2211 Rema: AGAR MENANG DALAM PENCOBAAN

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach,
Renungan malam  ini dengan tema:

*AGAR MENANG DALAM PENCOBAAN*

Dasar firman diambil dari:

*1 Korintus 10:13* (TB) Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.


Saudaraku kekasih Kristus, selama kita masih hidup di dunia ini, kita diperhadapkan dengan pelbagai masalah. Setiap kita mengalami pencobaan berbeda-beda. Oleh karena itu, Tuhan Yesus mengingatkan untuk berjaga-jaga agar jangan jatuh dalam pencobaan

*Markus 14:38* (TB) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.


Bapa pun memberikan penghiburan 

*Yakobus 1:2, 12* (TB) Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Bahkan setiap hari, manakala mengakhiri ibadah buka atau tutup hari kita mengungkapkan doa Bapa Kami dengan memohon sesuai ajaran Tuhan Yesus, "Jangan bawa kami ke dalam pencobaan"

*Matius 6:13a* (TB) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.


Saudaraku, kita tahu bahwa indera kita berpotensi untuk menjerumuskan kita ke dalam dosa. Sinyal pencobaan dengan mudah kita tangkap di lingkungan kita sehingga dengan mudah pula kita bisa menjadi bersifat: rakus, cabul, membenci sesama, kejam, memikirkaan duniawi, menyembah berhala modern, dan sebagainya. Semua terpampang di sekitar kita dan sewaktu-waktu siap meracuni  hidup kita. Celakanya lagi di dalam diri kita ada kecenderungan negatif, yang  (jika kita tidak terus-menerus mempercayakan kepada kuasa penyucian Rohul Kudus) akan dengan mudah terpapar oleh virus keduniawian tadi. Bukankah hal jelek itu lebih gampang menular?

Sementara itu, Tuhan Yesus menghendaki agar kita menang, kuat, dan sesuci Bapa. Pertanyaannya: mengapa Bapa membiarkan kita hidup dalam pencobaan? Jawabnya kembali ke ayat nast di atas! Sebenarnya, Bapa tidak pernah menegakan kita. Bapa siap memberikan jalan keluar agar kita menang.
Kedua, pencobaan itu memang dialami oleh seluruh umat di segala tempat dan abad. Ada yang jatuh, ada juga yang mengalami kemenangan. Meski jatuh pun, Bapa menolong, menegur, memberi jalan pertobatan dan pemulihan sebagaimana kisah Daud, Petrus, dan Paulus. Sementara contoh yang menang adalah Yusuf. Namun, ini bukan karena keistimewaan sifatnya, melainkan karena mengimani campur tangan dan kebaikan Bapa.

*Kejadian 50:20* (TB) Memang kamu mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar .


Jadi, tak ada pilihan selain menerima dengan sikap atau menganggap sebagai kebahagiaan hidup dalam pencobaan, dan kita akan mengalami penyertaan, pertolongan, pemurnian dari Tuhan. Dengan demikian, tanggung jawab kita adalah tetap berdoa sebagai wujud dari sikap berjuang dan berjaga-jaga terhadap semua yang berpotensi dosa

*Lukas 22:40b* (TB) "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."

*2 Korintus 10:3-4* (TB) Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.


Kiranya Bapa, Putra, dan Rohul Kudus memampukan kita melaksanakan kehendak dalam firman-Nya ini.
Imanuel

*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR