1861 HUT PD Autopia ke 43

*Sejarah terbentuknya PD Autopia*

*PENDAHULUAN*

Terbentuknya persekutuan doa AUTOPIA, ditandai dengan sakitnya ibu Atmodjo dan pemanggilan keluarga dr.Atmodjo

Pada th 1975, dr Atmodjo membeli sebidang tanah di Ds Temas Batu, yang rencananya akan dibangun sebuah villa keluarga ditempat itu. Pada saat pekerjaan pemasangan pondasi yang dilaksanakan sekitar bulan Mei 1975, ibu Atmodjo dan ibu Soesanto beserta Ninis putinya yang terkecil, menengok proses pembangunan villa tersebut, namun ketika Ninis ingin buang air kecil, dan  karena toiletnya belum jadi, maka ibu Atmodjo menyuruh Ninis buang air kecil pipis dibawah sebuah pohon, setelah selesai mereka langsung pulang dan setibanya dirumah, ibu Atmodjo merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya dan tidak lama kemudian ibu Atmojo jatuh sakit.

Karena bapak Atmodjo seorang dokter, maka beliau men diagnosa apa penyakit ibu Atmodjo, namun diagnosanya gagal tidak ditemukan penyakitnya, sehingga beliau minta pertolongan para dokter ahli dan semuanya gagal. Kemudian ibu Atmodjo dikirim ke RS RKZ di Surabaya, tapi anehnya dan semua upaya pengobatan secara medis inipun gagal semuanya, bahkan sepulang dari RKZ Surabaya, ibu Atmodjo mengalami kejang pada tubuhnya dan ketika diturunkan dari Ambulance, ibu Atmodjo harus disangga oleh 6 orang laki-laki, semua itu karena terlalu berat badannya ibu Atmodjo yang tidak sewajarnya dan tidak sesuai kondisi tubuh ibu Atmodjo.

Dari sinilah bapak dr.Atmodjo baru sadar jika sakitnya ibu Atmodjo ini bukan  sakit secara medis, tapi beliau mengalami sakit non medis, hal ini diketahui ada 3 roh jahat yang tinggal dalam raga bu Atmodjo, yang bisa dikenali dari suara atau tingkah laku ibu Atmodjo, yang tidak seperti biasanya, kadang terdengar suara laki-laki, kadang suara perempuan dan sesekali suara seperti bayi.

Ketiga roh inilah yang selalu mengganggu ketentraman keluarga Atmodjo, bahkan sering mengganggu tamu-tamu yang datang berkunjung dengan sikap ibu Atmodjo yang mengejek serta membentak-bentak tamunya itu dan hal ini sungguh diluar dan bukan kebiasaan ibu Atmodjo yang dilakukan sebelumnya.

Upaya berikutnya untuk mencari kesembuhan ibu Atmodjo, maka bapak Atmodjo mendatangkan beberapa paranormal dari berbagai daerah, mulai dari Banten sampai  Banyuwangi, dan yang namanya dukun-dukun itu, sudah tak terbilang banyaknya yang didatangkan untuk menyembuhkan ibu Atmodjo, namun semuanya itu gagal dan tidak ada hasilnya dan semuanya  sia-sia saja. Maka atas saran dari ibu Anna Parida yang merupakan adik kandung bapak Atmodjo, diundanglah Pdt Gamaliel dari GKI untuk mengadakan pengusiran roh-roh jahat itu, maka dilakukanlah doa sebanyak 2 kali, namun entah mengapa itu tidak dilanjutkan lagi. Perlu diketahui hasil dari setiap kali didoakan, ibu Atmodjo mengalami tenang dan bisa tidur dengan pulas, namun demikian roh-roh jahat itu masih tetap bercokol didalam diri ibu Atmodjo.

Lengkaplah sudah usaha yang dilakukan bapak dr. Atmodjo dalam mengupayakan kesembuhan ibu Atmodjo,baik secara medis maupun secara non-medis,para normal, dukun hingga pendeta ( hamba Tuhan), namun rupanya bukan upaya itu yang dikehendaki Tuhan Yesus, untuk kesembuhan ibu Atmodjo.

*TERBENTUKNYA PD AUTOPIA*

Sekitar bulan September 1975, kira-kira setelah 3 bulan ibu Atmodjo sakit, maka datanglah bapak Mardyo Sanyoto yang beliau saat itu kepala sekolah SPG KRISTEN di Jl Semeru 42 Malang,menurut keterangannya beliau dituntun oleh Tuhan Yesus melalui pendengaran yang diterimanya, agar mengunjungi tempat tinggal bapak dr Atmodjo di Jl Semeru 66 Malang. Pada saat pertemuannya dengan dr Atmodjo, bapak Mardyo menanyakan *_Sedang ada apakah di sini?_*. Bapak dr.Atmodjo menjelaskan bahwa istrinya ibu Atmodjo sedang menderita sakit yang diluar kuasa manusia, lalu bapak Mardyo mengajak dr Atmodjo untuk berdoa bersama dan sejak saat itu sakit ibu Atmodjo *DIKONSULKAN* ke PD SILOAM Mojokerto, mengingat bapak Mardyo sudah mengikut di PD SILOAM.

Setelah itu mulailah diberikan petunjuk-petunjuk dari PD SILOAM melalui bapak Slamet yang diberi talenta untuk dipakai dan dikaruniai  sebagai *Talang Sabda Roh Kudus* ,

Bapak dr Atmodjo yang sudah beberapa bulan menutup kegiatan praktek dokternya, kemudian mulai giat membaca dan mempelajari ALKITAB setiap hari, baik siang dan malam dilakukan dengan tekun. Sejak saat itu dawuh dari PD SILOAM secara rutin disampaikan kepada bapak Atmodjo, agar senantiasa berdoa dan mendekat kepada Tuhan Yesus, juga disabdakan dari PD SILOAM,bahwa kelak yang akan menyembuhkan ibu Atmodjo adalah persekutuan doa yang dibentuk Tuhan Yesus sendiri di Malang, sedangkan PD SILOAM sifatnya hanya membantu doa saja.

Sementara bapak Eliyus yang merupakan rekan sekerja bapak Mardyo di SPG KRISTEN, digerakan hatinya untuk berdoa bersama-sama dengan bapak Mardyo dan bapak Atmodjo , untuk berdoa bagi ibu Atmodjo, sewaktu dilaksanakan persekutuan doa antara bapak Mardyo,bapak Atmodjo dan bapak Eliyus ini berlangsung, suatu hari bapak Eliyus mendapatkan pengalaman rohani melalui doa pribadi dirumahnya, yaitu bapak Eliyus didatangi Tuhan Yesus hingga dua kali, yang pertama Tuhan Yesus mengenakan jubah berwarna ungu dan yang kedua Tuhan Yesus mengenakan jubah berwarna putih, seraya bersabda dengan hal yang sama yaitu *_"Meluo AKU dosamu dak apuro_*.

Setelah peristiwa itu, bapak Eliyus mulai mendapatkan pendengaran-pendengaran tentang firman Allah, yang berisikan nasehat mengenai kehidupan dan juga mengenai penyakit yang diderita oleh ibu Atmodjo. Puncak peristiwa penyembuhan adalah ketika bapak Mardyo,bapak Atmodjo dan bapak Eliyus berdoa dikamar ibu Atmodjo pada tengah malam, yang sebelumnya ada pendengaran agar seluruh jendela rumah dibuka terlebih dahulu. Dan ketika *dilakukan doa pengusiran roh jahat*, terdengarlah suara lolongan anjing bersahut -sahutan, angin berdesir tidak karuan menerpa gordyin rumah, bahkan air PDAM yang sudah bertahun-tahun tidak keluar air saat itu langsung mengalir deras sekali, dan pada saat yang bersamaan *keluarlah bayangan 3 roh jahat* itu dari tubuh ibu Atmodjo, berwujud laki-laki tinggi dan kurus, perempuan berambut panjang yang menggendong bayi.

Dengan kejadian ini maka badan ibu Atmodjo menjadi lemas lunglai,dan sejak saat itu mulailah tampak tanda-tanda kesembuhan ibu Atmodjo, bahwa kaki kanan dan kiri, jari-jari tangannya sudah bisa digerak-gerakan, dan dengan berjalannya waktu banyak kesaksian mengenai rumah di Jl Semeru 66 itu, disamping ibu Atmodjo yang tadinya dikuasai 3 roh jahat, pada malam itu banyak pula roh-roh jahat yang tinggal disitu, seperti pocong dan suara-suara aneh ,ikut disingkirkan dan pergi dari rumah Jl Semeru 66 ini.

Sejak kejadian diusirnya roh jahat dari ibu Atmodjo, persekutuan doa yang dilakukan antara bapak Mardyo, bapak Atmodjo dan bapak Eliyus terus berlanjut di rumah Jl Semeru 66, hingga pada tanggaal 18 September 1975 disabdakan pendengaran melalui bapak Eliyus, bahwa ibu Atmodjo, pada hakekatnya *sudah sembuh dan perlu banyak latihan* untuk menggerakan anggota tubuhnya.

Sementara itu, ada pendengaran melalui bapak Eliyus *_Sedulur iro Setyo Mahanani ajaken_*, demikianlah sejak pemanggilan itu bapak Setyo mulai bergabung dalam persekutuan doa, sekitar sebulan kemudian pada *tanggal 21 Oktober 1975*, persekutuan doa ini mendapat kunjungan dari PD SILOAM Mojokerto, dan pada persekutuan doa ada karya Nubuatan dan Tuhan Yesus bersabda, persekutuan doa ini dinamakan *_Persekutuan Doa  AUTOPIA_* yang artinya *JALAN MENUJU KESEMPURNAAN*, dengan Imamnya Bapak Mardyo Sanyoto, dan pada tahun 1983 beliau dipanggil Tuhan Yesus.

*KEADAAN AWAL PERSEKUTUAN DOA AUTOPIA*

Guna melaksanakan rencana dan karyaNYA di Malang,Tuhan Yesus telah menunjukan dan mempersiapkan rekan sekerja dengan wadah PD AUTOPIA, yang diawali dengan pemanggilan bapak ibu Atmodjo, yang dulu hubungannya jauh dari Tuhan Yesus, maka melalui bapak Mardyo,bapak Eliyus dan bapak Setyo,berturut-turut dipanggilah ibu Rahajeng,ibu Susana, bapak Soesanto, bapak Irsan, bapak dan ibu Puji, serta bapak Kusaeni, sehingga menjadi 12 orang.
Pemanggilan yang *perlu mendapat perhatian disini* adalah pemanggilan bapak Soesanto, yang berlatar belakang belum mengenal Tuhan Yesus, ketika menikah dengan ibu Kartini, beliau tidak ada rencana dan keinginan untuk berpindah agama dan memeluk agama Kristen, meskipun saat pernikahan dengan ibu Kartini yang saat itu sudah beragama Kristen,namun ada peristiwa-peristiwa yang jelas menunjukan pemanggilan Tuhan Yesus bagi bapak Soesanto yaitu:

*Pertama*

Pada tahun 1975,ketika beliau menghadiri undangan pernikahan disolo untuk putra bapak Sutedjo Asah adik dari ibu Soesanto, sewaktu menerima berkat makanan, dalam doa makan tersebut bapak Sutedjo mendapatkan pendengaran bahwa bapak dr Atmodjo dan bapak Soesanto, *suatu saat akan dipakai Tuhan Yesus*, ini terasa aneh bagi bapak Soesanto karena tidak terbesit sama sekali bagi beliau untuk mengikut Kristus, namun bapak Sutedjo menegaskan bahwa beliau *ingin di undang pada waktu pembaptisan* bapak Soesanto.

Perlu diketahui bapak Sutedjo Asah adalah suami dari tante angkat ibu Soesanto. Ibu Suratiman, ibu dari ibu Soesanto, dan ibu Sunu, ibu angkat dari bapak Atmodjo telah berteman akrab sejak kecil.  Bahkan ibu Soesanto kecil sering diundang untuk bermain ke rumah ibu Sunu di Jogja. Sedangkan bapak Soesanto dan bapak Atmodjo bertemu pertama di wajib militer (wamil) sekitar th 1950. Dan mereka berteman akrab walaupun telah ditempatkan di kota berbeda , dan mereka mengajukan kepindahan yang sama di kota Malang. Ternyata Tuhan mempunyai kehendak untuk persekutuan doa ini.

*Kedua*

Seminggu sebelum ibu Atmodjo sakit,beliau mendatangi bapak Soesanto dan memberitahu bahwa ada guru agama yang sesuai bagi bapak Soesanto, yaitu bapak Maliki Adnan yang juga memiliki latar belakang non Kristen, anehnya bapak Soesanto yang biasanya menolak dengan alasan takut jabatan kemiliterannya hilang, kali ini beliau mau menghubungi bapak Maliki Adnan untuk di katekisasi,hingga akhirnya *bapak Soesanto di baptis di GKJW TALUN Malang*, pada tanggal 8 Agutus 1976,pada saat itu bapak Sutedjo Asah sekalian hadir menyaksikan peristiwa penting itu.

Setelah acara pembaptisan,bapak Sutedjo mengajak bapak Soesanto kerumah bapak Atmodjo untuk bersekutu bersama dan ada pendengaran *"Sedulur iro iki Soesanto kudu ndedongo bebarengan ing papan iki PD AUTOPIA"*,demikian kisah pemanggilan bapak Soesanto di PD AUTOPIA.

Selama PD AUTOPIA menempati rumah di Jl Semeru 66 dari tahun 1976 sd 1993, yang dipanggil untuk ikut dalam persekutuan doa semakin banyak,sekitar 70 sd 80 orang, dengan latar belakang pemanggilannya pun berbeda-beda, namun pada dasarnya tujuan pemanggilan Tuhan Yesus ini adalah merubah pribadi yang jauh, dan yang tidak mengenal Tuhan Yesus untuk dibentuk dan diarahkan menjadi *_pribadi yang direngkuh,dikasihi dan diberkati_* Tuhan Yesus.

*Kondisi PD AUTOPIA awalnya*

1.Waktu kebaktian hari Selasa dan sabtu.
2.Tempat dirumah bapak dr Atmodjo.
3.Imam pertama bapak Mardyo Sanyoto.
4.Imam kedua bapak dr Atmodjo.
5.Talang Sabda Roh Kudus bapak Eliyus.
6.Talenta penyembuhan dan pengusiran roh jahat, bapak Setyo Mahanani,bapak Soesanto dan bapak Kusaeni
7.Pendengaran dan penglihatan bu Ninik Kusaeni.
8.Bendhara ibu Rahajeng.

Kegiatan-kegiatan pelayanan yang diutus Tuhan Yesus antara lain;

a.Mendoakan dan menguatkan orang yang dalam kelemahan iman.
b.Mengunjungi dan mendoakan orang sakit dan orang dalan pergumulan hidup.
c.Menyembuhkan orang sakit
d.Mengusir roh jahat dalam orang yang kerasukan roh jahat.
e.Satu jam sebelum kebaktian dimulai anak-anak yang hadir, saat itu dikumpulkan untuk diberi pelajaran Alkitab yang di pimpin oleh bapak Mardyo Sanyonto.

*PINDAHNYA PD AUTOPIA DARI JL SEMERU 66, KE JL BUKIT BARISAN 19 DAN PERKEMBANGANNYA, PADA TGL 24 JULI 1993*

Pemanggilan demi pemanggilan terus terjadi,ada yang melalui sakit yang tidak sembuh-sembuh, melalui permasalahan keluarga atau pribadi yang berat dan sebagainya.


Beberapa contoh yang sakit dan sudah divonis dokter tidak sembuh antara lain seperti ibu Hadi, bapak Soetoadi, bapak Suto Handoyo, bapak Indung, ibu Ratna, ibu Unggik, ibu Soni, ibu Dwi Cahyono, bapak Hari, sementara yang mengalami pergumulan berat seperti bapak Mardi untuk pengusiran roh jahat dan pembuangan jimat-jimat dan bapak Wibisono karena istrinya ibu Nurul yang kena santet ,diguna-guna pada tgl 5 Desember 1993, dikarenakan ibu Nurul mau masuk menjadi orang Kristen sehingga di guna-guna oleh pihak keluarga ibu Nurul yang merasa malu.

Pada bulan Mei 1989, bapak Soesanto yang saat itu berdinas di Jakarta didawuhi Tuhan Yesus untuk pulang ke rumah Malang Jl Bukit  Barisan 19, yang sudah sejak lama disabdakan tidak boleh dijual, namun bapak Soesanto meminta agar waktunya diundur dan oleh Tuhan Yesus di ijinkan, tetapi ditekan mundur paling lambat bulan September 1989. Ternyata pada tanggal 10 September 1989 bapak dr Atmodjo dipanggil Tuhan Yesus, setelah mengalami sakit sejak bulan Juli 1989,sehingga rumah dinas di Jl Semeru 66 harus diserahkan kepada Yayasan Kesehatan GKJW, penyerahan tersebut terjadi pada bulan September 1990,dan kebaktian terakhir di Jl Semeru 66, tanggal 20 Juli 1993, dengan demikian PD AUTOPIA pindah ke Jl Bukit Barisan 19 Malang pada tanggal 24 Juli 1993, dan ditempat yang baru ini warga yang hadir semakin banyak dan semakin berkembang menjadi sekitar 130 orang.

Yang diagem dan dikaruniai talenta untuk melayani adalah sebagai berikut;

a.Sebagai *talang sabda Roh Kudus yang pertama* bapak Eliyus R, dalam perjalannya pada tanggal 8 Pebruari 2009,bapak Mulyadi ditahbiskan di PD IMANUEL, sebagai *talang sabda yang ke dua.*  Namun pada tanggal 25 Julu 2011 bapak Mulyadi dipanggil Tuhan Yesus, setelah satu hari dari pelayanan doa di PD Talitakumi Bondowoso. 4Selanjutnya pada tanggal 19 Pebruari 2012, bapak Eliyus juga dipanggil Tuhan Yesus, setelah melayani di PD Imanuel pada tanggal 3 sd 5 Pebruari 2012.

Karena Allah itu kasih dan setia, maka setelah ke dua abdi Allah tersebut dipanggil,*PAKARYAN* Tuhan Yesus di PD AUTOPIA dianugerahkan kepada bapak Wibisono sebagai *Talang Sabda Roh Kudus*, yang dinyatakan di PD BETLEHEM pada ibadah agung tanggal 10 Maret 2012. Dalam perjalanannya karya Tuhan Yesus semakin dinyatakan dengan memberi anugerahNYA kepada bapak Dwi Cahyono, yang dikaruniai *"Talang sabda Roh Kudus, karya Penglihatan dan Pendengaran"* pada ibadah agung di PD PNIEL Ngantang tanggal 12 Juli 2015, dan Tuhan Yesus juga melengkapi karyanya melalui PD AUTOPIA ini dengan memberikan talenta untuk karya *Penglihatan dan Pendengaran* yang dianugerahkan juga kepada bapak Gunawan Wibisono, pada pelayanan doa di PD EFRATA Ambon bulan Maret 2013.

b.Sebagai Imam, di PD AUTOPIA diemban  oleh dua pelayan yaitu bapak Soesanto dan bapak Setyo Mahanani, setelah bapak Soesanto dipanggil Tuhan Yesus tahun 2008 dan bapak Setyo Mahanani sakit, maka tugas ke Imaman mulai tahun 2009 di emban oleh bapak Edi Mulyono sampai dengan sekarang dan didampingi dengan ibu Eliyus mulai tahun 2016. Dan tahun 1993 sd 1997 bapak Ruslan juga dipanggil menjadi salah satu soko guru di PD AUTOPIA dan beliau meninggal tahun 2005.

c.Bapak Indung sebagai kemit, setelah dipanggil Tuhan Yesus pada Juli 2006 maka tugas kemit dilanjutkan oleh bapak Soemardi pada Januari 2010, yang mana sampai saat ini beliau dalam keadaan sakit stroke.

d.Ibu Rahajeng sebagai bendahara, digantikan oleh ibu Soeto Handoyo dan setelah keduanya dipanggil Tuhan Yesus, maka tugas bendahara dilanjutkan oleh ibu Nurul Wibisono dan ibu Siti Dwi Cahyono.

e.Anggota sokoguru diantaranya bapak Dwi Cahyono, bapak Gunawan Wibisono, ibu Erna Eliyus dan ibu Susi indung.

f.Anggota piranthi diantaranya ibu Kartini Soesanto, ibu Kasmati Mulyadi, ibu Murti, ibu Maria Setyo, bapak Hasani, bapak Kusaini dan bapak Totok yang dikaruniai sebagai penyambung lidah Allah .

*KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKUKAN*

1.Kebaktian persekutuan doa setiap hari Selasa dan Sabtu dimulai jam 18:30

2.Mengikuti persekutuan agung sejatim tiap bulan.



3.Mengujungi persekutuan-persekutuan doa seperti
@ PD GIDEON di Suwaru
@ PD HOSANA di Kotes Blitar
@ PD PNIEL di Ngantang
@ PD BETHESDA di Sendang Biru
@ PD SIMEON di Turen.

4.Kebaktian soko guru piranthi ditempat keluarga bapak Gunawan Wibisono dan juga untuk mengunjungi,mendoakan ibu Atmodjo yang dilaksanakan setiap hari Kamis jam 18:30.

5.Kebaktian khusus yang diadakan bagi warga yang mempunyai pergumulan dan mau menanyakan secara khusus kepada Tuhan Yesus .

6.Mengunjungi warga yang sakit baik warga persekutuan doa atau orang diluar persekutuan doa.

Demikian sejarah singkat terbentuknya PD AUTOPIA dan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan, yang dapat disimpulkan bahwa:

1.Persekutuan Doa ini bukan buatan manusia, melainkan karya Allah sendiri, yang dinyatakan bagi orang-orang percaya.

2.Tujuan pemanggilan Allah terhadap warga di PD AUTOPIA adalah supaya Allah lebih dekat dengan umat NYA, melalui berbagai persoalan yang dialami  oleh anak-anak NYA.

3.Allah ingin menolong, merengkuh, mengasihi dan memberkati umat pilihanNYA.

4.Allah ingin agar umat pilihanNYA ini tetap berada di jalan rencana keselamatanNYA.

Kiranya melalui PD AUTOPIA ini tetap menjadi berkat, bagi kita semua dan karya Tuhan Yesus terus berlanjut sampai selamanya. Amin

Perlu diketahui singkatan dari kata AUTOPIA adalah sebagai berikut;

Aduh bilahi wong kang ( Aduh celaka orang yang)
Urip adoh mring Gusti Yesus (hidupnya jauh dari Tuhan Yesus)
Tumedak e ono ing pati ( dekat pada kematian)
Oh iba begjane wong kang (oh betapa bahagianya orang yang)
Pracoyo marang Gusti Yesus (percaya  kepada Tuhan Yesus)
Iku kang wigati (itu yang ber arti)
Awit kaluaran soko ing pati (karena terbebas dari kematian kekal)

Diperbaharui
di Malang tgl 18 Agustus 2016

Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR