736 Rensi: Tuhan Dipihakku
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dari:
*TUHAN DI PIHAKKU*
Dasar renungan dari :
*Mazmur 118:5*
Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.
Gabby Douglas, seorang atlet senam wanita berkulit hitam berhasil menorehkan prestasi membanggakan di perhelatan Olimpiade London 2012. Atlet berperawakan mungil ini berhasil memenangi dua medali emas. Ia begitu bersukacita dengan kemenangan itu dan ia sempat membuat pernyataannya ini di media, *“Tuhan tidak akan pernah mengecewakanmu. Dia akan selalu ada di pihakmu.”*
Jangan salah mengerti dengan ucapan ini, sebab tidak sedikit dari kita mungkin memahaminya seperti ini, “Jika saya sedang bertanding dan jika Tuhan di pihakku berarti saya tidak akan pernah kalah!” .Tepatkah ungkapan itu? Apakah berarti ketika kita berada dalam kegagalan itu berarti Tuhan tidak ada bersama-sama kita?
Ungkapan hati pemazmur akan menolong kita memahami bahwa ketika berada dalam lembah terdalam sekalipun, Tuhan tetap ada di pihak kita. Situasi yang dihadapi pemazmur waktu itu sungguh jauh dari kata menang. Ia terpuruk, terdesak dan tidak mendapati jalan keluar karena terkepung oleh musuh-musuhnya. Dalam situasi seperti itu, ia justru tetap mengungkapkan rasa syukurnya dengan mengatakan bahwa Tuhan itu baik, kasih setia-NYA untuk selama-lamanya. Dalam kesesakannya, ia berseru kepada Tuhan dan Tuhan menjawabnya dengan memberi kelegaan.
Pemazmur tetap merasakan pertolongan dan pembelaan Tuhan atas hidupnya di tengah kesesakan yang di alaminya.
Sejujurnya, kita terlalu sering hanya mampu mengucapkan *“Tuhan di pihakku” atau “Tuhan penolongku”*, di saat-saat rasa nyaman atau kemenangan itu memihak kita. Sebaliknya di situasi terdesak, kita kerap tidak mengucapkan syukur kepada-NYA. Sesungguhnya kita tidak perlu menjadi seorang atlet yang memenangkan beberapa medali emas untuk kemudian dapat menghargai perhatian dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Justru di saat kehidupan kita memburuk atau ketika kita sudah berada di titik nol, kita tetap bersyukur dan berseru kepada Tuhan, “Tuhan ada di pihakku. Aku tidak takut!” Ini adalah bukti iman kepada Tuhan bangkit!
Selamat siang dan selamat berjalan bersamaNYA, selamat memberikan yang terbaik dari diri dan selama t menjadi berkat.
Jesus bless us.
*PD AUTOPIA Malang*
01042017
Anandini Brangti
*TUHAN DI PIHAKKU*
Dasar renungan dari :
*Mazmur 118:5*
Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.
Gabby Douglas, seorang atlet senam wanita berkulit hitam berhasil menorehkan prestasi membanggakan di perhelatan Olimpiade London 2012. Atlet berperawakan mungil ini berhasil memenangi dua medali emas. Ia begitu bersukacita dengan kemenangan itu dan ia sempat membuat pernyataannya ini di media, *“Tuhan tidak akan pernah mengecewakanmu. Dia akan selalu ada di pihakmu.”*
Jangan salah mengerti dengan ucapan ini, sebab tidak sedikit dari kita mungkin memahaminya seperti ini, “Jika saya sedang bertanding dan jika Tuhan di pihakku berarti saya tidak akan pernah kalah!” .Tepatkah ungkapan itu? Apakah berarti ketika kita berada dalam kegagalan itu berarti Tuhan tidak ada bersama-sama kita?
Ungkapan hati pemazmur akan menolong kita memahami bahwa ketika berada dalam lembah terdalam sekalipun, Tuhan tetap ada di pihak kita. Situasi yang dihadapi pemazmur waktu itu sungguh jauh dari kata menang. Ia terpuruk, terdesak dan tidak mendapati jalan keluar karena terkepung oleh musuh-musuhnya. Dalam situasi seperti itu, ia justru tetap mengungkapkan rasa syukurnya dengan mengatakan bahwa Tuhan itu baik, kasih setia-NYA untuk selama-lamanya. Dalam kesesakannya, ia berseru kepada Tuhan dan Tuhan menjawabnya dengan memberi kelegaan.
Pemazmur tetap merasakan pertolongan dan pembelaan Tuhan atas hidupnya di tengah kesesakan yang di alaminya.
Sejujurnya, kita terlalu sering hanya mampu mengucapkan *“Tuhan di pihakku” atau “Tuhan penolongku”*, di saat-saat rasa nyaman atau kemenangan itu memihak kita. Sebaliknya di situasi terdesak, kita kerap tidak mengucapkan syukur kepada-NYA. Sesungguhnya kita tidak perlu menjadi seorang atlet yang memenangkan beberapa medali emas untuk kemudian dapat menghargai perhatian dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Justru di saat kehidupan kita memburuk atau ketika kita sudah berada di titik nol, kita tetap bersyukur dan berseru kepada Tuhan, “Tuhan ada di pihakku. Aku tidak takut!” Ini adalah bukti iman kepada Tuhan bangkit!
Selamat siang dan selamat berjalan bersamaNYA, selamat memberikan yang terbaik dari diri dan selama t menjadi berkat.
Jesus bless us.
*PD AUTOPIA Malang*
01042017
Anandini Brangti
Komentar
Posting Komentar