766 Regi: Ketaatan Yang Sempurna
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach.
Saudara terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Firman renungan pagi ini dengan tema:
*KETAATAN YANG SEMPURNA*
Filipi 2:5-8 (TB) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, *menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,*
(6)yang *_walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,_* (7)melainkan telah *mengosongkan diri-Nya sendiri,* dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(8)Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia *_telah merendahkan diri-Nya_* dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Ketika datang ke dalam dunia, Tuhan Yesus pasti sudah tahu, bahwa umurnya hanyalah sampai 30an tahun saja sebagai manusia dan pasti tahu juga bahwa cara matiNya akan menyakitkan secara jasmaniah dan sangatlah mengerikan. Rasa sakit dan pedih perih yang akan dialamiNya melalui cambukan cemeti, pukulan bertubi-tubi di wajahNya, duri yang menusuk kepalaNya, dan hunjaman paku besi yang menembus tangan serta kakinya di kasarnya kayu salib, pasti juga sudah diketahuiNya, namun, pernahkah kita berpikir, _"mengapa Dia mau..?"_
Seseorang yang telah divonis mati, pastilah ketakutan ketika menghitung hari-hari akhir hidupnya., tetapi tidak demikian dengan Tuhan Yesus.! *Tuhan Yesus menghadapi Getsemani malah dengan pujian..!* *Matius 26:30*
Sekalipun peluhNya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah *Lukas 22:44*, Dia tak mundur selangkahpun, Dia berserah penuh pada BapaNya, *"kehendakHu lah yang terjadi.."*
Itulah teladan sempurna tentang ketaatan dan penyangkalan diri.Paulus menyebutnya *mengosongkan diri* (ay. 7)
Sisi keAllahanNya benar-benar Dia singkirkan demi menggenapi rencana Agung Sang Bapa untuk menyelamatkan umat manusia.
Apa yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya ratusan tahun sebelumnya seperti di dalam
*Yesaya 52:13- 53:12*, *benar-benar digenapi Allah* melalui peristiwa mengerikan penyaliban Yesus.
Saudara terkasih,kalau AnakNya saja Dia serahkan dan Dia tegakan untuk dihancurkan berkeping-keping bagi kita, apalagi yang kurang? Sedemikian besarnya Kasih Allah kepada manusia berdosa ini, lalu, apa balasan kita..? Di hari kebangkitan dan kemenanganNya ini, mari kita renungkan,apa yang telah kita lakukan untuk membalas Kasih yang Maha Besar ini. Masihkah kita berkeluh kesah dan berdalih ketika diutusNya? Hanya hati kita yang bisa menjawabnya. Kalau Dia sudah merelakan darahNya tercurah, bahkan nyawaNya pun diberikan, lantas apa balasan kita?
Ketaatan sempurna pada Bapa yang telah Tuhan Yesus teladankan, diwariskanNya kepada kita, tinggal kita, mau atau tidak. ingat, *tanpa salib, tidak ada mahkota..*
Yesus tahu benar bahwa
*NO CROSS NO CROWN*
Karena ketaatanNya sampai mati di kayu salib itulah yang membuat kemuliaanNya sempurna!! *Filipi 2:9-11*
Dia hanya meminta, *"persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepadaKu, itulah ibadahmu yang sejati.."*
Bagaimana respond kita, mau mempersembahkan tubuh ini menjadi persembahan yang hidup? kita jawab dengan jujur masing-masing pribadi kepada Nya..
Selamat pagi, Semakin bersemangat bersama Tuhan Yesus yang sudah bangkit dan menang.Amin
*PD AUTOPIA Malang*
16042017
hasannysantoso
Saudara terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Firman renungan pagi ini dengan tema:
*KETAATAN YANG SEMPURNA*
Filipi 2:5-8 (TB) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, *menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,*
(6)yang *_walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,_* (7)melainkan telah *mengosongkan diri-Nya sendiri,* dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(8)Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia *_telah merendahkan diri-Nya_* dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Ketika datang ke dalam dunia, Tuhan Yesus pasti sudah tahu, bahwa umurnya hanyalah sampai 30an tahun saja sebagai manusia dan pasti tahu juga bahwa cara matiNya akan menyakitkan secara jasmaniah dan sangatlah mengerikan. Rasa sakit dan pedih perih yang akan dialamiNya melalui cambukan cemeti, pukulan bertubi-tubi di wajahNya, duri yang menusuk kepalaNya, dan hunjaman paku besi yang menembus tangan serta kakinya di kasarnya kayu salib, pasti juga sudah diketahuiNya, namun, pernahkah kita berpikir, _"mengapa Dia mau..?"_
Seseorang yang telah divonis mati, pastilah ketakutan ketika menghitung hari-hari akhir hidupnya., tetapi tidak demikian dengan Tuhan Yesus.! *Tuhan Yesus menghadapi Getsemani malah dengan pujian..!* *Matius 26:30*
Sekalipun peluhNya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah *Lukas 22:44*, Dia tak mundur selangkahpun, Dia berserah penuh pada BapaNya, *"kehendakHu lah yang terjadi.."*
Itulah teladan sempurna tentang ketaatan dan penyangkalan diri.Paulus menyebutnya *mengosongkan diri* (ay. 7)
Sisi keAllahanNya benar-benar Dia singkirkan demi menggenapi rencana Agung Sang Bapa untuk menyelamatkan umat manusia.
Apa yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya ratusan tahun sebelumnya seperti di dalam
*Yesaya 52:13- 53:12*, *benar-benar digenapi Allah* melalui peristiwa mengerikan penyaliban Yesus.
Saudara terkasih,kalau AnakNya saja Dia serahkan dan Dia tegakan untuk dihancurkan berkeping-keping bagi kita, apalagi yang kurang? Sedemikian besarnya Kasih Allah kepada manusia berdosa ini, lalu, apa balasan kita..? Di hari kebangkitan dan kemenanganNya ini, mari kita renungkan,apa yang telah kita lakukan untuk membalas Kasih yang Maha Besar ini. Masihkah kita berkeluh kesah dan berdalih ketika diutusNya? Hanya hati kita yang bisa menjawabnya. Kalau Dia sudah merelakan darahNya tercurah, bahkan nyawaNya pun diberikan, lantas apa balasan kita?
Ketaatan sempurna pada Bapa yang telah Tuhan Yesus teladankan, diwariskanNya kepada kita, tinggal kita, mau atau tidak. ingat, *tanpa salib, tidak ada mahkota..*
Yesus tahu benar bahwa
*NO CROSS NO CROWN*
Karena ketaatanNya sampai mati di kayu salib itulah yang membuat kemuliaanNya sempurna!! *Filipi 2:9-11*
Dia hanya meminta, *"persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepadaKu, itulah ibadahmu yang sejati.."*
Bagaimana respond kita, mau mempersembahkan tubuh ini menjadi persembahan yang hidup? kita jawab dengan jujur masing-masing pribadi kepada Nya..
Selamat pagi, Semakin bersemangat bersama Tuhan Yesus yang sudah bangkit dan menang.Amin
*PD AUTOPIA Malang*
16042017
hasannysantoso
Komentar
Posting Komentar