251 Rensi: Walauku Tak Dapat Melihat
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman siang ini dengan tema:
*Walau Ku tak Dapat Melihat*
Ada sebuah nyanyian dari seorang anak kecil yang sejak lahir tidak dapat melihat (buta) , lagu yang sangat menyentuh hati saya, liriknya diantaranya seperti ini
_Walau ku tak dapat melihat semua rencanaMu Tuhan, namun hatiku tetap memandang padaMu,_
_Kau tuntun langkahku._
_Walau ku tak dapat berharap atas kenyataan hidupku, namun hatiku tetap memandang padaMu,_
_Kau ada untukku._
Nyanyian ini begitu menguatkan saya, dikala saya mengalami *kebuntuan* saat menghadapi masalah, seakan-akan sudah tidak ada jalan, tapi jika kita tetap memandang Yesus, maka Yesus akan *menuntun langkah kita*, bahkan Yesus tetap setia dan akan selalu *ada bagi kita*, saya jadi ingat akan firman yang mengatakan demikian,
Yesaya 30:20-21 (TB)
20 Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia,
21 dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya," entah kamu menganan atau mengiri.
Roti dan air adalah "modal" dasar orang untuk hidup, dan disini "seakan-akan" Allah memberinya "serba sedikit" yang maksudnya "secukupnya" untuk kita menurut ukuran Allah (bukan menurut ukuran manusia), tapi terkadang menurut pandangan manusia kata "kurang", merupakan hal yang tidak nyaman bagi manusia, karena manusia tidak mengetahui maksud Allah, seperti halnya anak ini, "melihat" adalah "modal" dasar orang hidup, namun sekalipun "dia tidak bisa melihat" bisa dikatakan "kekurangan", tetapi anak ini tetap memandang Yesus dan ternyata Tuhan Yesus memakai kelemahan dan kekurangannya sebagai alat untuk menolong orang lain , agar banyak jiwa-jiwa yang diselamatkan, menguatkan orang lain dan pastinya menjadi berkat bagi orang lain juga, sehingga buahnya bisa dirasakan orang lain, jika seorang anak yang buta ini buahnya bisa dirasakan orang lain melalui kekurangan dan kelemahannya, bagaimana dengan kita, yang diberi kesempurnaan tubuh jasmani ini ?
Apakah disaat kita, menghadapi masalah yang seakan-akan sudah tidak ada jalan lagi, sudah mentok, sudah buntu,dan segala cara sudah kita coba, termasuk juga bila kita merasa sudah "melakukan petunjukNya" namun ternyata kita tetap diperhadapkan pada sesuatu yang *diluar harapan kita*, apakah kita masih yakin, masih percaya, dan masih tetap memandang Yesus?
Terkadang memang Tuhan Yesus berkarya, disaat-saat terakhir, di detik-detik terakhir, orang bilang "last minute" yang begitu menentukan, seperti Abraham, di detik- detik terakhirnya dia akan membunuh anaknya, Tuhan memberikan mujizat diluar kemampuan dan pengetahuan Abraham, seperti juga Petrus di malam terakhir dimana besoknya akan dipancung, dan banyak lagi contoh-contoh dialkitab
Akankah kita masih memandang Yesus pada detik-detik terakhir ini?
Jika kita berpegang kepada janjiNya, bahwa Tuhan Yesus turut bekerja bagi kita, walau dalam "proses" nya kita diperhadapkan pada hal yang tidak enak, tidak menyenangkan, yang menyakitkan, buntu, bagaikan tidak ada lagi jalan keluar, tetapi bila kita yakin bahwa segala rancanganNya adalah rancangan kebaikan, pasti kita akan diberi yang terbaik bagi kita seperti pada firman berikut
Roma 8:28 (TB) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk *mendatangkan kebaikan* bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan *rencana Allah*.
Kalau kita yakin sepenuhnya,bahwa segala sesuatu yang terjadi atas kita _(walaupun ku tak dapat melihat....)_ namun bila ku tetap memandang Yesus maka semuanya itu akan *mendatangkan kebaikan* bagi kita
Karena itu tetaplah berharap, jangan kendor, dan pandang Yesus (bukan yang lain) maka ...
Filipi 4:7 (TB) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Sehingga apa yang dijanjikanNya akan digenapi seperti firmanNya di
1 Korintus 2:9 (TB) Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Karena Allah bukan manusia, sehingga setiap janjiNya pasti digenapi, sebab DIA tidak pernah berdusta
Bilangan 23:19 (TB) Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
Karena itu sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus maka yang harus kita lakukan adalah seperti
Filipi 4:8 (TB) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Yang artinya adalah kita harus _positif thinking_ saja, terhadap apa yang telah dan akan terjadi pada kita, berserah penuh kepadaNya, beri ruang kepada Allah untuk berkarya melalui "kelemahan", "kekurangan" bahkan "kemalangan" kita.
Amin
Berikut lirik lengkap lagu diatas...
*Walau Ku tak Dapat Melihat*
Ku sadar tak semua dapat aku miliki di dalam hidupku,
hatiku percaya rancanganMu bagiku adalah yang terbaik.
Walau ku tak dapat melihat semua rencanaMu Tuhan,
namun hatiku tetap memandang padaMu,
Kau tuntun langkahku.
Walau ku tak dapat berharap atas kenyataan hidupku,
namun hatiku tetap memandang padaMu,
Kau ada untukku
Selamat berjuang untuk tetap percaya walau kita tidak melihat karena janjiNya pasti digenapi.
PD AUTOPIA Malang
30072016
Andika Zakharia
*Walau Ku tak Dapat Melihat*
Ada sebuah nyanyian dari seorang anak kecil yang sejak lahir tidak dapat melihat (buta) , lagu yang sangat menyentuh hati saya, liriknya diantaranya seperti ini
_Walau ku tak dapat melihat semua rencanaMu Tuhan, namun hatiku tetap memandang padaMu,_
_Kau tuntun langkahku._
_Walau ku tak dapat berharap atas kenyataan hidupku, namun hatiku tetap memandang padaMu,_
_Kau ada untukku._
Nyanyian ini begitu menguatkan saya, dikala saya mengalami *kebuntuan* saat menghadapi masalah, seakan-akan sudah tidak ada jalan, tapi jika kita tetap memandang Yesus, maka Yesus akan *menuntun langkah kita*, bahkan Yesus tetap setia dan akan selalu *ada bagi kita*, saya jadi ingat akan firman yang mengatakan demikian,
Yesaya 30:20-21 (TB)
20 Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia,
21 dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya," entah kamu menganan atau mengiri.
Roti dan air adalah "modal" dasar orang untuk hidup, dan disini "seakan-akan" Allah memberinya "serba sedikit" yang maksudnya "secukupnya" untuk kita menurut ukuran Allah (bukan menurut ukuran manusia), tapi terkadang menurut pandangan manusia kata "kurang", merupakan hal yang tidak nyaman bagi manusia, karena manusia tidak mengetahui maksud Allah, seperti halnya anak ini, "melihat" adalah "modal" dasar orang hidup, namun sekalipun "dia tidak bisa melihat" bisa dikatakan "kekurangan", tetapi anak ini tetap memandang Yesus dan ternyata Tuhan Yesus memakai kelemahan dan kekurangannya sebagai alat untuk menolong orang lain , agar banyak jiwa-jiwa yang diselamatkan, menguatkan orang lain dan pastinya menjadi berkat bagi orang lain juga, sehingga buahnya bisa dirasakan orang lain, jika seorang anak yang buta ini buahnya bisa dirasakan orang lain melalui kekurangan dan kelemahannya, bagaimana dengan kita, yang diberi kesempurnaan tubuh jasmani ini ?
Apakah disaat kita, menghadapi masalah yang seakan-akan sudah tidak ada jalan lagi, sudah mentok, sudah buntu,dan segala cara sudah kita coba, termasuk juga bila kita merasa sudah "melakukan petunjukNya" namun ternyata kita tetap diperhadapkan pada sesuatu yang *diluar harapan kita*, apakah kita masih yakin, masih percaya, dan masih tetap memandang Yesus?
Terkadang memang Tuhan Yesus berkarya, disaat-saat terakhir, di detik-detik terakhir, orang bilang "last minute" yang begitu menentukan, seperti Abraham, di detik- detik terakhirnya dia akan membunuh anaknya, Tuhan memberikan mujizat diluar kemampuan dan pengetahuan Abraham, seperti juga Petrus di malam terakhir dimana besoknya akan dipancung, dan banyak lagi contoh-contoh dialkitab
Akankah kita masih memandang Yesus pada detik-detik terakhir ini?
Jika kita berpegang kepada janjiNya, bahwa Tuhan Yesus turut bekerja bagi kita, walau dalam "proses" nya kita diperhadapkan pada hal yang tidak enak, tidak menyenangkan, yang menyakitkan, buntu, bagaikan tidak ada lagi jalan keluar, tetapi bila kita yakin bahwa segala rancanganNya adalah rancangan kebaikan, pasti kita akan diberi yang terbaik bagi kita seperti pada firman berikut
Roma 8:28 (TB) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk *mendatangkan kebaikan* bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan *rencana Allah*.
Kalau kita yakin sepenuhnya,bahwa segala sesuatu yang terjadi atas kita _(walaupun ku tak dapat melihat....)_ namun bila ku tetap memandang Yesus maka semuanya itu akan *mendatangkan kebaikan* bagi kita
Karena itu tetaplah berharap, jangan kendor, dan pandang Yesus (bukan yang lain) maka ...
Filipi 4:7 (TB) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Sehingga apa yang dijanjikanNya akan digenapi seperti firmanNya di
1 Korintus 2:9 (TB) Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Karena Allah bukan manusia, sehingga setiap janjiNya pasti digenapi, sebab DIA tidak pernah berdusta
Bilangan 23:19 (TB) Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
Karena itu sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus maka yang harus kita lakukan adalah seperti
Filipi 4:8 (TB) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Yang artinya adalah kita harus _positif thinking_ saja, terhadap apa yang telah dan akan terjadi pada kita, berserah penuh kepadaNya, beri ruang kepada Allah untuk berkarya melalui "kelemahan", "kekurangan" bahkan "kemalangan" kita.
Amin
Berikut lirik lengkap lagu diatas...
*Walau Ku tak Dapat Melihat*
Ku sadar tak semua dapat aku miliki di dalam hidupku,
hatiku percaya rancanganMu bagiku adalah yang terbaik.
Walau ku tak dapat melihat semua rencanaMu Tuhan,
namun hatiku tetap memandang padaMu,
Kau tuntun langkahku.
Walau ku tak dapat berharap atas kenyataan hidupku,
namun hatiku tetap memandang padaMu,
Kau ada untukku
Selamat berjuang untuk tetap percaya walau kita tidak melihat karena janjiNya pasti digenapi.
PD AUTOPIA Malang
30072016
Andika Zakharia
Komentar
Posting Komentar