214 Regi: Hati-Hati Dengan Ucapanmu

Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dengan tema:

*HATI-HATI DENGAN UCAPANMU*

Imamat 19:16 (BIMK)  Jangan menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu, supaya kamu tidak menyebabkan kematian sesamamu manusia. Akulah TUHAN.

Kadang tanpa kita sadari ternyata apa yang keluar dari mulut kita tidak bisa kita kontrol, atau tidak kita kendalikan dengan baik, sehingga membuat ucapan kita menjadikan batu sandungan dan menyakitkan hati sesama kita.

 Kadang memang, kita merasa ucapan kita sudah benar, namun kenyataannya sering membuat orang lain kecewa, atau ucapan kita bisa berkembang menjadi fitnah, karena perasaan hati yang sudah terlanjur sakit, irihati , kecewa atau sudah ada dendam yang harus dibalaskan.

Ingat jika hal itu sudah mengusai hati dan pikiran kita,pasti buahnya tidak akan baik, buahnya pasti hanya kejahatan dan kepahitan saja.

Dari firman diatas akibat dari fitnahan itu bisa menimbulkan kematian, dalam hal ini bisa fisik orang itu yang mati atau bisa juga ide-ide, gagasan-gagasannya akan mati, istilahnya terjadi pembunuhan karakter.

Oleh karena itu sebagai orang yang sudah menjadi murid Kristus dan yang sering disebut anak-anak Allah, sudah seharusnya fitnah, kebencian, dendam sudah tidak mengusai hidup orang percaya.

Ingat jangan bangga dan membanggakan diri dengan sebutan anak Allah, kalau hidup ini belum mencerminkan perilaku dan sikap sebagai anak Allah.

Karena percuma dengan sikap kita yang demikian Allah tidak akan pernah dimuliakan, justru sikap-sikap seperti itu malah menodai dan mencemarkan nama Tuhan Allah kita,maka dari itu mari berusaha hidup seperti yang dikatakan

Amsal 15:1-2 (TB)  Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah. 
Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.

Mari terus berusaha memberikan jawaban yang lemah lembut, karena dengan perkataaan yang lemah lembut bisa meredam dan meredakan amarah juga kegeraman , sehingga tidak akan timbul akar pahit, fitnah, kejahatan dan kecemaran.

Sebagai murid Yesus yang sudah ditebus dari hidup lama dan yang sekarang hidup baru maka sudah seharusnya kita hidup seperti;

Kolose 3:8 (TB)  Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.

Mengapa harus dibuang, karena hal itu sudah tidak cocok dengan tempatnya, yaitu tubuh kita yang adalah milik Kristus yang berati Roh Kristus yang berkuasa dalam hidup kita.

Namun jika hal itu masih menguasai hidup kita, maka ini yang perlu dipertanyakan dalam diri kita,  siapa yang menguasai hidup kita?

Yang pasti bukan Roh Kudus, tapi hawa nafsu kita yang sudah dikuasai roh jahat, jika demikian apa masih layak , kalau kita disebut anak Allah, malu dong? jika masih disebut demikian?. Ingat ;

Galatia 6:7 (TB)  Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Jadi sangat jelas sekali, dengan apa yang kita perbuat semuanya pasti ada upahnya, dan hasil yang diperoleh pasti sesuai dengan apa yang kita tabur, karena itu sudah seharusnya kita hidup takut dihadapan Allah yang Maha Tahu, dengan segala apa yang kita pikirkan, apa yang akan kita lakukan dan apa yang sudah kita lakukan semuanya tidak ada satupun yang terluput dari pandangan Allah untuk mendapat upahnya.

Matius 7:2 (TB)  Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

Sudah semakin jelas dan gamblang, apa yang kita peroleh dari setiap perbuatan kita?

Jika demikian masih teruskah kita mengeraskan hati? Masih tetap bertahankah dengan mengandalkan akal budi kita?

Atau masih tetapkah membutakan mata hati kita? Dengan tidak melihat dan mengerti apa yang menjadi perintah dan kehendak Tuhan, untuk kita lakukan supaya kita mendapatkan yang baik dari Tuhan?

Saudaraku mumpung pintu sorgawi belum ditutup artinya selagi Allah masih memberi kemurahanNya yaitu waktu ini, maka gunakanlah sebaik mungkin untuk dapat mengerti dan mau melakukan kehendak Allah.

Sebab kita belum tentu bisa menikmati waktu esok hari, jangan salah tafsir besok kita masih diperkenan menikmati hariNya.

Karena tidak ada seorang pun yang tahu rencana Allah dan waktu Allah untuk kita, sampai berapa lama waktu kita hidup didunia ini, tidak ada seorangpun yang tahu, semua hanya kasih karunia dan kemurahan Allah saja , jika kita masih diberi kesempatan hidup.

 Maka sadarlah dan berpikiran seperti Rensi kemarin , jangan berpikir bahwa hidup kita masih lama, tapi berpikirlah bahwa besok belum tentu kita hidup, sehingga dengan demikian kita akan semakin mengerti dan menyadari betap besar arti hidup ini, betapa besar rachmat dan anugrah Tuhan Allah dalam hidup ini, maka sudah tidak ada alasan lagi bagi kita, untuk tidak mendekat kepada Tuhan Yesus sang sumber kehidupan , dengan semakin tekun bekerja dalam ladang Tuhan melalui Puji-pujian, penyembahan dan Pendengaran  atau perenungan firman Tuhan, yang menjadi sumber kekuatan kita.

Kiranya Damai sejahtera Allah Bapa dan kasih karunia Tuhan Yesus dan kuat kuasa Roh Kudus melembutkan hati kita untuk dipakai kemulian Kristus saja. Amin

PD AUTOPIA Malang
12072016
Eddy Mulyono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR