738 Rensi: Tiada Yang Mustahil

Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman siang ini dari:

*MATIUS 14: 17-20*
“Jawab mereka: Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan. Bawalah kemari kepada-Ku. Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.”

Dengan judul:

*TIADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN*

Firman Tuhan Yesus ini sudah kita hafal benar. Namun, dalam kenyataan berkehidupan sehari-hari kita masih sering meragukan kasih Tuhan Yesus utamanya di bidang ekonomi. Kita yakin benar kuasa dan mujizat Tuhan Yesus, namun akal budi kita masih sering tampil di depan mengalahkan iman itu. Kita juga lupa bahwa jika kita memperoleh berkat jasmani apakah itu gaji atau rezeki lain seharusnya mengucap syukur, memohon agar Tuhan Yesus yang bercampur tangan menguasai dan mengelola keuangan kita.

Padahal, pada firman di atas Tuhan Yesus memberikan contoh bagaimana mengelola berkat. Meski secara manusia sedikit atau ‘ngepres’, ternyata setelah diserahkan kepada-Nya, kita takpernah berkekurangan. Ada saja cara yang Tuhan lakukan agar kita tercukupi. Sering takpernah kita duga!
Beberapa kali kami sekeluarga mengalami hal serupa. Pada saat yang tepat Tuhan Yesus mengirim berkat , entah lewat tetangga, kawan, atau bahkan mantan siswa yang sudah bertahun tahun tidak bertemu- bisa saja mereka ‘dipakai’ oleh Tuhan Yesus untuk mengantarkan sesuatu yang sangat kita butuhkan.
Kita juga ingat perisiwa janda di Sarfat pada
I Raja-raja 17:2-24, dimana Allah mengutus Nabi Elia untuk menemui janda di Sarfat yang hidup dalam kesulitan,  ternyata saat janda itu menuruti apa yang diminta Elia, dia tidak berkekurangan hingga musim paceklik selesai.
Dan firman Tuhan yang diucapkan-Nya perantaraan Elia pun terwujud.
Dari dua peristiwa di atas, kuncinya adalah

(1) menyerahkan dan mohon berkat Tuhan dan
(2) menuruti firman yang disampaikan-Nya.

Jika secara jasmani Allah menyediakan makanan kita, secara rohani pun demikian pula. Pada Matius 4:4 disabdakan demikian. Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: *Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”*

Sebenarnya, kita tidak pernah berkekurangan akan firman Allah. Namun, ada syaratnya. Yakni mau datang ke persekutuan doa,  ber ibadah,  tekun melakukan kebaktian brayat. Di tempat inilah kita memperoleh firman yang murni,secara khusus jika kita tekun dalam persekutuan doa bentukan Allah sendiri, maka kita akan mendapat firman yang sangat murni tanpa terkontaminasi oleh akal budi manusia, karena kita dapat langsung mendengar suara Roh Kudus sendiri. Sayangnya, tidak semua kita menomorsatukan untuk hadir di hadirat Bapa di Taman Arum ini. Terbukti setiap Selasa masih banyak lahan kosong. Walaupun Bapa berulang-ulang mengingatkan, menyindir halus hingga tegas, firman itu masih ‘lewat’ begitu saja. Tidak  kita hiraukan. Ini artinya, kita meremehkan kasih tulus Tuhan Yesus. Padahal, ada firman demikian:

*Amsal 13:13* Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.

Seandainya kita meremehkan kehendak dan perintah Bapa, bagaimana jika suatu saat Bapa pun meremehkan doa kita? Padahal, saat itu kita benar-benar butuh pertolongan Bapa. Jika  Bapa tidak menolong kita, bukankah kerugian besar yang kita terima? Ingat selama kita masih hidup sangat,maka kita masih membutuhkan pertolongan Bapa itu dalam segala segi kehidupan kita!.

Karena kita telah dicukupi dalam kebutuhan baik secara jasmani maupun rohani, maka kita wajib memperhatikan dan tidak meremehkan apa yang telah disampaikan Bapa kepada kita. Mari kita sambut kasih tulus Bapa dengan tidak cukup membaca dan mendengar, tetapi menyimpan dan melakukan apa yang dikehendaki-Nya.
Tuhan Yesus memberkati.

*PD AUTOPIA MALANG*
02042017
Ninik S Rahayu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR