1824 Rema: Perkataan Iman, Allah berkenan

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini dengan tema :

*Perkataan Iman, Allah berkenan*


Bapak Ibu Saudara kekasih Kristus.
Selamatkanlah jiwa kita dengan melakukan perintah-perintah Allah. Tindakan ini dan itu yang berkenaan dengan ketaatan, kesetiaan, ketulusan hati tanpa pamrih di dalam melakukan setiap Firman sebagai perintah 'sorgawi' dari Allah yang adalah menjadi kunci dari keberhasilan rahasia kehidupan iman percaya.

Berbahagialah kita yang berusaha untuk menjadi serupa dengan Kristus Yesus. Sebab perjuangan hidup kita untuk menjadi sama serupa dengan Yesus ini sebenarnya bukan di mulai sejak kita mengenal Yesus yang adalah sebagai Juru Selamat- Sang Penebus Dosa kita, tetapi justru di mulai sejak hati dan hidup kita ini tergerak dan didorong untuk menjadi seorang pemenang bagi Kristus Sang Penebus dosa kita.
Itu dapat terwujud pada diri kita apabila pertandingan iman yang senyatanya untuk  melawan hawa nafsu keduniawian dan kedagingan kita telah kita lakukan.

*2 TIMOTIUS 4:7* (TB)
“’Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”’


Demikian bagi Rasul Paulus yang sudah 'ditangkap oleh Kristus setelah peristiwa penyaliban Sang korban penebusan dosa- Anak Domba Allah'- dan Rasul utusan Allah ini juga diproses hidupnya melalui karya Roh Kudus.
Paulus yang dahulu bernama Saulus diubahkan hatinya dan diubahkan pula pengenalannya terhadap Yesus yang dituhankan oleh para penganut pemercaya bahwa Yesus adalah Tuhan utusan Agung dari Allah- dan Yesus adalah perwujudan teladan di dalam diri Pribadi Anak kepada Bapa Sorgawi.
Cara hidup dan keteladanan seperti ini telah dilakukan dan diteladankan Yesus.  *Allah berkenan*.

Kita ingat diingatkan dengan Firman sebelum Yesus melaksanakan tugas- perintah Bapa ketika Yesus dibaptis di sungai Yarden. Firman Allah Bapa: Inilah Anak yang Kukasihi....
*Allah berkenan kepada Yesus* untuk mengasihi dan menyelamatkan umat manusia.
Demikian pula *Allah juga berkenan kepada diri Paulus* yang kemudian juga dipilih dan diurapi oleh Roh Allah/ Roh Kudus.

Kapan Rasul Paulus diurapi Roh Kudus?
Rasul Paulus diurapi oleh Allah setelah mata jasmaniah Saulus dibutakan Allah di tengah perjalanan hidupnya karena berupaya untuk 'menganiaya Yesus yang sudah tersalib dan yang sudah bangkit naik ke Sorga'.  Tetapi Yesus yang hidup kekal menyatakan mewakili para pengikutNya yang teraniaya.

Yesus yang sejatinya adalah Allah Bapa dan Allah Roh yang sampai hari ini terus bekerja melalui para utusan yang dipilih dan yang dipenuhi kuasa Roh Allah/ Roh Kudus seperti halnya kepada Silas Dan Timotius, kemudian. Setelah Rasul Paulus ...
Dari peristiwa pertemuan Paulus dengan Yesus secara spiritual mata jasmaniah; Paulus yang dahulu bernama Saulus telah melihat terang yang menyilaukan dan telinga jasmaniahnya pun mendengar suara Yesus : "Saulus, Saulus mengapa engkau menganiaya Aku- Yesus".

Dari peristiwa pertemuan pribadi Saulus dengan kemuliaan dan kekudusan Yesus yang sudah bertahtakan di Kerajaan Sorga itu ...
Saulus diubahkan hidupnya ditandai dengan pergantian namanya menjadi Paulus- sebagai Rasul utusan Allah yang telah menerima dan telah menyaksikan kebenaran dari kemuliaan Firman- suara Allah... Juga pengurapan kasih karunia atas Paulus dan orang-orang yang menyertai pelayanannya.

