1752 Rensi: KUATIR = TIDAK PERCAYA KEPADA TUHAN YESUS
Shalom Aleichem bShem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan siang kita kali ini adalah:
*KUATIR* = *TIDAK PERCAYA KEPADA TUHAN YESUS*
Dasar firmannya dari:
*Matius 6:25 (TB) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?*
*Matius 6:30 (TB) Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?*
Berkali-kali kita membaca ayat ini bahkan kita juga sudah hafal dengan ayat ini, namun apakah kita sudah benar-benar mempraktekkan ayat ini dalam kehidupan kita? Belum tentu.
Kalau kita sepenuhnya merenungkan ayat ini, maka kita akan menyadari bahwa sebenarnya kita masih sering kuatir dalam hidup ini, kita sering mengatakan tidak kuatir namun itu hanya di bibir saja, di hati kita berkata lain masih sering ada kekuatiran entah itu tentang pekerjaan, ekonomi, keluarga masa depan kita, dan masih banyak hal lainnya.
Padahal *jika kita kuatir itu sama juga dengan kita tidak percaya kepada Allah yang berkuasa melakukan segalanya bagi kita.*
Sabda Tuhan Yesus dalam
*2 Korintus 9:8 (TB) Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.*
Allah sanggup mencukupkan kita , namun semuanya tergantung dari diri kita sendiri, kalau masih ada kuatir atau *ketidak percayaan akan kesanggupan Allah menolong kita*, kitapun tidak akan menerima berkatnya, karena diri kita sendirilah yang membatasinya dengan pikiran-pikiran kita dan akal budi kita.
Matius 17:20 (TB) Ia berkata kepada mereka: *"Karena kamu kurang percaya.* Sebab Aku berkata kepadamu: *Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.*
Kalau kita percaya sebenarnya sungguh tidak ada yang mustahil, segala permasalahan kita pasti dapat kita lalui bersama dengan Tuhan Yesus.
Mari kita koreksi diri masih kah kita kuatir yang berarti kita tidak percaya kepada Allah, ataukah kita sudah menyerahkan segala permasalahan yang menyebabkan kita kuatir kepada Tuhan Yesus?
Mari mohon tuntunan Roh Kudus agar kita dimampukan untuk tidak kuatir.
Selamat siang, selamat beraktivitas..
Tuhan Yesus memberkati amin
*PD. Autopia Malang*
26082018
lilychristanti
Tema renungan siang kita kali ini adalah:
*KUATIR* = *TIDAK PERCAYA KEPADA TUHAN YESUS*
Dasar firmannya dari:
*Matius 6:25 (TB) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?*
*Matius 6:30 (TB) Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?*
Berkali-kali kita membaca ayat ini bahkan kita juga sudah hafal dengan ayat ini, namun apakah kita sudah benar-benar mempraktekkan ayat ini dalam kehidupan kita? Belum tentu.
Kalau kita sepenuhnya merenungkan ayat ini, maka kita akan menyadari bahwa sebenarnya kita masih sering kuatir dalam hidup ini, kita sering mengatakan tidak kuatir namun itu hanya di bibir saja, di hati kita berkata lain masih sering ada kekuatiran entah itu tentang pekerjaan, ekonomi, keluarga masa depan kita, dan masih banyak hal lainnya.
Padahal *jika kita kuatir itu sama juga dengan kita tidak percaya kepada Allah yang berkuasa melakukan segalanya bagi kita.*
Sabda Tuhan Yesus dalam
*2 Korintus 9:8 (TB) Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.*
Allah sanggup mencukupkan kita , namun semuanya tergantung dari diri kita sendiri, kalau masih ada kuatir atau *ketidak percayaan akan kesanggupan Allah menolong kita*, kitapun tidak akan menerima berkatnya, karena diri kita sendirilah yang membatasinya dengan pikiran-pikiran kita dan akal budi kita.
Matius 17:20 (TB) Ia berkata kepada mereka: *"Karena kamu kurang percaya.* Sebab Aku berkata kepadamu: *Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.*
Kalau kita percaya sebenarnya sungguh tidak ada yang mustahil, segala permasalahan kita pasti dapat kita lalui bersama dengan Tuhan Yesus.
Mari kita koreksi diri masih kah kita kuatir yang berarti kita tidak percaya kepada Allah, ataukah kita sudah menyerahkan segala permasalahan yang menyebabkan kita kuatir kepada Tuhan Yesus?
Mari mohon tuntunan Roh Kudus agar kita dimampukan untuk tidak kuatir.
Selamat siang, selamat beraktivitas..
Tuhan Yesus memberkati amin
*PD. Autopia Malang*
26082018
lilychristanti
Komentar
Posting Komentar