41663 Regi : Berproses menjadi manusia baru untuk dapat "bersatu" sebagai keluarga yang diberkati

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. Saudara kekasih Kristus firman di pagi ini diambil dari


*Matius 19:4-6 (TB)*  

Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? 

Dan firman-Nya: *Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.* 

Demikianlah mereka *bukan lagi dua, melainkan satu* . Karena itu, apa yang telah *dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia* ."


Tema : 


*Berproses menjadi manusia baru untuk dapat "bersatu" sebagai keluarga yang diberkati* 


Kita  sering mendengar firman nats ini di saat pemberkatan pernikahan dan pada hari ini kita diingatkan kembali, bahwa ikatan pernikahan di hadapan Tuhan Yesus bukan ikatan berdasarkan hawa nafsu manusia dan sekedar menghasilkan keturunan ,tetapi ikatan yang sangat kuat, suci dan mulia. 

Proses penyesuaian menjadi satu daging, bukan dua melainkan satu,  adalah proses perjuangan seumur hidup. Sama seperti pengenalan kita sebagai calon pengantin perempuan kepada pengantin laki laki yaitu Tuhan Yesus. Proses membuang manusia lama atau berubah untuk membuang sifat yang negatif, supaya dapat menjadi "satu" dari suami dan istri adalah penyesuaian yang membutuhkan pengorbanan. Karena itulah *ikatan suami istri harusnya lebih kuat daripada ikatan orang tua dan anak.* Ini sesuai dengan firman sejak Adam dan Hawa diciptakan: 


*Kejadian 2:24 (TB)*  

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. 


Dimana kemudian Tuhan Yesus sendiri mengulang perintah Allah untuk suami istri bersatu dan memberi perintah untuk " tidak boleh diceraikan atau dipisahkan oleh manusia ", sekalipun itu dari orang terdekat termasuk orang tua. Suatu perintah dan peringatan yang keras.  


Tetapi pada kenyataannya ada berapa banyak pasangan Kristen yang melanggar janji suci pernikahan dihadapan Tuhan dan jemaat dengan bercerai ? 

Kasih Kristus seharusnya yang menjadi pengikat pernikahan yang sempurna tetapi banyak yang kasihnya telah berubah menjadi dingin. 


*Kolose 3:14 (TB)*  

Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. 


Untuk mau saling mengasihi dan mengampuni dalam keluarga diperlukan kerendahan hati dan ketulusan. Kalau mempertahankan pendapat dan egonya sendiri maka akan terasa berat. Membuang keinginan dan perbuatan-perbuatan daging seperti di *Galatia* *5: 19 - 21* dan mengenakan buah Roh di *Galatia 5: 22 - 23* akan sangat menolong kita dalam berproses bersama sama untuk saling mengasihi supaya dapat menjadi satu daging dan juga bisa mengasihi Tuhan sebagai kekasih jiwa kita. 


Terlebih lagi jika keluarga mau membangun mezbah dan sering berdoa bersama, maka Roh Kudus akan menolong menjadi keluarga yang penuh damai sejahtera, sukacita dan menjadi berkat bagi sesama. Pikiran negatif akan semakin terkikis berganti dengan pemikiran dan hati serta perbuatan yang positif dengan *buah Roh* . Ikatan atau hubungan pasangan suami istri akan bertumbuh sehat, tidak hanya bersatu menjadi keluarga baru, tetapi juga menjadi manusia baru yang sesuai dengan rencana Allah sejak manusia diciptakan, bahkan membuat keluarga kepanjangan tangan Tuhan dalam melaksanakan karyaNya di dunia yaitu menjadi berkat bagi sesama. 


Selamat beraktifitas dan selamat berjuang untuk berubah menjadi satu daging di dalam manusia baru. Roh Kudus menolong dan Tuhan Yesus memberkati. Amin 


 *PD Autopia Malang* 

 *Wita.*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman