252 Regi: Dimana Hormatmu
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua Ha Masciach, Saudara terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Firman Nya pagi hari ini dengan tema
*DI MANA HORMAT MU*
Maleakhi 1:6 (TB) Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
Mungkin kita berpendapat bahwa "para Imam" yang disebut pada ayat tersebut adalah orang-orang dengan jabatan Imam.
Memang pada saat jaman Maleakhi menulis kitab ini, yang dituju adalah para Imam sesat,yang kurang ajar di hadapan Allah, yang merusak kesucian mezbah korban bakaran dengan mempersembahkan hewan-hewan yang cacat, tetapi Firman ini tidak hanya untuk imam saja, tapi juga bagi kita, yang disebut oleh rasul Petrus dengan sebutan _imamat yang rajani_ (I Pet 2:9)..
Sudahkah kita menghormati Sang Bapa, Pemilik Hidup kita? Kira-kira apa yang sudah kita lakukan dalam rangka penghormatan itu? ataukah sebaliknya,kita malah menghina kekudusan Allah dan menistakan firman Nya?
Yaitu ketika kita melakukan dosa dengan sengaja, ketika kita sudah memiliki pengetahuan tentang kebenaran, tetapi kita tetap saja dengan sengaja melakukan perbuatan dosa ,hal itu sama dengan kita menista Tuhan, memandang hina FirmanNya, sehingga Allah bertanya, *_"Di manakah hormat yang kepadaKu itu?"_*
Ingat firmanNya di
Bilangan 15:30-31 (TB) Tetapi orang yang *berbuat sesuatu dengan sengaja*, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi *penista TUHAN*, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya,
sebab ia telah *memandang hina* terhadap firman TUHAN dan *merombak perintah-Nya;* *pastilah* orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya."
Kata-kata *"pastilah"* ini adalah nyata. Tuhan tidak bermain-main,kalau sampai saat ini, kita masih baik-baik saja, waspadalah, karena Tuhan sedang menunggu pertobatan kita, dan ingat, waktu Tuhan ada batasnya, sebab ketika masa kemurahanNya sudah habis, akan datang masa kekerasanNya, yang dijamin, tak seorangpun akan tahan di hadapanNya.
Saudara terkasih, kalau bapa kita secara daging saja, kita menghormati beliau sedemikian rupa, karena sudah membesarkan dan mendidik kita, sudah memperjuangkan sehingga kita ada seperti sekarang, bagaimana dengan Bapa kita yang sebenarnya adalah Bapa yang kekal, Bapa yang sejati, yang akan selama-lamanya ada untuk kita, yang senantiasa memelihara kita dengan memberikan nafas kehidupan dan kehidupan yang gratis ini ?
Apakah akan kita tetap sepelekan? Apakah tetap tidak kita hormati?
Seharus nya, dengan mengingat perkataan rasul Paulus, *_"sekali-kali tidak..!"_* maka kita harus segera bertobat menyadari kesalahan kita yang sudah kita lakukan, sebelum hal yang buruk terjadi dan menimpa kita.
Ingat jangan sesat karena Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan, maka sekali lagi cepat berbalik, lakukan perintahNya, jangan keraskan hati, waktunya tak lama lagi, manfaat kan dengan sebaik-baiknya waktu kemurahanNya sekarang ini, ya sekarang juga, jangan tunda-tunda lagi selagi Allah memberikan nafas hidup ini, sebab inilah kesempatan yang diberikan Allah pada kita.
Selamat pagi, Selamat hari Minggu dan Selamat beribadah, tetap bersemangat, Tuhan Yesus memberkati. Amin
PD AUTOPIA Malang
31072016
Hasani Santoso
*DI MANA HORMAT MU*
Maleakhi 1:6 (TB) Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
Mungkin kita berpendapat bahwa "para Imam" yang disebut pada ayat tersebut adalah orang-orang dengan jabatan Imam.
Memang pada saat jaman Maleakhi menulis kitab ini, yang dituju adalah para Imam sesat,yang kurang ajar di hadapan Allah, yang merusak kesucian mezbah korban bakaran dengan mempersembahkan hewan-hewan yang cacat, tetapi Firman ini tidak hanya untuk imam saja, tapi juga bagi kita, yang disebut oleh rasul Petrus dengan sebutan _imamat yang rajani_ (I Pet 2:9)..
Sudahkah kita menghormati Sang Bapa, Pemilik Hidup kita? Kira-kira apa yang sudah kita lakukan dalam rangka penghormatan itu? ataukah sebaliknya,kita malah menghina kekudusan Allah dan menistakan firman Nya?
Yaitu ketika kita melakukan dosa dengan sengaja, ketika kita sudah memiliki pengetahuan tentang kebenaran, tetapi kita tetap saja dengan sengaja melakukan perbuatan dosa ,hal itu sama dengan kita menista Tuhan, memandang hina FirmanNya, sehingga Allah bertanya, *_"Di manakah hormat yang kepadaKu itu?"_*
Ingat firmanNya di
Bilangan 15:30-31 (TB) Tetapi orang yang *berbuat sesuatu dengan sengaja*, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi *penista TUHAN*, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya,
sebab ia telah *memandang hina* terhadap firman TUHAN dan *merombak perintah-Nya;* *pastilah* orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya."
Kata-kata *"pastilah"* ini adalah nyata. Tuhan tidak bermain-main,kalau sampai saat ini, kita masih baik-baik saja, waspadalah, karena Tuhan sedang menunggu pertobatan kita, dan ingat, waktu Tuhan ada batasnya, sebab ketika masa kemurahanNya sudah habis, akan datang masa kekerasanNya, yang dijamin, tak seorangpun akan tahan di hadapanNya.
Saudara terkasih, kalau bapa kita secara daging saja, kita menghormati beliau sedemikian rupa, karena sudah membesarkan dan mendidik kita, sudah memperjuangkan sehingga kita ada seperti sekarang, bagaimana dengan Bapa kita yang sebenarnya adalah Bapa yang kekal, Bapa yang sejati, yang akan selama-lamanya ada untuk kita, yang senantiasa memelihara kita dengan memberikan nafas kehidupan dan kehidupan yang gratis ini ?
Apakah akan kita tetap sepelekan? Apakah tetap tidak kita hormati?
Seharus nya, dengan mengingat perkataan rasul Paulus, *_"sekali-kali tidak..!"_* maka kita harus segera bertobat menyadari kesalahan kita yang sudah kita lakukan, sebelum hal yang buruk terjadi dan menimpa kita.
Ingat jangan sesat karena Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan, maka sekali lagi cepat berbalik, lakukan perintahNya, jangan keraskan hati, waktunya tak lama lagi, manfaat kan dengan sebaik-baiknya waktu kemurahanNya sekarang ini, ya sekarang juga, jangan tunda-tunda lagi selagi Allah memberikan nafas hidup ini, sebab inilah kesempatan yang diberikan Allah pada kita.
Selamat pagi, Selamat hari Minggu dan Selamat beribadah, tetap bersemangat, Tuhan Yesus memberkati. Amin
PD AUTOPIA Malang
31072016
Hasani Santoso
Komentar
Posting Komentar