778 Rensi: Saat Sakit
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach,Renungan siang ini diambil dari:
*Mazmur 31:9*
"kasihanilah aku ya Tuhan, sebab aku merasa sesak karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku"
Dengan tema:
*SAAT SAKIT*
Saudaraku yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus,
siapa pun orangnya jika dalam kondisi sakit pasti ia ingin segera sembuh. Ya, sembuh atau pulih adalah harapan semua orang yang sedang menderita sakit. Jika saat sakit, orang yang tidak percaya merasa kebingungan, menghadapi masalah itu, hal ini semestinya tidak terjadi pada kita orang yang percaya Kristus. Orang yang tidak percaya Yesus melakukan apa saja asal bisa segera sembuh, misalnya datang kepada orang pintar, orang tua, dukun, atau semacamnya. Semua dilakukannya dengan satu tujuan ‘sembuh’.
Nah, kita beruntung memiliki tabib yang luar biasa, yang sanggup menyembuhkan sakit-penyakit kita. Pada Tahun 1982 saya mengalami sakit yang lumayan lama: tujuh bulan! Selama sakit saya membayangkan bagaimana Tuhan Yesus mengalami penyiksaan hingga penyaliban yang luar biasa itu, sementara itu, saya sebenarnya tidak merasakan sakit. Hanya perdarahan yang mengharuskan saya tidak banyak bergerak. Justru ini sangat menyiksa! Namun, jujur saya ndableg karena saya tidak bisa melakukan satu hal penting sambil telentang. Itu yang mungkin membuat saya tidak segera pulih.
Saya ingat saat itu, setiap jam dua belas malam selama beberapa saat, almarhum Bpk. dr. Atmodjo dan Bpk. Mardyo Sanyoto dengan setia berdoa di samping bed saya di Mardi Waluyo Rampal. Akhirnya, dengan cara yang ajaib, tanpa operasi saya dipulihkan-Nya. Persis seperti yang disabdakan-Nya, “Aku yang akan menyelesaikan!”
Tujuh bulan bukan waktu yang sebentar. Secara psikologis saya bosan hingga kasur pun terasa panas dan gepeng. Setiap saat saya bermohon sebagaimana pada
*Mazmur 6:3*
“Kasihanilah aku Tuhan sebab aku merana: sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar.”
Namun, masih ada harapan sebagaimana kisah wanita yang dua belas tahun perdarahan. Berharap agar dalam waktu dekat diselesaikan-Nya sambil menghayati firman pada :
*Matius 9:21-22*
“Karena katanya dalam hatinya: ‘Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh,’ tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: ‘Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.’ Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.”
Saya tanamkan pada hati saya, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh!” siang malam saya katakan dalam hati. Selain itu, saya menyadari kesalahan saya karena tidak menurut nasihat dan saran paramedis dengan berdoa seperti pada
*Mazmur 41:5*
“TUHAN, kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah aku berdosa.”
*Yesaya 38:16*
“Ya, Tuhan karena inilah hatiku mengharapkan Engkau: tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat. Buatlah aku sembuh!”
*1 Yohanes 1:9*
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Terkadang saya ketakutan. Takut jika harus dioperasi karena secara ekonomi saat itu kondisi kami masih memprihatinkan. Karena itu saya memuji-muji Tuhan Yesus walau dalam hati. Memohon kesembuhan tanpa operasi. Saya yakin, jika tembok Yerikho roboh dengan puji-pujian, penyakit pun enyah melalui puji-pujian.
*Yeremia 17:14*
“Sembuhkanlah aku, ya Tuhan, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku.”
Selain itu, teringat pula janji abadi-Nya jika saya mengindahkan sabda-Nya untuk senantiasa berpaut, berdoa, dan bersyukur dalam kondisi seperti itu, Bapa akan mendengar dan mengabulkan doa kita sebagaimana firman pada:
*Maleakhi 4:2a*
“Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.”
Saudaraku, banyak kesaksian yang kita dengar dari beberapa saudara kita yang telah dipulihkan-Nya. Sakit bukan mengenai jasmani saja. Bisa juga sakit dalam hal lain. Oleh karena itu, mari kita tetap berpaut senantiasa agar pemulihan demi pemulihan kita nikmati. Amin. Tuhan Yesus memberkati.