*KISAH PARA RASUL 17:15* (TB)
“’Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin datang kepadanya.”’

Inilah Roh Allah- Roh Kudus yang menginsyafkan setiap orang berdosa yang melawan Allah seperti halnya Saulus berubah menjadi pribadi yang Baru diperbaharui oleh Allah menjadi Paulus. Roh Allah juga bekerja memakai Silas dan Timotius.
Ananias juga dikarya  oleh Roh Kudus- Roh Allah sehingga *menerima pendengaran* tentang apa yang dialami Saulus;  Dan harus melakukan tumpang tangan. Maka dengan kuasa Roh Kudus- Roh Allah terceliklah Saulus Dan dapat melihat kembali...

Sejak peristiwa ini Saulus diubahkan yang dahulu buta mata rohani sekarang hidup jasmani dan rohaninya terbuka lebar bersama Yesus Tuhan. Dengan terbukanya mata 'hati' dan telinga 'hati' rohaninya, Paulus sekarang dapat mendengar memandang suara kemuliaan Yesus yang memerintah- menuntun dan mengutusnya langsung dari Sorga.

*MATIUS 5:7* (TB)
“’Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.”’ 


Bukankah Hati yang kejam diubahkan menjadi hati yang penuh kasih dan kelembutan  seperti halnya Paulus ?.
Dapatkah kita turut merasakan dan mengalami kebahagiaan  Rasul Paulus yang sekarang penuh dengan murah hati.  Apakah sekarang bagi kita yang hidup pada masa kini juga memiliki hati berbahagia penuh kemurahan hati?.
Percayalah
Bapak, Ibu, Saudara ...
Bahwa Allah- Yesus; Bapa yang adalah Anak Allah sungguh sangat bermurah hati kepada kita umat manusia. Maka berusahalah menuruti setiap Firman Allah untuk berubah memiliki sifat dan sikap hidup murah hati.
Akhirnya percayakah kita yang hati kita masing-masing juga diubahkan oleh belas kasih kemurahan Allah; Akhirnya kita juga dapat melihat dan masuk ke dalam terang kemuliaan Allah dari SorgaNya, tempat Yesus, Paulus dan orang-orang kudusNya.

*KOLOSE 4:7* (TB)
“’Semua hal ihwalku akan diberitahukan kepada kamu oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayan dalam Tuhan”’.


Inilah pesan kesaksian dan pengajaran Rasul Paulus dari pengalaman spiritualistas pribadi yang dituntun dan dididik langsung oleh Allah melalui Roh Kudus- Roh Allah. Maka berbahagialah kita yang juga seperti Silas, Timotius yang mau menerima pesan Firman Allah melalui hambaNya- Paulus. Dan juga berbahagialah kita yang mau tetap setia menjadi hamba dan tetap menjadi hamba yang setia melayani Tuhan Yesus melalui didikan dan pengajaran yang diterimakan dan melalui pesan-pesan Firman Yesus oleh hamba-hambaNya yang telah diurapi dan dikaruniai kuasa Roh Kudus. Sebab  hamba-hamba Allah dan rasul-rasul utusan Allah di dalam menyampaikan Firman Allah itu dengan Perkataan Iman bukan dengan akal budi kemanusiaannya; Seperti Paulus menyampaikan perkataan melalui Tikhikus.

Mari Bapak, Ibu, Saudara ...
Bagi kita yang percaya bahwa Allah berbelas kasih dan menunjukan kemurahan hatiNya dengan menyediakan korban penebusan dosa melalui Yesus yang mati tersalib dan yang telah bangkit naik dan bertahta di Sorga terus menjaga dan merawat hidup baharu kita ini dengan perbuatan dan perkataan iman.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin

*PD GIDEON SUWARU*
Turiman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR