1868 Regi: Bermegah dalam kesengsaraan
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi hari ini ,bertemakan:
*Bermegah dalam kesengsaraan*.
Dasar firman:
*Roma 5:3 (TB)* Dan bukan hanya itu saja. Kita malah *bermegah juga dalam kesengsaraan* kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
Saudaraku kekasih Kristus, tema tersebut diatas merupakan hal yang aneh bagi kehidupan iman dunia. Bukankah seharusnya disaat kita mengalami sesuatu pergumulan yang sangat berat ,pasti hati ini menjadi sedih dan putus asa bahkan bisa tidak memiliki pengharapan lagi, memang kenyataan inilah yang sering terjadi.
Saudaraku , kita diingatkan oleh firman Allah bagi pengikut Kristus yang benar dan sejati, disaat kita melakukan firman Allah , namun dalam kondisi menderita, malah kita diutus untuk bermegah dan bersyukur, hal inilah bagi pandangan dunia dianggap bodoh :
*1 Korintus 1:18 (TB)* Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah *kebodohan bagi mereka yang akan binasa*, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Bagi mereka yang akan binasa,mempunyai pemahaman seperti itu.
Kembali lagi kepada kita semua sebagai pengikut Kristus, yang mana Roh kudus sudah di curahkan kepada kita semua,tanpa pembedaan dari Allah, maka kita sadari bahwa hanya iman ilahi yang bisa membuat kita bermegah dalam kesengsaraan terlebih lagi bisa bersyukur.
Karena dengan doa,iman dan bersyukur itu besar kuasanya,sebab dibalik semua penderitaan ada rencana yang Indah dari Allah.
Saudaraku, memang tidak semudah apa yang dikatakan tadi *bermegah dalam kesengsaraan atau pendertiaan*.
Karena kenyataan yang ada hanyalah bersungut sungut, kata penyesalan bahkan dengan tidak sadar menyalahkan orang lain dan bisa juga menghujat Allah yang memberi hidup ini.
Seharusnya kita harus instropeksi diri, kenapa aku menderita mengalami sengsara dengan berbagai bagai pergumulan?
Ingat semua pencobaan bukan berasal dari Allah:
*Yakobus 1:13-14 (TB)* Apabila seorang dicobai, *janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!"* Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
Tetapi *tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri,* karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Untuk itu saudaraku, marilah kehidupan ini senantiasa berjuang untuk melekat kepada Allah dengan segala tuntunan Nya, juga terus peka akan suara Roh kudus yang mengingatkan langkah hidup kita, yang membuat iman semakin dewasa dalam tumbuh dan berkembang, disaat badai kehidupan melanda kita.
Ingat Tuhan Allah yang punya hidup ini, juga akan menguji kemurnian dan kesetiaan iman kita dengan berbagai cara, tentunya ujian itu atas seijin Allah seperti contoh seorang hamba Tuhan yang sangat terkenal yaitu Ayub ( ketekunan n kesalehan Ayub).
Saudaraku, apakah kita sudah berusaha bisa mempunyai iman yang seperti
2 Korintus 12:9 (TB) Tetapi jawab Tuhan kepadaku: *"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."* Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Berbahagialah kita sebagai umat pilihan Allah yang diijinkan untuk merasakan sedikit penderitaan Kristus, hal itu harus terjadi supaya iman kita semakin dewasa yang akhirnya kita bisa tetap bermegah dalam kesengsaraan:
*2 Korintus 7:10 (TB)* *Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan* dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.
Penderitaan atas se ijin Allah menghasilkan hidup dalam perobatan yang menuju kepada kemuliaan Allah, Tuhan Yesus memberkati...amin.
*PD.Autopia Malang*
Ernawati Eliyus.
Renungan pagi hari ini ,bertemakan:
*Bermegah dalam kesengsaraan*.
Dasar firman:
*Roma 5:3 (TB)* Dan bukan hanya itu saja. Kita malah *bermegah juga dalam kesengsaraan* kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
Saudaraku kekasih Kristus, tema tersebut diatas merupakan hal yang aneh bagi kehidupan iman dunia. Bukankah seharusnya disaat kita mengalami sesuatu pergumulan yang sangat berat ,pasti hati ini menjadi sedih dan putus asa bahkan bisa tidak memiliki pengharapan lagi, memang kenyataan inilah yang sering terjadi.
Saudaraku , kita diingatkan oleh firman Allah bagi pengikut Kristus yang benar dan sejati, disaat kita melakukan firman Allah , namun dalam kondisi menderita, malah kita diutus untuk bermegah dan bersyukur, hal inilah bagi pandangan dunia dianggap bodoh :
*1 Korintus 1:18 (TB)* Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah *kebodohan bagi mereka yang akan binasa*, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Bagi mereka yang akan binasa,mempunyai pemahaman seperti itu.
Kembali lagi kepada kita semua sebagai pengikut Kristus, yang mana Roh kudus sudah di curahkan kepada kita semua,tanpa pembedaan dari Allah, maka kita sadari bahwa hanya iman ilahi yang bisa membuat kita bermegah dalam kesengsaraan terlebih lagi bisa bersyukur.
Karena dengan doa,iman dan bersyukur itu besar kuasanya,sebab dibalik semua penderitaan ada rencana yang Indah dari Allah.
Saudaraku, memang tidak semudah apa yang dikatakan tadi *bermegah dalam kesengsaraan atau pendertiaan*.
Karena kenyataan yang ada hanyalah bersungut sungut, kata penyesalan bahkan dengan tidak sadar menyalahkan orang lain dan bisa juga menghujat Allah yang memberi hidup ini.
Seharusnya kita harus instropeksi diri, kenapa aku menderita mengalami sengsara dengan berbagai bagai pergumulan?
Ingat semua pencobaan bukan berasal dari Allah:
*Yakobus 1:13-14 (TB)* Apabila seorang dicobai, *janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!"* Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
Tetapi *tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri,* karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Untuk itu saudaraku, marilah kehidupan ini senantiasa berjuang untuk melekat kepada Allah dengan segala tuntunan Nya, juga terus peka akan suara Roh kudus yang mengingatkan langkah hidup kita, yang membuat iman semakin dewasa dalam tumbuh dan berkembang, disaat badai kehidupan melanda kita.
Ingat Tuhan Allah yang punya hidup ini, juga akan menguji kemurnian dan kesetiaan iman kita dengan berbagai cara, tentunya ujian itu atas seijin Allah seperti contoh seorang hamba Tuhan yang sangat terkenal yaitu Ayub ( ketekunan n kesalehan Ayub).
Saudaraku, apakah kita sudah berusaha bisa mempunyai iman yang seperti
2 Korintus 12:9 (TB) Tetapi jawab Tuhan kepadaku: *"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."* Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Berbahagialah kita sebagai umat pilihan Allah yang diijinkan untuk merasakan sedikit penderitaan Kristus, hal itu harus terjadi supaya iman kita semakin dewasa yang akhirnya kita bisa tetap bermegah dalam kesengsaraan:
*2 Korintus 7:10 (TB)* *Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan* dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.
Penderitaan atas se ijin Allah menghasilkan hidup dalam perobatan yang menuju kepada kemuliaan Allah, Tuhan Yesus memberkati...amin.
*PD.Autopia Malang*
Ernawati Eliyus.
Komentar
Posting Komentar