*PD AUTOPIA MALANG*
21042017
Ninik S Rahayu
*Mazmur 31:9*
"kasihanilah aku ya Tuhan, sebab aku merasa sesak karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku"
Dengan tema:
*SAAT SAKIT*
Saudaraku yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus,
siapa pun orangnya jika dalam kondisi sakit pasti ia ingin segera sembuh. Ya, sembuh atau pulih adalah harapan semua orang yang sedang menderita sakit. Jika saat sakit, orang yang tidak percaya merasa kebingungan, menghadapi masalah itu, hal ini semestinya tidak terjadi pada kita orang yang percaya Kristus. Orang yang tidak percaya Yesus melakukan apa saja asal bisa segera sembuh, misalnya datang kepada orang pintar, orang tua, dukun, atau semacamnya. Semua dilakukannya dengan satu tujuan ‘sembuh’.
Nah, kita beruntung memiliki tabib yang luar biasa, yang sanggup menyembuhkan sakit-penyakit kita. Pada Tahun 1982 saya mengalami sakit yang lumayan lama: tujuh bulan! Selama sakit saya membayangkan bagaimana Tuhan Yesus mengalami penyiksaan hingga penyaliban yang luar biasa itu, sementara itu, saya sebenarnya tidak merasakan sakit. Hanya perdarahan yang mengharuskan saya tidak banyak bergerak. Justru ini sangat menyiksa! Namun, jujur saya ndableg karena saya tidak bisa melakukan satu hal penting sambil telentang. Itu yang mungkin membuat saya tidak segera pulih.
Saya ingat saat itu, setiap jam dua belas malam selama beberapa saat, almarhum Bpk. dr. Atmodjo dan Bpk. Mardyo Sanyoto dengan setia berdoa di samping bed saya di Mardi Waluyo Rampal. Akhirnya, dengan cara yang ajaib, tanpa operasi saya dipulihkan-Nya. Persis seperti yang disabdakan-Nya, “Aku yang akan menyelesaikan!”
Tujuh bulan bukan waktu yang sebentar. Secara psikologis saya bosan hingga kasur pun terasa panas dan gepeng. Setiap saat saya bermohon sebagaimana pada
*Mazmur 6:3*
“Kasihanilah aku Tuhan sebab aku merana: sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar.”
Namun, masih ada harapan sebagaimana kisah wanita yang dua belas tahun perdarahan. Berharap agar dalam waktu dekat diselesaikan-Nya sambil menghayati firman pada :
*Matius 9:21-22*
“Karena katanya dalam hatinya: ‘Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh,’ tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: ‘Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.’ Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.”
Saya tanamkan pada hati saya, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh!” siang malam saya katakan dalam hati. Selain itu, saya menyadari kesalahan saya karena tidak menurut nasihat dan saran paramedis dengan berdoa seperti pada
*Mazmur 41:5*
“TUHAN, kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah aku berdosa.”
*Yesaya 38:16*
“Ya, Tuhan karena inilah hatiku mengharapkan Engkau: tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat. Buatlah aku sembuh!”
*1 Yohanes 1:9*
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Terkadang saya ketakutan. Takut jika harus dioperasi karena secara ekonomi saat itu kondisi kami masih memprihatinkan. Karena itu saya memuji-muji Tuhan Yesus walau dalam hati. Memohon kesembuhan tanpa operasi. Saya yakin, jika tembok Yerikho roboh dengan puji-pujian, penyakit pun enyah melalui puji-pujian.
*Yeremia 17:14*
“Sembuhkanlah aku, ya Tuhan, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku.”
Selain itu, teringat pula janji abadi-Nya jika saya mengindahkan sabda-Nya untuk senantiasa berpaut, berdoa, dan bersyukur dalam kondisi seperti itu, Bapa akan mendengar dan mengabulkan doa kita sebagaimana firman pada:
*Maleakhi 4:2a*
“Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.”
Saudaraku, banyak kesaksian yang kita dengar dari beberapa saudara kita yang telah dipulihkan-Nya. Sakit bukan mengenai jasmani saja. Bisa juga sakit dalam hal lain. Oleh karena itu, mari kita tetap berpaut senantiasa agar pemulihan demi pemulihan kita nikmati. Amin. Tuhan Yesus memberkati.
*PD AUTOPIA MALANG*
21042017
Ninik S Rahayu
Komentar
Posting Komentar