780 Rensi: Tetap Positif dan Bersemamgat

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua ha Mashiach.

Renungan siang ini diambil dari:

Yeremia 29:11 *Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."*

Dengan tema:

*Tetap Positif dan Bersemangat"*

Optimisme adalah pola pikir bahwa hal-hal yang lebih baik atau yang terbaik nantinya akan didapatkan dalam keadaan seburuk apapun.
Maret 2017, survey dari Mastercard menunjukkan bahwa orang Indonesia berada di posisi ketiga (setelah India dan Filipina) di peringkat penduduk yang paling optimis dan bahagia se-Asia Pasifik. Sementara, Jepang dan Korea Selatan berada di peringkat terbawah.

Ternyata, penduduk Indonesia cenderung optimistis dalam menjalani kehidupan; ada pandangan menatap hari esok pasti lebih baik. Sinonim dari sifat optimistis adalah kata _resilience_ keyakinan bahwa keadaan seburuk apapun akan berbalik ke arah yang lebih baik.

Ini adalah nilai positif yang digambarkan pada kutipan ayat di atas. Konteks ayat itu adalah saat TUHAN Allah berfirman kepada orang-orang Israel dalam peristiwa pembuangan di Babel; bahwa Allah berjanji setelah genap 70 tahun, barulah TUHAN Allah memperhatikan mereka, untuk mulai kembali membangun bangsa itu dengan mendirikan rumah, berkebun, berkembang biak, dan hidup sejahtera.

*"Hari depan yang penuh harapan"* itulah hal baik yang dijanjikan Allah bagi mereka yang mau berbalik dari jalan yang sesat kembali ke jalan-Nya.

Namun, hendaknya kita ingat untuk tetap memohon agar hidup kita semakin condong kepada rencana Bapa karena dalam kelemahan kita, kuasa Allah bekerja dengan sempurna (2 Korintus 12: 9).

Beruntunglah kita yang ada dalam Persekutuan Roh, dimana Roh Kudus sendiri yang membangun, menasehati dan menghibur kita, karena Bapa sendirilah yang mampu mengubah saat dan waktu dalam kehendak-Nya.
Ya, Bapa kitalah yang berkuasa memecat dan mengangkat raja.
Karena itu serahkan hidup ini, untuk masuk dalam rancangan Allah, dengan memberi  Allah tempat dalam hati kita, untuk membentuk dan memroses iman kita, melalui perjuangan iman yang teguh. Perlu diketahui proses yang Allah lakukan tentunya tidak melebihi kekuatan kita, sehingga kita dimampukan menanggung dan melakukan nya.

TUHAN Yesus memberkati.
Amin.
🙏

*PD AUTOPIA MALANG*
22042017
Andrias Tri Susanto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR