747 Rensi: Apa Yang Ku Cari Dalam Hidup Ini
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach
Saudara terkasih, renungan siang hari ini dengan tema:
*Apa yang ku cari dalam hidup ini?*
Dasar firman:
*Galatia 1:10 (TB) Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.*
Sering sekali disaat saya menghadapi permasalahan hidup yang berat, saya kembali merenung, apakah yang ku cari dalam hidup ini?
Hal ini membuat saya sadar, bahwa saya hidup ini bukan untuk mencari kesukaan manusia (termasuk kesukaan saya sendiri yang adalah manusia)
Dengan begitu saya berusaha memahami apa maksud Allah, mengapa saya diperhadapkan pada masalah-masalah ini, mengapa semua masalah ini terjadi pada saya?
Dengan memahami maksud Allah pada setiap peristiwa hidup ini, membuat hidup saya tidak ngoyo, nothing to lose, easy going aja lah, apapun yang terjadi terjadilah, saya bisa berserah dan menyadari bahwa saya ini manusia yang lemah, tidak mampu berbuat apa-apa tanpa campur tangan Allah.
Saya pernah mendengar suatu pujian yang liriknya kira-kira seperti ini "Saat aku mengangkat tangan (menyerah), Allah turun tangan menolong"
Seperti pada firman berikut...
*Mazmur 18:7 (TB) Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.*
Jika teriakku sampai ke telingaNya, pastilah Allah akan melakukan sesuatu, dan itu adalah indah pada waktunya.
Jika kita memahami apa maksud dan tujuan Allah dalam setiap peristiwa hidup kita, maka bukan mustahil kita bisa bersyukur sekalipun yang kita hadapi kemalangan, sakit penyakit bahkan kematian, karena kalau iklan teh sosro apapun makanannya minumnya teh sosro, kalau di dalam Yesus, apapun kondisinya, kutetap kuat didalam Yesus, seperti satu ayat ini yang menjadi pegangan hidup saya saat dalam kondisi yang berat dan tidak menyenangkan,sebab saya yakin
* Filipi 4:13 (TB) Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.*
Segala perkara, tanpa terkecuali, kalau perkara ringan, kemujuran, kebahagiaan, gak perlu ditanya pasti semua orang akan senang menanggungnya, tetapi bagaimana kalau perkara yang tidak mengenakkan, kemalangan, sakit penyakit, dan berbagai masalah yang berat lainnya, bisakah kita menanggungnya (menerima dengan ikhlas) dan sukacita?
Terlebih kalau bisa mengucap syukur dalam segala kondisi, pasti akan merasakan damai sejahtera dan kebahagiaan yang luar biasa, karena sebenarnya jika kita mau menyadari, Allah kita selalu memberi kita kekuatan yang baru setiap pagi.
*Ratapan 3:22-23 (TB)*
*22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,*
*23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!*
Coba bayangkan, seandainya Allah kita tidak memberi kekuatan yang baru tiap pagi, mungkin dalam seminggu aja kita akan jatuh sakit bahkan gak sampai sebulan kita bisa mati, lha capeknya yang kemarin, di tambah lagi yang hari ini, ditambah lagi yang besok, ditambah lagi yang lusa dst. Sanggupkah kita hidup tanpa kekuatan yang diperbaharui tiap pagi olehNya?
Hal ini sepertinya sepele tetapi nyata penggenapan dari *Filipi 4:13*, kita dapat menanggung beban hidup ini karena diberi kekuatan yang baru setiap pagi (secara fisik dapat kita rasakan) dan ini bukan hanya berlaku untuk jasmani saja, terlebih rohani kita di perbaharui tiap pagi
_Jadi, jika demikian, apakah yang ku cari dalam hidup ini?_
*Adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?*
* Imanuel*
*PD Autopia Malang*
06042017
andikazakaria
Saudara terkasih, renungan siang hari ini dengan tema:
*Apa yang ku cari dalam hidup ini?*
Dasar firman:
*Galatia 1:10 (TB) Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.*
Sering sekali disaat saya menghadapi permasalahan hidup yang berat, saya kembali merenung, apakah yang ku cari dalam hidup ini?
Hal ini membuat saya sadar, bahwa saya hidup ini bukan untuk mencari kesukaan manusia (termasuk kesukaan saya sendiri yang adalah manusia)
Dengan begitu saya berusaha memahami apa maksud Allah, mengapa saya diperhadapkan pada masalah-masalah ini, mengapa semua masalah ini terjadi pada saya?
Dengan memahami maksud Allah pada setiap peristiwa hidup ini, membuat hidup saya tidak ngoyo, nothing to lose, easy going aja lah, apapun yang terjadi terjadilah, saya bisa berserah dan menyadari bahwa saya ini manusia yang lemah, tidak mampu berbuat apa-apa tanpa campur tangan Allah.
Saya pernah mendengar suatu pujian yang liriknya kira-kira seperti ini "Saat aku mengangkat tangan (menyerah), Allah turun tangan menolong"
Seperti pada firman berikut...
*Mazmur 18:7 (TB) Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.*
Jika teriakku sampai ke telingaNya, pastilah Allah akan melakukan sesuatu, dan itu adalah indah pada waktunya.
Jika kita memahami apa maksud dan tujuan Allah dalam setiap peristiwa hidup kita, maka bukan mustahil kita bisa bersyukur sekalipun yang kita hadapi kemalangan, sakit penyakit bahkan kematian, karena kalau iklan teh sosro apapun makanannya minumnya teh sosro, kalau di dalam Yesus, apapun kondisinya, kutetap kuat didalam Yesus, seperti satu ayat ini yang menjadi pegangan hidup saya saat dalam kondisi yang berat dan tidak menyenangkan,sebab saya yakin
* Filipi 4:13 (TB) Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.*
Segala perkara, tanpa terkecuali, kalau perkara ringan, kemujuran, kebahagiaan, gak perlu ditanya pasti semua orang akan senang menanggungnya, tetapi bagaimana kalau perkara yang tidak mengenakkan, kemalangan, sakit penyakit, dan berbagai masalah yang berat lainnya, bisakah kita menanggungnya (menerima dengan ikhlas) dan sukacita?
Terlebih kalau bisa mengucap syukur dalam segala kondisi, pasti akan merasakan damai sejahtera dan kebahagiaan yang luar biasa, karena sebenarnya jika kita mau menyadari, Allah kita selalu memberi kita kekuatan yang baru setiap pagi.
*Ratapan 3:22-23 (TB)*
*22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,*
*23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!*
Coba bayangkan, seandainya Allah kita tidak memberi kekuatan yang baru tiap pagi, mungkin dalam seminggu aja kita akan jatuh sakit bahkan gak sampai sebulan kita bisa mati, lha capeknya yang kemarin, di tambah lagi yang hari ini, ditambah lagi yang besok, ditambah lagi yang lusa dst. Sanggupkah kita hidup tanpa kekuatan yang diperbaharui tiap pagi olehNya?
Hal ini sepertinya sepele tetapi nyata penggenapan dari *Filipi 4:13*, kita dapat menanggung beban hidup ini karena diberi kekuatan yang baru setiap pagi (secara fisik dapat kita rasakan) dan ini bukan hanya berlaku untuk jasmani saja, terlebih rohani kita di perbaharui tiap pagi
_Jadi, jika demikian, apakah yang ku cari dalam hidup ini?_
*Adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?*
* Imanuel*
*PD Autopia Malang*
06042017
andikazakaria
Komentar
Posting Komentar