1865 Rema : MEMBICARAKAN KEBURUKAN ORANG LAIN

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :

*Kejadian 9:18-29*

Nastnya:

*Kejadian 9 : 22*  Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu *diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar*.

Dengan tema:

*MEMBICARAKAN KEBURUKAN ORANG LAIN*


Di ayat 18 disebutkan Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet; *Ham adalah bapa Kanaan*.

Jadi di ayat ini sudah ditetapkan bahwa anak bungsu Nuh adalah Bapa Kanaan, namun sayang karena peristiwa sebagaimana ayat nats diatas berakibat seperti pada ayat 24-25 tertulis

Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya, berkatalah ia: *"Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya"*


Saudaraku seringkali kita tidak dewasa dalam bersikap saat mata kita menangkap sesuatu yang kurang baik. Secara otomatis pikiran kita berpikir buruk, jarang sekali kita menanggapi dengan sikap positif. Dan yang lebih parah, sebelum dikonfirmasi, mulut kita telah menyebarkan berita HOAX. Lalu apa kata firman Tuhan?

*Yakobus 1:26*
Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, *tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya*.


Lihatlah ketika kita tidak bisa mengekang lidah kita, maka ibadah kita sia-sia. Bila ibadah kita sia-sia lalu apakah yang akan kita peroleh?
Kasih karunia Allahkah?
Tentu tidak, padahal untuk masuk kerajaan Allah, kita membutuhkan kasih karunia Allah, karena kita manusia berdosa yang seharusnya mati.

*Efesus 2 : 4-5*
“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--"


Nah,  bila ibadah kita sia-sia karena kita tidak bisa mengekang lidah, dari ayat diatas Kejadian 9 : 24-25, Ham dikutuk oleh bapaknya.
Dan bagi kita yang hidup di jaman sekarang, sudah pasti kita tidak bisa menjadi warga Kerajaan Allah.
Ayo kita bersama-sama mawas diri, apakah lidah dan bibir ini sudah digunakan untuk mewartakan hal-hal baik yang penuh kasih atau justru sebaliknya, membicarakan keburukan orang lain sehingga melalui lidah dan bibir ini kita menjadi pembunuh bagi sesama?

*Yakobus 3 : 6*
Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.

Saudaraku teruslah mohon tuntunan dan kuasa Roh Kudus agar kita dimampukan menjaga hati dan bibir kita supaya tidak dipakai alat untuk kejahatan, karena upahnya bukan kasih karunia tapi neraka , maka sadarlah bila kita mengandalkan akal budi kita maka kita tidak akan mampu menjaga lidah kita

*Yakobus 3 : 8*
tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.


Selamat berjuang menjaga kekudusan hidup dengan tidak jemu-jemu untuk membangun persekutuan dengan Tuhan Yesus dalam doa, pujian dan penyembahan.
Tuhan Yesus memberkati kita, amin.


Salam,
*PD Imanuel, Jakarta*
Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR