796 Rensi: Pembawa Kabar Baik

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua ha Mashiach.
Renungan siang ini diambil dari:
*Roma 10:12-14*
_"(12) Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. (13) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. (14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? (15) Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"_

Dengan tema:

*Pembawa Kabar Baik*

Dari firman diatas ,urutannya sangat jelas gamblang, kita semua diutus untuk memberitakan ke seluruh dunia tentang Kabar Baik bahwa *TUHAN Yesus adalah Sang Juru Selamat dan Jalan Kebenaran dan Hidup.*

Perutusan pekabaran ini adalah perintah agar semua orang setidaknya mendengar atau tahu bahwa Allah kita adalah KASIH dan KUASA-Nya mampu menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada Allah Tritunggal Maha Kudus.
Alhasil, dari mendengar, orang menjadi percaya, sehingga dengan kepercayaan dan yakin mereka boleh ikut berseru kepada Allah yang tunggal itu untuk diselamatkan.

Memang benar iman kita bukan karena melihat.
*2 Korintus 5: 7* Tetapi kalau tidak melihat dan tidak mendengar terus tahu darimana? ya kan?
Iman percaya memang ditumbuhkan oleh Roh Kudus sendiri namun tetap tugas kita untuk menabur dan menyirami;

(1) Menabur dalam menunaikan perutusan salah satunya adalah pekabaran Injil tapi lebih penting lagi kita menjaga perkataan dan tingkah laku kita yang mencerminkan sifat-sifat Kristus. Ini tidak mudah, karena *menjadi berbeda* dengan mayoritas orang-orang di sekeliling kita adalah tantangan tersendiri.

(2) Menyirami dengan kata-kata sejuk yang berlandaskan firman serta menasehati dengan baik dan lemah lembut juga kewajiban kita.

_Well, actions speak louder than words_
Bukankah sebuah lelucon ketika seorang praktisi agama yang berkotbah luar biasa tapi kelakuannya tidak keruan? Bukankah sebuah omong kosong apa yang dikatakannya itu?

Mari terus memohon Roh Kudus memampukan kita menjadi Pembawa Kabar Baik agar kita hidup dalam firman TUHAN dan orang-orang sekitar kita bisa membaca firman TUHAN melalui sikap tingkah laku kita.

TUHAN Yesus memberkati.
Amin.
🙏

*PD Autopia Malang*
29042017
Andrias Tri Susanto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR