216 Regi: Pertanggung Jawaban Masing-Masing

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach. Firman Tuhan Yesus hari ini, Tema:

*PERTANGGUNGJAWABAN MASING-MASING.*

Istilah gotong royong, kerjasama, bantuan dan dukungan bagi yang lemah merupakan hal yang baik dilakukan. Bahkan bagi kita, wajib melakukan semuanya itu. Namun, hal itu sebatas di dunia saja.

Setelah tugas kita di dunia ini selesai, maka tidak ada lagi praktek kerjasama, saling membantu tadi.

Pengkotbah 12: 14,
"Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat."

Pada pengadilan Allah tidak disediakan "pembela," jadi kita masing-masing, sendirian. Allah tidak akan keliru dalam menghakimi, CCTV-nya akan diputar ulang dan kita akan melihat rekaman kehidupan persis dengan apa adanya, karena

Mazmur 139: 1b - 3,

"TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh, Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kau maklumi."

Yeremia 16: 17,
"Sebab Aku mengamat-amati segala tingkah langkah mereka; semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku, dan kesalahan merekapun tidak terlindung di depan mata-Ku."

TUHAN itu mengenal, mengamat-amati dan menyelidiki segala tingkah laku kita, terlebih lagi semuanya itu tidak ada yang tersembunyi dari pandangan-Nya.

 Adakah perbuatan yang dapat kita banggakan di hadapan-Nya? atau hanyalah yang biasa-biasa saja . Bahkan, adakah yang masih kita sembunyikan daripada-Nya?

Seyogyanya ,kita  bisa membuat Tuhan Yesus heran, seperti keheranan-Nya terhadap seorang perwira di Kapernaum yang memiliki iman yang penuh,

Lukas 7: 9b

"Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun diantara orang Israel!"

Jelaslah bahwa perwira itu bukan bangsa Israel melainkan orang Romawi yang umumnya adalah penyembah berhala. Namun, perkataan perwira yang satu ini mencerminkan kedalaman iman yang mengherankan Tuhan Yesus.

Hal serupa terjadi pada perempuan yang mengalami pendarahan selama 12 tahun lamanya. Ia beriman begitu kuat kpd. Tuhan Yesus sehingga dengan menjamah jubah-Nya saja lalu sembuh,

Luk. 8: 48,

"Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat!"

Disamping perwira Kapernaum dan perempuan itu, keselamatan oleh iman juga dialami oleh sepuluh orang kusta, seorang yang buta dekat Yerikho, Yairus kepala rumah ibadat yang anaknya dibangkitkan dari kematian.

 Bagaimana kira-kira iman mereka itu dibangun?

Mari kita ingat kalimat pertama dalam Iman Rasuli: *"Aku PERCAYA kepada Allah Bapa yang mahakuasa, khalik langit dan bumi."*

Kata PERCAYA ini ditegaskan sekali. Dan harus kita bawa terus kemanapun pergi! Pada saat kebaktian, ke gereja, di rumah, di tempat kerja, pada saat menjenguk orang sakit, di jalan dan dimana-mana!

Hidup kita harus dibangun di atas pondasi PERCAYA PENUH kepada Allah, Bapa yang mahakuasa. Karena melalui percaya itu akan timbul kedekatan terhadap firman-Nya, dan berbuah kegemaran akan firman Tuhan, dan firman Tuhan itu akan menyelamatkan dia,

Galatia 3: 22,(TSI)

"Bahkan Kitab Suci berkata bahwa dosa sudah menguasai kehidupan manusia. Jadi satu-satunya jalan untuk bisa diselamatkan hanyalah melalui PERCAYA PENUH kepada Kristus Yesus, dan melalui PERCAYA, kita menerima berkat yang sudah Allah janjikan kepada Abraham ". 

Tidak ada cara lain bagi anak-anak Allah selain PERCAYA PENUH kepada Yesus Kristus agar berkat yang dijanjikan kepada Abraham pun dapat kita terima.

Disamping itu, hal penting lainnya adalah MEMPERMULIAKAN Tuhan, Allah kita. Keberadaan Allah kita sudah mulia, namun LEBIH muliakan lagi nama-Nya dalam kehidupan kita (PERmuliakanlah), sehingga kita terhindar dari malapetaka,

Yer. 13: 16.

"Permuliakanlah TUHAN, Allah mu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap sebelum kakimu tersandung di atas bukit-bukit yang diliputi senja, sementara kamu menanti-nantikan terang, tetapi Ia menjadikan hari kelam pekat dan mengubahnya menjadi gelap gulita."

Milikilah PERCAYA PENUH dan PERMULIAKANLAH TUHAN dengan perbuatanmu, karena ingatlah bahwa kita masing-masing akan mempertanggungjawabkan perbuatan kita di hadapan-Nya kelak sendiri,

Roma 14: 12,

"Demikianlah setiap orang diantara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah."

Marilah kita sekarang introspeksi diri kita masing-masing. Setelah mengetahui segala kelemahan dan kekurangan, bahkan dosa-dosa kita.

Sementara masih ada waktu, marilah bergotong royong dan bekerjasama untuk saling membangun iman di dunia ini sebelum kita diminta pertanggungan jawab secara sendiri-sendiri di hadapan-Nya kelak. Immanuel, Tuhan Yesus memberkati kita semua!

PD AUTOPIA Malang
13072016
Gunawan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR