2184 Regi: BERTEKUN DALAM DIDIKAN ALLAH
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi ini dengan tema:
*BERTEKUN DALAM DIDIKAN ALLAH*
Saudaraku kekasih Tuhan Yesus, didikan bagi seorang anak mutlak diperlukan dengan maksud agar anak mengalami perubahan cara berpikir, sikap dan tingkah laku ke arah yang lebih baik; dan kelak akan menjadi orang yang dewasa dan bertanggungjawab dalam segala hal.
Demikianpun Tuhan Allah menghajar bahkan menyesah kepada anak-anakNya.
Ketika berada dalam proses pendidikan, seringkali anak merasakan dukacita, gelisah bahkan hampir putus asa. Tetapi, pada saatnya nanti akan merasakan buah yang sangat berarti bagi kehidupannya.
Didikan Allah kepada anak-anakNya akan menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai sejahtera.
*Ibrani 12:6, 11 (TB)* karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. *Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya*.
Seringkali seorang anak berjalan menurut kemauannya sendiri dan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang benar, padahal jalan itu berujung kepada maut, maka seharusnyalah kita sebagai anak-anakNya mau menerima ajaran dan didikan Allah, Sang Maha bijak karena hal itu adalah sumber kehidupan yang membawa kita pada keselamatan dan kehidupan.
*Amsal 13:14 (TB)* Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut,
Sekalipun proses ajaran dan didikan Allah itu acapkali terasa mengecewakan, menyedihkan serta menyakitkan.
Saudaraku kita diingatkan untuk tidak menolak didikan Yang Mahakuasa.
DidikanNya kadang seakan terasa melukai dan memukuli diri kita tetapi yakinlah Ia juga yang membebat serta menyembuhkan pula dan sesungguhnya didikan Allah itu membawa kita kepada kehidupan yang bahagia.
*Ayub 5:17-18 (TB)* Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
*Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.*
Saudaraku kekasih Kristus, marilah kita tetap taat dan tekun menerima didikan Allah demi kebaikan dan keselamatan kita.
Selamat berakhir pekan, Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
dwicahyono.
Renungan pagi ini dengan tema:
*BERTEKUN DALAM DIDIKAN ALLAH*
Saudaraku kekasih Tuhan Yesus, didikan bagi seorang anak mutlak diperlukan dengan maksud agar anak mengalami perubahan cara berpikir, sikap dan tingkah laku ke arah yang lebih baik; dan kelak akan menjadi orang yang dewasa dan bertanggungjawab dalam segala hal.
Demikianpun Tuhan Allah menghajar bahkan menyesah kepada anak-anakNya.
Ketika berada dalam proses pendidikan, seringkali anak merasakan dukacita, gelisah bahkan hampir putus asa. Tetapi, pada saatnya nanti akan merasakan buah yang sangat berarti bagi kehidupannya.
Didikan Allah kepada anak-anakNya akan menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai sejahtera.
*Ibrani 12:6, 11 (TB)* karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. *Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya*.
Seringkali seorang anak berjalan menurut kemauannya sendiri dan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang benar, padahal jalan itu berujung kepada maut, maka seharusnyalah kita sebagai anak-anakNya mau menerima ajaran dan didikan Allah, Sang Maha bijak karena hal itu adalah sumber kehidupan yang membawa kita pada keselamatan dan kehidupan.
*Amsal 13:14 (TB)* Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut,
Sekalipun proses ajaran dan didikan Allah itu acapkali terasa mengecewakan, menyedihkan serta menyakitkan.
Saudaraku kita diingatkan untuk tidak menolak didikan Yang Mahakuasa.
DidikanNya kadang seakan terasa melukai dan memukuli diri kita tetapi yakinlah Ia juga yang membebat serta menyembuhkan pula dan sesungguhnya didikan Allah itu membawa kita kepada kehidupan yang bahagia.
*Ayub 5:17-18 (TB)* Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
*Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.*
Saudaraku kekasih Kristus, marilah kita tetap taat dan tekun menerima didikan Allah demi kebaikan dan keselamatan kita.
Selamat berakhir pekan, Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
dwicahyono.
Komentar
Posting Komentar