768 Regi: Mudah Diucapkan Sulit Dilakukan
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini diambil dari :
Matius 26:35 (TB) Kata Petrus kepada-Nya: *"Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau."* Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.
Dengan tema:
*MUDAH DIUCAPKAN SULIT DILAKUKAN*
Kalau melihat apa yang diucapan Petrus ini,kadang tidak beda jauh dari hidup kita. Kita dengan mudahnya berjanji dihadapan Tuhan, jika apa yang kita belum inginkan belum tercapai, namun setelah keinginan,harapan kita dikabulkan,apakah kita masih tetap setia dengan apa yang dijanjikan sebelumnya? Lebih banyak tidak setianya terhadap apa yang sudah diucapkan, terhadap apa yang sudah dijanjikan, terlebih jika situasinya mengancam ketenangan jiwa, bahkan nyawanya, pasti akan berusaha untuk mengingkari janjinya, demi keselamatan dirinya sendiri, seperti yang sudah Petrus lakukan, dan juga sering kita lakukan.
Jika demikian apakah kita layak disebut orang yang jujur, orang yang benar, orang yang setia dan orang yang taat akan janji? Tntu tidak dan akibat dari semuanya itu, ada pertentangan dalam diri kita, ada gejolak yang membuat hidup tidak menjadi tenang, karena itu Tuhan Yesus sudah mengajar dan mengingatkan kita agar berkata-kata
Matius 5:37 (TB) *Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat*
Karena itu hendaklah setiap perkataan yang keluar dari mulut kita ini, harus kita kontrol dengan benar, supaya apa yang kita ucapkan dapat kita wujudkan dalam sikap dan tingkah laku yang nyata, sehingga kita dapat dan layak disebut orang jujur, orang benar dan orang yang setia, sebab jika tidak demikian kita menjadi orang jahat, tidak bisa dipercaya dan tidak dapat menjadi berkat bagi orang lain.Sehingga firman Tuhan juga mengatakan
Yakobus 1:19 (TB) Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: *setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata*, dan juga lambat untuk marah;
Artinya lebih baik jangan banyak bicara, jangan banyak omong, tetapi agar lebih banyak mendengar sehingga sebelum berbicara kita dapat mengendalikan dan mengekang lidah kita, supaya setiap ucapan ini tidak sia-sia, tetapi dapat kita lakukan dan diwujudkan dalam sikap kehidupan yang nyata. Sadarlah bahwa dalam banyak bicara tentunya juga banyak pelanggaran sebagaimana firmanNya dalam
Amsal 10:19 (TB) *Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran,* tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.
Mari terus berupaya mengendalikan perkataan supaya bisa menjadi berkat bagi orang lain demi kemuliaan Tuhan Yesus, sadarlah bahwa setiap perkataan kita akan kita bawa dalam penghakiman Tuhan, sebab segala sesuatu tidak akan pernah lepas dari pandangan Tuhan dan semua yang kita lakukan akan mendapat upahnya juga, seperti sabda Tuhan Yesus dalam
Matius 12:36-37 (TB) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."
Mohon agar kuasa Roh Kudus menerangi dan menguasai hidup kita, dan memampukan kita mengendalikan ucapan bibir ini untuk bisa dilakukan demi kemuliaan Tuhan Yesus, amin
*PD AUTOPIA Malang*
17042017
Wibisono
Matius 26:35 (TB) Kata Petrus kepada-Nya: *"Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau."* Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.
Dengan tema:
*MUDAH DIUCAPKAN SULIT DILAKUKAN*
Kalau melihat apa yang diucapan Petrus ini,kadang tidak beda jauh dari hidup kita. Kita dengan mudahnya berjanji dihadapan Tuhan, jika apa yang kita belum inginkan belum tercapai, namun setelah keinginan,harapan kita dikabulkan,apakah kita masih tetap setia dengan apa yang dijanjikan sebelumnya? Lebih banyak tidak setianya terhadap apa yang sudah diucapkan, terhadap apa yang sudah dijanjikan, terlebih jika situasinya mengancam ketenangan jiwa, bahkan nyawanya, pasti akan berusaha untuk mengingkari janjinya, demi keselamatan dirinya sendiri, seperti yang sudah Petrus lakukan, dan juga sering kita lakukan.
Jika demikian apakah kita layak disebut orang yang jujur, orang yang benar, orang yang setia dan orang yang taat akan janji? Tntu tidak dan akibat dari semuanya itu, ada pertentangan dalam diri kita, ada gejolak yang membuat hidup tidak menjadi tenang, karena itu Tuhan Yesus sudah mengajar dan mengingatkan kita agar berkata-kata
Matius 5:37 (TB) *Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat*
Karena itu hendaklah setiap perkataan yang keluar dari mulut kita ini, harus kita kontrol dengan benar, supaya apa yang kita ucapkan dapat kita wujudkan dalam sikap dan tingkah laku yang nyata, sehingga kita dapat dan layak disebut orang jujur, orang benar dan orang yang setia, sebab jika tidak demikian kita menjadi orang jahat, tidak bisa dipercaya dan tidak dapat menjadi berkat bagi orang lain.Sehingga firman Tuhan juga mengatakan
Yakobus 1:19 (TB) Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: *setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata*, dan juga lambat untuk marah;
Artinya lebih baik jangan banyak bicara, jangan banyak omong, tetapi agar lebih banyak mendengar sehingga sebelum berbicara kita dapat mengendalikan dan mengekang lidah kita, supaya setiap ucapan ini tidak sia-sia, tetapi dapat kita lakukan dan diwujudkan dalam sikap kehidupan yang nyata. Sadarlah bahwa dalam banyak bicara tentunya juga banyak pelanggaran sebagaimana firmanNya dalam
Amsal 10:19 (TB) *Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran,* tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.
Mari terus berupaya mengendalikan perkataan supaya bisa menjadi berkat bagi orang lain demi kemuliaan Tuhan Yesus, sadarlah bahwa setiap perkataan kita akan kita bawa dalam penghakiman Tuhan, sebab segala sesuatu tidak akan pernah lepas dari pandangan Tuhan dan semua yang kita lakukan akan mendapat upahnya juga, seperti sabda Tuhan Yesus dalam
Matius 12:36-37 (TB) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."
Mohon agar kuasa Roh Kudus menerangi dan menguasai hidup kita, dan memampukan kita mengendalikan ucapan bibir ini untuk bisa dilakukan demi kemuliaan Tuhan Yesus, amin
*PD AUTOPIA Malang*
17042017
Wibisono
Komentar
Posting Komentar