207 Rensi: Dampak Jauh Dari Kasih Karunia Allah

Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dengan tema:

*DAMPAK JAUH DARI KASIH KARUNIA ALLAH*

Ibrani 12:15 (TB)  Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

Saudaraku mari kita perhatikan firman Allah ini dengan baik,ternyata dampak dari menjauhkan kasih karunia Allah adalah suatu hal yang tidak membuat nyaman hidup ini, sebab dampaknya akan menimbulkan dan tumbuh

1.Akar pahit yaitu suatu perasaan yang tidak ada tentramnya, perasaan kecewa, gundah, gulana, gelisah dan sakit hati, dengan demikian apakah kita masih mengeraskan hati dengan hidup jauh dari kasih karunia Allah, hanya orang-orang bebal, orang-orang bodoh dan yang tidak bepengertian serta tidak mengenal Allah yang bisa melakukan hal itu, seperti yang dikatakan dalam

Yeremia 4:22 (TB)  "Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu." 

Sehingga hal ini akan menimbulkan

2.Kerusuhan adalah suatu keadaan yang tidak ada damai hanya menimbulkan pertengkaran, tidak ada kasih, kepentingan diri sendiri, suka bikin onar, pemecah belah, tidak suka berdamai,suka berkhianat, dusta, garang dan lebih menuruti hawa nafsu karena Roh Kudus tidak menguasai hidupnya

Yudas 1:19 (TB)  Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.

Maka yang akan timbul dari hal tersebut adalah

3.Kecemaran akan timbul karena perasaan mereka telah tumpul sehingga sudah tidak ada rasa malu, mereka sudah mati rasa, tidak ada rasa sungkan dan hal yang baik dalam dirinya dan tidak ada kebenaran dalam hidupnya, sehingga

Roma 1:24 (TB)  Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.

Ingat jika ketiga hal diatas menguasai hidup kita, berarti hidup kita sudah jauh dari kasih karunia Allah, karena itu DIA mengingatkan kita dalam firmanNya bahwa

1 Tesalonika 4:7-8 (TB)  Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. 
Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.

Hal ini harus menjadi pegangan hidup kita,sebab jika kita menolaknya maka menjadikan diri kita musuh Allah, jika seperti itu mampukah kita melewati hidup ini tanpa kasih karunia Allah?

Apa sih yang kita banggakan atau kita andalkan untuk menjadikan diri kita musuh Allah? Sadarkah bahwa hidup ini hanya kemurahan dan kasih karunia Allah?

Memang kadang manusia itu sangat sombong merasa semua yang ada dalam hidupnya ini milik sendiri, baik kekayaannya, kesehatannya, kekuatannua , kepandaiannya, ketampanannya, kecantikannya, atau apapun lainnya seolah-olah miliknya sendiri, baru sadar dan menyadari dikala mengalami sakit, kesesakan, kegagalan, mengalami permasalahan yang hebat dan hal lain yang tidak dapat diselesaikan sendiri.

Haruskah demikian terjadi dengan hidup kita, apakah baru sadar dan butuh kasih karunia Allah, jika mengalami kesesakan dan sakit terlebih dulu?

Ayo mari kita sadar sebelum semuanya terlambat, berjuanglah untuk mendapatkan kasih karunia Allah dengan hidup tak bercacat dan bercela

Kolose 1:21-23 (TB)  Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Inilah yang harus kita jadikan dasar untuk hidup dalam kasih karunia Allah, sebab tanpa kasih karunia Allah ,sebenarnya  kita mati ,tidak ada akses hubungan dengan Allah sang sumber kehidupan, memang mungkin secara duniawi kita masih hidup, namun hidup dalam kehampaan, jauh dari sukacita sorgawi, sebab jiwa dan roh kita mati dan ini bisa disamakan dengan mayat hidup, sungguh mengerikan jika hidup jauh dari kasih karunia Allah.

Kita yang sudah diselamatkan dan sudah ditebus untuk hidup baru karena rachmat dan kasih karunia Allah Bapa dalam Tuhan Yesus, sudah seharusnya kita menghargai dan membalas kemurahan Allah untuk tetap berjuang hidup dalam kekudusan, dalam kebaikan dan dalam kebenaran, karena itu bangun terus hubungan kita dengan Allah Bapa sang khalik langit bumi,Yesus Kristus sang firman hidup dan Roh Kudus sang hikmat dan kebenaran, untuk memimpin dan menguasai hidup kita. Amin

PD AUTOPIA Malang
08072016
Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR