41665 Regi : Upah akan mengikuti dari perbuatannya
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Kekasih Kristus.
Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari
*Kolose 3:23-25*
Nas
*Kolose 3:25 (TB)*
Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.
Tema
*Upah akan mengikuti dari perbuatannya*
Mari kita berdoa
*Bapa ku di dalam Tuhan Yesus, hanya kasih dan kemurahan HU saja, aku dapat mengerti, memahami dan melakukan kehendak HU, kiranya Roh Kudus menuntuku hidup seturut kehendak HU, amin*
Kembali kita diingatkan oleh firman Tuhan saat ini, agar di dalam melakukan apapun, hendaknya kita kerjakan hanya untuk kemuliaan Tuhan Yesus saja, inilah yang Allah kehendaki dalam kehidupan kita sebagai orang yang percaya kepada Kristus Yesus. Sebab kita harus sadar jika kita dimampukan untuk melakukan sesuatu entah yang kecil ataupun yang besar, harus kita akui bahwa semua itu karena campur tangan Allah dalam kehidupan kita, dan tanpa campur tangan Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa.
Karena itu hendaklah kita jangan sombong atau memegahkan diri, apabila kita beroleh kesempatan untuk melakukan pekerjaan Tuhan dalam kehidupan kita, entah talenta yang diberikan kepada kita itu besar maupun kecil semua akan Allah minta pertanggungjawaban dari kita, sejauh mana kita menjalankan talenta yang sudah Allah berikan itu, apakah kita lakukan hanya untuk kepentingan diri kita sendiri, agar kita dipuji, disanjung dan dihormati oleh manusia, atau justru kita menyadari dan berkata bahwa kita adalah hamba yang tak berguna, dan hanya Tuhan Yesus lah yang layak dipuji ,disembah dan dihormati serta dimuliakan.
Ingat sebagaimana ayat nas ini, bahwa Tuhan tidak memandang muka terhadap kita artinya apapun talenta kita, jabatan kita, ataupun segala yang kita miliki pada akhirnya harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Dan yang jelas jabatan dalam pelayanan tidak menjadikan jaminan kita di hadapanNya ketika kita berbuat dosa, ketika kita berbuat salah, dan upahnya pasti akan diberikan sesuai dengan perbuatan kita.
Karena itu sekali lagi jangan sombong, jangan merasa orang yang sudah diurapi, orang yang sudah kepenuhan Roh Kudus, kalau hidup kita masih ada akar pahit, kalau kita belum bisa mengampuni, kalau kita belum bisa mengasihi dan melakukan segala yang baik dan mulia.
Firman Tuhan dalam *Yehezkiel 18:24* mengatakan
Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik — apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.
Jadi ini harus kita pahami betul, jangan merasa diri paling benar, paling suci, tidak pernah berbuat seperti orang lain yang dalam pandangan dirinya sudah tidak pantas hidup dalam pelayanan ataupun pandangan negatif lainnya.
Ingat firman Tuhan sangat jelas *Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya*, jadi jika demikian apa yang harus kita lakukan supaya kita tidak jatuh kedalam dosa?
Haruskah kita menghakimi, menyalahkan dan menjelekan serta mengumbar hawa nafsu dengan menyebarkan keburukan atau kebusukan saudara kita?
Atau justru kita saling mengingatkan, mengampuni, menyemangati dan mengasihi saudara kita yang jatuh?
Dalam kitab Mazmur dengan jelas dikatakan
TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
*Mazmur 14:2-3 (TB)*
Jika demikian apakah kita masih merasa lebih baik dan lebih benar dari saudara kita yang dalam pandangan kita telah jatuh dosa?
Apakah kita harus memegahkan diri dan merasa kita tidak sama dengan mereka yang telah melakukan kejahatan, kesalahan serta perbuatan dosa?
Sekali lagi semua yang kita lakukan pasti akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah dan tidak satupun yang akan terlewati, semua akan mendapatkan upah sesuai dengan hasil perbuatannya.
Karena itu sebagai orang-orang pilihan Allah mari kita buang segala yang pahit, segala yang negatif dan segala yang jahat dan kita serahkan hidup kita pribadi lepas pribadi agar kita dimampukan melakukan talenta yang sudah Allah percayakan dalam hidup kita, dan dengan terus memandang Kristus Yesus sebagai Gembala Agung agar Roh Kudus menuntun kita untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan Allah dengan membebaskan hidup kita dari segala akar pahit yang membuat kita jatuh dosa. Lakukanlah semua itu dengan berdasar firman Tuhan yang tertulis dalam
*Kolose 3:14 (TB)*
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Inilah yang harus menjadi dasar dalam kita mengikut Tuhan Yesus, sebab apapun yang kita lakukan upah telah Allah sediakan bagi kita.
Selamat pagi, selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar