiat (tingkah laku) kita yang lama?
Itu semua bisa di atasi dengan Kuasa Tuhan Yesus yang selalu siap sedia bersama kita, jika kita mau mengakui ke tidak berdayaan kita tanpa DIA!!!
Disitulah kita memperoleh kemenangan yang sejati, suatu kemenangan atas pengakuan akan batas-batas kemampuan kita dan ke-tak-terbatas-an kekuasaan TUHAN ALLAH!!
Tetap semangat bangun terus persekutuan dengan Kristus agar kita menjadi manusia baru seperti Petrus yang lahir baru dengan gagah berani mewartakan Injil Kristus, Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Salam kasih Kristus🙏
Duding Atmodjo
*PD AUTOPIA MALANG*
Komentar
Posting Komentar