41667 Regi : Menikmati berkat yang atas seijin Allah

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Renungan firman pagi ini dengan tema:


*Menikmati berkat yang atas seijin Allah*.


Bacaan firman:


*Amsal 10:22 (BIMK)* 

Karena berkat TUHAN sajalah orang menjadi kaya; kerja keras tak dapat menambah harta.


Para kekasih Kristus,

Kebanyakan manusia hidup di dunia ini, menaruh hatinya sedemikian rupa pada kekayaan dunia.

Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup akan sebuah tanggung jawab dalam hidup berkeluarga, yang membutuhkan sandang, papan dan pangan.

Manusia diijinkan oleh Allah dalam pengelolaan hasil bumi ini, tetapi bagi yang malas Allah berfirman:


*2 Tesalonika 3:10-11 (BIMK)* 

Pada waktu kami masih berada di tengah-tengah kalian, kami memberi peraturan ini, "Orang yang tidak mau bekerja, tidak boleh makan." 

Kami mengatakan ini sebab kami mendengar bahwa ada orang-orang di antaramu yang hidup bermalas-malas. Mereka tidak melakukan sesuatu pun, kecuali sibuk mencampuri urusan orang lain.


Namun hendaknya tidak mempunyai motivasi yang salah dalam mencari berkat guna memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, seperti cerita orang kaya yang bodoh:*Lukas 12:17-20*.


Begitupun jangan sekali kali mengatakan bahwa berkat kekayaan itu hasil usahanya sendiri, dengan sombongnya sikap tamak dan serakah, tidak tahu diri dihadapan Allah  yang Sang Pemilik berkat:


*Ulangan 8:17 (TB)* 

Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.


Seharusnya tetap diingat tatkala kita menerima berkat dari Allah dan menikmatinya hati kita memperkatakan 


*Ulangan 8:18 (BIMK)* 

Ingat bahwa TUHAN Allahmulah yang memberi kekayaan itu kepadamu. Hal itu dilakukan-Nya karena sampai hari ini Ia masih setia kepada perjanjian yang dibuat-Nya dengan nenek moyangmu.


Allah mengetahui betul cara berfikir manusia di bumi ini dalam menyikapi berkat Tuhan. Untuk itulah Allah memberikan pengertian dan pemahaman kepada umatNya:


1.Bahwa kekayaan yang sungguh sungguh pantas dicari adalah:

Bukan sekadar memiliki harta yang berlimpah, melainkan memilikinya tanpa disertai kesusahan,

tanpa di sertai rasa gelisah untuk mencari dan menyimpanya, tanpa di sertai rasa cemas ketika menikmatinya,

tanpa disertai kesedihan hati, ketika kehilangan kekayaan itu.

Kita harus sadar bahwa harta kekayaan itu adalah titipan Allah.

Ingat dikatakan dalam 


*Amsal 10:2 (FAYH)*  

Keuntungan yang tidak halal tidak mendatangkan kebahagiaan abadi, tetapi hidup yang benar menyelamatkan orang dari maut.


Dengan kata lain punyailah hati untuk memilikinya sekaligus bersyukur atas berkatNya, terlebih agar berkat itu  bisa menjadi berkat bagi orang lain.


2.Dari mana asal kekayaan yang pantas di cari yang semestinya di harapkan?.

Yaitu yang bukan dengan bekerja bagaikan sapi perah bahkan tak pernah melibatkan Allah di dalamnya.

Firman-Nya dalam 


*Mazmur 127:2 (BIMK)* 

Percuma saja bekerja keras mencari nafkah, bangun pagi-pagi dan tidur larut malam; sebab TUHAN menyediakannya bagi mereka yang dikasihi-Nya, sementara mereka sedang tidur.


Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya dan tidak menambah kesusahan, sehingga dalam hati tidak mengatakan:*Ini berkat apa malapetaka?*.


Marilah kita senantiasa memohon hikmat Allah dalam mencari betkat yang sesungguhnya .

Dengan tidak mengesampingkan firman Tuhan yang demikian:


*Matius 6:33-34 (BIMK)* 

Jadi, usahakanlah dahulu supaya Allah memerintah atas hidupmu dan lakukanlah kehendak-Nya. Maka semua yang lain akan diberikan Allah juga kepadamu. 

Oleh sebab itu, janganlah khawatir tentang hari besok. Sebab besok ada lagi khawatirnya sendiri. Hari ini sudah cukup kesusahannya, tidak usah ditambah lagi 


Selamat bekerja dan beraktivitas dengan hati penuh syukur atas segala berkat Allah.

Tuhan Yesus memberkati, Amin.


*PD.Autopia Malang*

  ernawati eliyus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman