41673 Regi : BERDOA DAN MERATAP

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach 

Tema renungan pagi ini:   


*BERDOA DAN MERATAP*


Bacaan firman dari

*2 Raja-Raja 20:1-11*


Nas: 


*2 Raja-Raja 20:2-3*

"Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN: 'Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat". 


DOA menurut kamus Alkitab adalah Tindakan menghubungkan diri dengan Tuhan dengan atau tanpa perkataan.

Doa tidak dipandang sebagai memaksa Allah untuk bertindak mengabulkan doa kita, tetapi memohon agar jadilah kehendak Allah dan datanglah Kerajaan Nya.

MERATAP menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah menangis disertai kata - kata  yang sedih.


Apa yang ditunjukan Hizkia pada bacaan pagi  ini merupakan wujud doa dan meratap, dengan ungkapan yang sungguh dari dalam hati Hizkia, sehingga doa dan tangisannya didengarkan oleh Allah


Doa adalah hal penting dalam hidup orang percaya karena doa adalah nafas hidup. Orang yang rajin berdoa bagaikan orang yang sedang membangun tembok benteng perlindungan bagi hidupnya. Karena itulah orang percaya harus berdoa setiap saat dan tiada henti.


Saat mengalami masalah, kesusahan atau kesesakan, sejak zaman purba dan sampai sekarang, orang-orang Israel biasa datang ke tembok ratapan untuk berdoa dan meratap kepada Tuhan.  

Berdoa bukan hanya saat perlu, tapi doa juga menggambarkan suatu persekutuan yang karib dengan Tuhan.  Betapa Tuhan sangat menginginkan umat-Nya rajin berdoa. Tuhan senang melihat umat-Nya membangun tembok  (berdoa).


Dengan berdoa kita mengungkapkan keluhan-keluhan kepada Tuhan dan dalam iman kita sampaikan apa yang kita butuhkan.  Dengan berdoa pula kita menyatakan kekaguman, pujian dan penghormatan kepada Tuhan.  Dengan berdoa berarti kita sedang berjaga-jaga.  Terlebih-lebih di tengah situasi dunia yang semakin buruk ini kita harus makin intensif mencari Tuhan melalui doa.  Jangan biarkan tembok-tembokmu itu menjadi reruntuhan!


Karena itu  "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!"  

*Yesaya 55:6*


PERTANYAANNYA, Seberapa besar intensitas Saudara secara pribadi mendirikan tembok-tembok doa untuk mencari Tuhan?  

Seringkali kita hanya berdoa secara liturgis (di gereja, persekutuan) rutinitas dan biasanya bukan merupakan ratapan dari dasar hati yang terdalam.

Hizkia  merasa kematiannya sudah di depan mata, tetapi oleh karena kesungguhan doa yang disertai dengan ratapan, Tuhan bisa mengubah keputusan-Nya.  Tergeraklah hati Tuhan untuk menolong dan memulihkan Hizkia:  


"Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya: Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, ALLAH Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."  

*2 Raja-Raja 20:4-6*


Tuhan menyembuhkan Hizkia dan memperpanjang umurnya 15 tahun lagi. Itulah kuasa tembok atau benteng hidup orang percaya yaitu doa, sebagaiman Firman Nya


*Yakobus 5:16b*

"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  


Saudara, marilah kita bangun tembok doa kita dengan tekun, agar pada waktu kita membutuhkan pertolongan Tuhan, Tuhan berkenan mendengarkan doa dan menolong kita. AMIN!


*PD Autopia Malang*

Eddy Mulyono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman