230 Regi: Ketika Kekecewaan Datang
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach. Tema Firman Tuhan Yesus hari ini:
*KETIKA KEKECEWAAN DATANG.*
Kekecewaan bisa terjadi tanpa kompromi, tidak memandang waktu, tempat, situasi maupun kondisi.
Kekecewaan acapkali datang tanpa diundang, umumnya menimbulkan sakit hati, gusar, geram, pedih, kesal, getir bahkan hati yang hancur.
Celakanya, kekecewaan itu bisa ditimbulkan oleh teman, kawan bahkan keluarga sendiri,
Mikha 7: 5 "Janganlah percaya kepada teman, janganlah mengandalkan diri kepada kawan! Jagalah pintu mulutmu terhadap perempuan yang berbaring di pangkuanmu! 6. Sebab anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan bangkit melawan ibunya, ..."
Nabi Yeremia juga menegaskan dalam:
Yeremia 9:4 (TB) Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara mana pun, sebab setiap saudara adalah penipu ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah.
Apabila hal ini terjadi pada diri kita, bagaimana kita harus bersikap?
Apakah sakit hati, gusar, geram, pedih, kesal, getir dan hati yang hancur?
Perhatikanlah perbuatan Yusuf: dia dibenci saudara-saudaranya dan direncanakan untuk dibunuh mereka.
"Sekarang marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, ..."
Kejadian 37:20 (TB) Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"
Namun, ketika terjadi perselisihan antara para saudara Yusuf dan ada kesempatan untuk berbuat lebih jahat, maka dijuallah ia.
Kej 37:28
" ... Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dg harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir."
Dalam keadaan seperti itu Yusuf tetap tenang,karena ia mengandalkan penyertaan TUHAN dan TUHAN memberikan penyertaan Nya kepada Yusuf.
Kej 39:2
"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; ..."
Didalam tetap tenang dan tetap memohon penyertaan TUHAN keberhasilan menyertai diri Yusuf.
Bahkan dalam kondisi seperti itu, Yusuf terus bertekun dan bersungguh-sungguh dalam memprioritaskan perintah Allah, sehingga Roh Kudus tinggal di dlm diri-Nya.
"Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?"
Hingga Yusuf diangkat sebagai orang kedua di Mesir setelah mendapatkan hikmat TUHAN secara tepat mengartikan mimpi Firaun. Suatu jabatan yang sangat tinggi bagi orang asing (Ibrani) di Mesir. Setelah memiliki jabatan yang begitu tinggi, bagaimanakah sikapnya ketika bertemu dengan para saudaranya? Bukanlah sikap membenci, ingin membalas perbuatan mereka yang kejam, bisa dengan mudah dilakukan terhadap saudara -saudarnya, tetapi justru dengan polosnya ia menyampaikan:
Kej 45:3
" .... Akulah Yusuf! ... Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya. Sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia."
Melihat kenyataan itu Yusuf semakin tidak tega, dia memeluk dan mencium mereka.
Kej 45:15
"Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia."
Teladan di atas menggambarkan penerapan Firman Tuhan Yesus pada
Ibrani 10: 30a
Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan."
Demikian pula ditegaskan bahwa: "Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan."
1 Yoh. 2: 10.
Karena, "Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya."
1 Yohanes 4:21 (TB) Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Marilah para saudara-ku kita saling mengasihi dan mengampuni. Biarlah kekecewaan yang ditimbulkan terhadap kita, tidak kita respon dengan kemarahan dan kepahitan, melainkan bersikaplah seperti halnya Yusuf, merespon dengan kasih mesra.
Sehingga suara Roh Kudus yang lebih keras kita dengar agar hidup kita senantiasa diberkati. Haleluya Amin
PD AUTOPIA Malang
20072017
Gunawan Wibisono
Komentar
Posting Komentar