2190 Regi : Salib dan Mahkota
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, renungan pagi ini dengan tema:
*Salib dan Mahkota*
Bacaan firman dari
*Markus 11:1- 11*
Ayat Natsnya
*Zakharia 9:9 (TB)* Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Saudara, 5 hari lagi kita akan memasuki hari Minggu yang kita sebut sebagai hari Minggu Palem, Tuhan Yesus memperkenalkan diri kepada bangsa Israel sebagai raja ketika Dia memasuki kota Yerusalem dengan menaiki seekor keledai, yang disambut masyarakat kota Yerusalem dengan lambaian lambaian daun Palem.
Daun Palem merupakan tanda kegembiraan karena datangNya seorang raja
*Yohanes 12:13 (TB)* *mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"*
Saudara, seandainya saat itu Tuhan Yesus datang dengan menunggang kuda, akan kelihatan sebagai raja yang gagah namun sadar IA telah dinubuatkan Nabi Zakaria bahwa IA akan datang dengan rendah hati dan naik seekor keledai maka itulah yang ia lakukan dan itu merupakan penggenapan Firman.
*Mengapa?*
Raja raja dari Timur seringkali mengendarai keledai saat membawa misi damai, sedangkan kuda dipakai sebagai alat perang, sehingga kedatangan Kristus menunggangi keledai membawa misi damai dengan kelembutan dan rendah hati.
Namun sayang orang-orang yang berkerumun saat itu, mengaitkan kedatangan Kristus sebagai pembawa kemakmuran duniawi dan kemerdekaan dari penjajahan kerajaan Roma, hal tersebut karena bangsa Israel menyaksikan bagaimana Tuhan Yesus membuat banyak mujizat yang menunjukkan kesaktian kekuatan seseorang, mereka berseru
*Markus 11:9 (TB)* Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
Saudara, politik Israel saat itu sedang tidak menentu maka dalam kurun waktu hanya beberapa hari saja mereka telah berubah seruannya yang tadinya Hosana! Hosana! menjadi salibkanlah Dia salibkanlah Dia, saat Tuhan Yesus dihadapkan pengadilan Pilatus,
*Markus 15:13 (TB)* Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!"
Saudara, sebagian orang yang mengagumi Yesus saat itu, tidak mengakui NYA sebagai juruselamat orang-orang berdosa, karena mereka hanya melihat karya Tuhan Yesus sebagai pembawa mukjizat, dengan demikian kebutuhan manusia yang terdalam yaitu penghapusan dosa tidak dapat terpenuhi, menyadari akan hal itu Kristus memasuki kota Yerusalem dengan mantap menunggang keledai dan wajahnya tetap tertuju pada salib.
Atas kehendak Bapa, Tuhan Yesus menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa IA akan mengalami kematian yang memalukan dan menyakitkan.
Atas kehendak Bapa, Tuhan Yesus melakukannya dengan setia dan taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib. Oleh karena itu setelah IA membayar lunas harga dosa manusia, Yesus sangat ditinggikan sebagai Tuhan dan semua lutut bertelut. Itulah *Salib berubah menjadi Mahkota*
Saudara, memasuki Minggu Palem yang akan datang, mari kita koreksi diri apakah iman kita selalu mantap dan tidak berubah sikapnya kepada Tuhan Yesus, saat kita menderita dengan berbagai permasalahan dan pergumulan, sehingga kita dapat digolongkan orang yang layak menerima pengampunan dosa dan bagian dari kerajaan Allah.
Selamat pagi Selamat berkarya siap menyambut hari Paskah, Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
*Salib dan Mahkota*
Bacaan firman dari
*Markus 11:1- 11*
Ayat Natsnya
*Zakharia 9:9 (TB)* Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Saudara, 5 hari lagi kita akan memasuki hari Minggu yang kita sebut sebagai hari Minggu Palem, Tuhan Yesus memperkenalkan diri kepada bangsa Israel sebagai raja ketika Dia memasuki kota Yerusalem dengan menaiki seekor keledai, yang disambut masyarakat kota Yerusalem dengan lambaian lambaian daun Palem.
Daun Palem merupakan tanda kegembiraan karena datangNya seorang raja
*Yohanes 12:13 (TB)* *mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"*
Saudara, seandainya saat itu Tuhan Yesus datang dengan menunggang kuda, akan kelihatan sebagai raja yang gagah namun sadar IA telah dinubuatkan Nabi Zakaria bahwa IA akan datang dengan rendah hati dan naik seekor keledai maka itulah yang ia lakukan dan itu merupakan penggenapan Firman.
*Mengapa?*
Raja raja dari Timur seringkali mengendarai keledai saat membawa misi damai, sedangkan kuda dipakai sebagai alat perang, sehingga kedatangan Kristus menunggangi keledai membawa misi damai dengan kelembutan dan rendah hati.
Namun sayang orang-orang yang berkerumun saat itu, mengaitkan kedatangan Kristus sebagai pembawa kemakmuran duniawi dan kemerdekaan dari penjajahan kerajaan Roma, hal tersebut karena bangsa Israel menyaksikan bagaimana Tuhan Yesus membuat banyak mujizat yang menunjukkan kesaktian kekuatan seseorang, mereka berseru
*Markus 11:9 (TB)* Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
Saudara, politik Israel saat itu sedang tidak menentu maka dalam kurun waktu hanya beberapa hari saja mereka telah berubah seruannya yang tadinya Hosana! Hosana! menjadi salibkanlah Dia salibkanlah Dia, saat Tuhan Yesus dihadapkan pengadilan Pilatus,
*Markus 15:13 (TB)* Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!"
Saudara, sebagian orang yang mengagumi Yesus saat itu, tidak mengakui NYA sebagai juruselamat orang-orang berdosa, karena mereka hanya melihat karya Tuhan Yesus sebagai pembawa mukjizat, dengan demikian kebutuhan manusia yang terdalam yaitu penghapusan dosa tidak dapat terpenuhi, menyadari akan hal itu Kristus memasuki kota Yerusalem dengan mantap menunggang keledai dan wajahnya tetap tertuju pada salib.
Atas kehendak Bapa, Tuhan Yesus menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa IA akan mengalami kematian yang memalukan dan menyakitkan.
Atas kehendak Bapa, Tuhan Yesus melakukannya dengan setia dan taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib. Oleh karena itu setelah IA membayar lunas harga dosa manusia, Yesus sangat ditinggikan sebagai Tuhan dan semua lutut bertelut. Itulah *Salib berubah menjadi Mahkota*
Saudara, memasuki Minggu Palem yang akan datang, mari kita koreksi diri apakah iman kita selalu mantap dan tidak berubah sikapnya kepada Tuhan Yesus, saat kita menderita dengan berbagai permasalahan dan pergumulan, sehingga kita dapat digolongkan orang yang layak menerima pengampunan dosa dan bagian dari kerajaan Allah.
Selamat pagi Selamat berkarya siap menyambut hari Paskah, Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar