197 Rensi: Proses Iman
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dengan tema:
*PROSES IMAN*
2 Raja-raja 5:1-27 (TB) Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.
Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.
Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya."
Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya: "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu."
Maka jawab raja Aram: "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.
Ia menyampaikan surat itu kepada raja Israel, yang berbunyi: "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman, pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya."
Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: "Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku."
Segera sesudah didengar Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya: "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah ia datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel."
Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.
Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."
Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."
Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.
Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!"
Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak akan menerima apa-apa." Dan walaupun Naaman mendesaknya supaya menerima sesuatu, ia tetap menolak.
Akhirnya berkatalah Naaman: "Jikalau demikian, biarlah diberikan kepada hambamu ini tanah sebanyak muatan sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada TUHAN.
Dan kiranya TUHAN mengampuni hambamu ini dalam perkara yang berikut: Apabila tuanku masuk ke kuil Rimon untuk sujud menyembah di sana, dan aku menjadi pengapitnya, sehingga aku harus ikut sujud menyembah dalam kuil Rimon itu, kiranya TUHAN mengampuni hambamu ini dalam hal itu."
Maka berkatalah Elisa kepadanya: "Pergilah dengan selamat!" Setelah Naaman berjalan tidak berapa jauh dari padanya,
berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya."
Lalu Gehazi mengejar Naaman dari belakang. Ketika Naaman melihat ada orang berlari-lari mengejarnya, turunlah ia dengan segera dari atas kereta untuk mendapatkan dia dan berkata: "Selamat!"
Jawabnya: "Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru saja datang kepadaku dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara rombongan nabi. Baiklah berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong pakaian."
Naaman berkata: "Silakan, ambillah dua talenta." Naaman mendesak dia, dan membungkus dua talenta perak dalam dua pundi-pundi dan dua potong pakaian, lalu memberikannya kepada dua bujangnya; mereka ini mengangkut semuanya di depan Gehazi.
Setelah mereka sampai ke bukit, disambutnyalah dari tangan mereka, disimpannya di rumah, dan disuruhnya kedua orang itu pergi, maka pergilah mereka.
Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa kepadanya: "Dari mana, Gehazi?" Jawabnya: "Hambamu ini tidak pergi ke mana-mana!"
Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,
tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju. *
Masih ingat cerita Naaman? Seorang perwira tinggi yang menderita penyakit kusta....
Dari sini kita bisa mengambil suatu contoh proses iman yang dialami oleh Naaman, bagaimana Tuhan menyelamatkan jiwanya melalui penyakit yang dideritanya.
Ada beberapa tahap proses Iman yang dialami Naaman...
(1) Mendengar Firman
2 Raja-raja 5:3 (TB) Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya."
Allah bisa memakai siapa saja untuk menyampaikan firmanNya kepada kita, seperti halnya Naaman. Allah memakai seorang hamba perempuannya yang masih anak-anak, untuk menyampaikan kabar itu kepada Naaman.
Seandainya Naaman tidak mendengarkannya, tentu hal ini wajar bukan, sebab Naaman adalah seorang pejabat, perwira yang tinggi, apalagi yang menyampaikan petunjuk hanya seorang hamba dan masih anak-anak, jelas secara logika hal ini tidak mungkin untuk didengarkan apalagi dilakukan, namun Tuhan menggerakan hati Naaman untuk mau mendengar petunjuk itu dan Dia mau
(2) Melakukan Firman
Tapi ternyata Naaman mendengarkannya... dan menuruti apa yang dikatakan nya...
2 Raja-raja 5:4-5 (TB)
4 Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya: "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu."
5 Maka jawab raja Aram: "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.
Inilah yang dimaksud melakukan dengan sungguh-sungguh Firman itu... serius dan gak main-main atau menganggap remeh Firman
(3) Mampu menghadapi Tantangan dan Kendala dalam menuruti Firman
Allah memang tidak pernah berjanji, disaat kita melakukan/menuruti Firman, kita tidak menghadapi tantangan atau kendala, hal inipun dialami oleh Naaman.
2 Raja-raja 5:7 (TB) Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: "Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku."
Seandainya Naaman "mutung" putus asa, kecewa, lalu berhenti berusaha... tentu Naaman tidak akan pernah bisa merasakan kesembuhan... tapi Naaman tidak surut keinginannya untuk mendapatkan kesembuhan
(4) Mencari dan mendekat kepada Allah sang Sumber Solusi
2 Raja-raja 5:9 (TB) Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.
Disaat mencari dan mendekat pun ternyata usahanya tidak lancar-lancar saja, apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan... bukankah sering hal ini terjadi pada kita?
"Saya sudah tekun, rajin ke gereja, ke persekutuan, P3 dan sebagainya tapi kok masih merasakan sakit?
Kok masih punya hutang, masih mengalami masalah, pergumulan dan permasalahan lainnya"
Ingat masalah bisa dipakai Tuhan Yesus, sebagai alat supaya kita makin mendekat dengan DIA dan untuk memurnikan iman kita, dan Naaman pun mengalaminya...
2 Raja-raja 5:11 (TB) Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
(5) Melawan diri sendiri (akal pikiran, keinginan, kedagingan, gengsi, harga diri dsb)
Selain tantangan diluar, tantangan dari dalam juga dialami Naaman...
2 Raja-raja 5:12 (TB) Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
Bukankah ini yang sering kita lakukan disaat Allah tidak melakukan seperti yang kita inginkan? Kita otak atik dengan akal pikiran kita sendiri...
padahal rambut kita sendiri saja kita tidak sanggup menghitungnya, kok sok pintar kita ini menggunakan akal pikiran kita melawan pikiran Allah yang tak terbatas
(6) Membutuhkan dukungan doa dan dukungan moril (nasehat) dari saudara seiman
2 Raja-raja 5:13 (TB) Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."
Tuhan Yesus sering meminta kita utk meminta dukungan doa kepada saudara-saudara sepersekutuan, karena dukungan itu memang sangat penting, seandainya tanpa nasehat pegawai-pegawsinya, bisa jadi Naaman akan pulang dengan sia-sia.
(7) Menyakini dengan sungguh tanpa membantah Firman
2 Raja-raja 5:14 (TB) Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.
Terkadang Allah memakai hal yang sederhana sebagai sarana untuk penyelesaian masalah kita, untuk itu dibutuhkan keyakinan yang sungguh dalam melakukannya, karena manusia seringkali malah meremehkan hal yang sederhana...
"Masakan sakitnya berat kok obatnya sepele"
Malah akan lebih yakin dan bangga jika "harus operasi besar", "butuh biaya besar", "harus ke luar negeri untuk bisa sembuh"... coba deh kalau di kasih obat generik sama dokter, malah mintanya obat paten yang harganya mahal... betul gak? (maunya biar cepet sembuh)
Namun ternyata, hanya dibutuhkan keyakinan, ketaatan dan kesetiaan dlm melakukannya... sekalipun "hanya" air putihpun akan bisa menyembuhkan....
Dan "hanya" dengan membenamkan diri.. Naaman menjadi sembuh.
Gak cuma itu aja, tujuan Allah agar kita mendapatkan keselamatan jiwanya, ini yang menjadi tujuan Allah dalam karya penyelamatan manusia.
2 Raja-raja 5:17 (TB) Akhirnya berkatalah Naaman: "Jikalau demikian, biarlah diberikan kepada hambamu ini tanah sebanyak muatan sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada TUHAN.
Inilah proses Iman yang dialami Naaman hingga dia disembuhkan baik fisiknya dan yang terutama jiwanya.
Sudah sampai dimana proses Iman Anda?
Jangan sampai saudara "berhenti percaya" disaat iman saudara sedang di proses Tuhan Yesus ... belum selesai...
Tetap Percaya dan berserah... yakinlah bahwa proses yang saat ini saudara alami adalah demi keselamatan jiwa saudara sendiri.
Imanuel
Amin
PD AUTOPIA Malang
03072016
Andika Zakharia
*PROSES IMAN*
2 Raja-raja 5:1-27 (TB) Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.
Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.
Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya."
Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya: "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu."
Maka jawab raja Aram: "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.
Ia menyampaikan surat itu kepada raja Israel, yang berbunyi: "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman, pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya."
Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: "Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku."
Segera sesudah didengar Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya: "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah ia datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel."
Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.
Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."
Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."
Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.
Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!"
Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak akan menerima apa-apa." Dan walaupun Naaman mendesaknya supaya menerima sesuatu, ia tetap menolak.
Akhirnya berkatalah Naaman: "Jikalau demikian, biarlah diberikan kepada hambamu ini tanah sebanyak muatan sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada TUHAN.
Dan kiranya TUHAN mengampuni hambamu ini dalam perkara yang berikut: Apabila tuanku masuk ke kuil Rimon untuk sujud menyembah di sana, dan aku menjadi pengapitnya, sehingga aku harus ikut sujud menyembah dalam kuil Rimon itu, kiranya TUHAN mengampuni hambamu ini dalam hal itu."
Maka berkatalah Elisa kepadanya: "Pergilah dengan selamat!" Setelah Naaman berjalan tidak berapa jauh dari padanya,
berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya."
Lalu Gehazi mengejar Naaman dari belakang. Ketika Naaman melihat ada orang berlari-lari mengejarnya, turunlah ia dengan segera dari atas kereta untuk mendapatkan dia dan berkata: "Selamat!"
Jawabnya: "Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru saja datang kepadaku dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara rombongan nabi. Baiklah berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong pakaian."
Naaman berkata: "Silakan, ambillah dua talenta." Naaman mendesak dia, dan membungkus dua talenta perak dalam dua pundi-pundi dan dua potong pakaian, lalu memberikannya kepada dua bujangnya; mereka ini mengangkut semuanya di depan Gehazi.
Setelah mereka sampai ke bukit, disambutnyalah dari tangan mereka, disimpannya di rumah, dan disuruhnya kedua orang itu pergi, maka pergilah mereka.
Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa kepadanya: "Dari mana, Gehazi?" Jawabnya: "Hambamu ini tidak pergi ke mana-mana!"
Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,
tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju. *
Masih ingat cerita Naaman? Seorang perwira tinggi yang menderita penyakit kusta....
Dari sini kita bisa mengambil suatu contoh proses iman yang dialami oleh Naaman, bagaimana Tuhan menyelamatkan jiwanya melalui penyakit yang dideritanya.
Ada beberapa tahap proses Iman yang dialami Naaman...
(1) Mendengar Firman
2 Raja-raja 5:3 (TB) Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya."
Allah bisa memakai siapa saja untuk menyampaikan firmanNya kepada kita, seperti halnya Naaman. Allah memakai seorang hamba perempuannya yang masih anak-anak, untuk menyampaikan kabar itu kepada Naaman.
Seandainya Naaman tidak mendengarkannya, tentu hal ini wajar bukan, sebab Naaman adalah seorang pejabat, perwira yang tinggi, apalagi yang menyampaikan petunjuk hanya seorang hamba dan masih anak-anak, jelas secara logika hal ini tidak mungkin untuk didengarkan apalagi dilakukan, namun Tuhan menggerakan hati Naaman untuk mau mendengar petunjuk itu dan Dia mau
(2) Melakukan Firman
Tapi ternyata Naaman mendengarkannya... dan menuruti apa yang dikatakan nya...
2 Raja-raja 5:4-5 (TB)
4 Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya: "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu."
5 Maka jawab raja Aram: "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.
Inilah yang dimaksud melakukan dengan sungguh-sungguh Firman itu... serius dan gak main-main atau menganggap remeh Firman
(3) Mampu menghadapi Tantangan dan Kendala dalam menuruti Firman
Allah memang tidak pernah berjanji, disaat kita melakukan/menuruti Firman, kita tidak menghadapi tantangan atau kendala, hal inipun dialami oleh Naaman.
2 Raja-raja 5:7 (TB) Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: "Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku."
Seandainya Naaman "mutung" putus asa, kecewa, lalu berhenti berusaha... tentu Naaman tidak akan pernah bisa merasakan kesembuhan... tapi Naaman tidak surut keinginannya untuk mendapatkan kesembuhan
(4) Mencari dan mendekat kepada Allah sang Sumber Solusi
2 Raja-raja 5:9 (TB) Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.
Disaat mencari dan mendekat pun ternyata usahanya tidak lancar-lancar saja, apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan... bukankah sering hal ini terjadi pada kita?
"Saya sudah tekun, rajin ke gereja, ke persekutuan, P3 dan sebagainya tapi kok masih merasakan sakit?
Kok masih punya hutang, masih mengalami masalah, pergumulan dan permasalahan lainnya"
Ingat masalah bisa dipakai Tuhan Yesus, sebagai alat supaya kita makin mendekat dengan DIA dan untuk memurnikan iman kita, dan Naaman pun mengalaminya...
2 Raja-raja 5:11 (TB) Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
(5) Melawan diri sendiri (akal pikiran, keinginan, kedagingan, gengsi, harga diri dsb)
Selain tantangan diluar, tantangan dari dalam juga dialami Naaman...
2 Raja-raja 5:12 (TB) Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
Bukankah ini yang sering kita lakukan disaat Allah tidak melakukan seperti yang kita inginkan? Kita otak atik dengan akal pikiran kita sendiri...
padahal rambut kita sendiri saja kita tidak sanggup menghitungnya, kok sok pintar kita ini menggunakan akal pikiran kita melawan pikiran Allah yang tak terbatas
(6) Membutuhkan dukungan doa dan dukungan moril (nasehat) dari saudara seiman
2 Raja-raja 5:13 (TB) Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."
Tuhan Yesus sering meminta kita utk meminta dukungan doa kepada saudara-saudara sepersekutuan, karena dukungan itu memang sangat penting, seandainya tanpa nasehat pegawai-pegawsinya, bisa jadi Naaman akan pulang dengan sia-sia.
(7) Menyakini dengan sungguh tanpa membantah Firman
2 Raja-raja 5:14 (TB) Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.
Terkadang Allah memakai hal yang sederhana sebagai sarana untuk penyelesaian masalah kita, untuk itu dibutuhkan keyakinan yang sungguh dalam melakukannya, karena manusia seringkali malah meremehkan hal yang sederhana...
"Masakan sakitnya berat kok obatnya sepele"
Malah akan lebih yakin dan bangga jika "harus operasi besar", "butuh biaya besar", "harus ke luar negeri untuk bisa sembuh"... coba deh kalau di kasih obat generik sama dokter, malah mintanya obat paten yang harganya mahal... betul gak? (maunya biar cepet sembuh)
Namun ternyata, hanya dibutuhkan keyakinan, ketaatan dan kesetiaan dlm melakukannya... sekalipun "hanya" air putihpun akan bisa menyembuhkan....
Dan "hanya" dengan membenamkan diri.. Naaman menjadi sembuh.
Gak cuma itu aja, tujuan Allah agar kita mendapatkan keselamatan jiwanya, ini yang menjadi tujuan Allah dalam karya penyelamatan manusia.
2 Raja-raja 5:17 (TB) Akhirnya berkatalah Naaman: "Jikalau demikian, biarlah diberikan kepada hambamu ini tanah sebanyak muatan sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada TUHAN.
Inilah proses Iman yang dialami Naaman hingga dia disembuhkan baik fisiknya dan yang terutama jiwanya.
Sudah sampai dimana proses Iman Anda?
Jangan sampai saudara "berhenti percaya" disaat iman saudara sedang di proses Tuhan Yesus ... belum selesai...
Tetap Percaya dan berserah... yakinlah bahwa proses yang saat ini saudara alami adalah demi keselamatan jiwa saudara sendiri.
Imanuel
Amin
PD AUTOPIA Malang
03072016
Andika Zakharia
Komentar
Posting Komentar