1839 Regi: Kesepakatan Mengenai Upah Dalam Sehari

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi hari ini bertemakan:

*Kesepakatan Mengenai Upah Dalam Sehari*

Nats pokok:

*Matius 20: 13 (TB)* “Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat *sedinar sehari?”*

Firman Tuhan pada *Matius 20: 1-15,*
Tuhan Yesus memberikan gambaran bahwa perjanjian kesepakatan upah yang diberikan oleh Tuan itu kepada orang-orang upahannya adalah *sedinar sehari.* Meskipun mereka mulai bekerja *tidak pada* jam yang sama, namun upah yang diberikan tetaplah *sedinar sehari.*
Hal ini memicu adanya iri hati dan perasaan tidak puas dari beberapa pekerja sehingga melancarkan pertanyaan yang bersifat memprotes kepada Tuan itu, namun dijawab demikian:

 *Matius 20: 15 (TB)* “Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?”


Dari bacaan di atas, disimpulkan bahwa Tuhan Yesus menilai, mengevaluasi, hingga memberikan berkat kepada kita itu *setiap hari.* Dan kalau ada yang diberi berkat lebih, kita tidak boleh iri atas kemurahan hati-Nya kepada orang itu, sebab terhadap seseorang yang mendapatkan berkat lebih itu, Dia adil.
Tuhan Yesus melihat kebutuhan masing-masing, dan juga kepada barangsiapa banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut
*(Lukas 12: 48b).*

Jadi tetaplah bersyukur menerima bagian kita masing-masing *setiap hari.* Sebagaimana orang Israel mendapatkan manna setiap pagi, manna itu tidak boleh diambil sekaligus, tetapi harus *setiap hari* menjelang pagi dipungut dari tanah dengan cara berlutut
*(Keluaran 16: 21).* *Manna sehari cukuplah sehari,* sebab apabila manna ini disimpan untuk keesokan harinya, maka akan membusuk.

Ketika bangsa Israel meratapi jatuhnya Yerusalem ke tangan tentara Babel dan kehancuran serta masa pembuangan sesudah itu, mereka juga tetap merasakan bahwa setiap hari Allah mengasihi mereka, sehingga firman Allah melalui Yeremia mengatakan:
“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, *selalu baru tiap pagi;* besar kesetiaan-Mu!”
*(Ratapan3: 22- 23)*

Jauh sebelumnya, Daud juga bermazmur merespon datangnya berkat Allah kepadanya setiap hari dengan mengungkapkan:
 *“Setiap hari* aku hendak memuji Engkau , dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.”
*(Mazmur 145: 2)*

Demikian pula yang terjadi pada seorang penjahat yang disalib di sebelah kanan Yesus, ketika dia bermohon agar Tuhan Yesus mengingatnya di sorga, jawab-Nya:
"Aku mengatakan yang sesungguhnya kepadamu, *hari ini* juga kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus."
*(Lukas 23: 43 AYT).*


Sesungguhnya betapa kita harus menyadari bahwa perbuatan kita diukur dalam *hitungan hari,* bukan minggu, bukan bulan terlebih tahun.
Dengan demikian, marilah kita *sungguh-sungguh memperhatikan perbuatan kita pada hari ini;* dan jika ada hal yang tidak diperkenannya, kita selesaikan pada hari ini pula, kita mengakuinya dan memohon pengampunannya pada hari yang sama, sehingga Allah memberikan pengampunan pada hari ini dan kemudian menganugerahkan berkat-Nya.
BAHWA SETIAP HARI BERKATNYA BARU. Amin

*PD Autopia – Malang*
   gunawanwibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR