1711 Rensi: Apakah Kita Sedang Menghina TUHAN?
Damai Sejahtera ALLAH didalam KRISTUS YESUS menyertai kita semua
Renungan siang ini dengan tema:
*Apakah Kita Sedang Menghina TUHAN?*
Dasar firmannya dari:
📖 *1 Samuel 2:30*
Sebab itu — demikianlah firman TUHAN, Allah Israel — sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang — demikianlah firman TUHAN —: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! *Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.*
Saudara²ku kekasih, kata menghormati didalam bahasa aslinya menggunakan kata *"kabad"* sedangkan kata menghina menggunakan kata *"bazah".* Di dalam lexicon keduanya dinyatakan berjenis kata "kerja".
Didalam kamus bahasa Indonesia kata menghormati memiliki akar kata *"hormat"* yang dapat berkembang menjadi 5 kata yang masing-masing memiliki arti dan definisi yang luar biasa luas. Jika diintisarikan maka *menghormati* didalam bahasa Indonesia adalah: ```"sikap menempatkan seseorang berada diatas kita dan kita dengan sadar mengambil sikap tunduk, serta dengan rela hati memberikan pemberian-pemberian yang terbaik."```
Dan untuk kata *menghina* itu adalah sikap sebaliknya dari intisari tersebut diatas.
Konteks *menghina* pada bahasan ini adalah :
*1 Samuel 2:29*
Mengapa engkau *memandang dengan loba* kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau *menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku,* sambil kamu *menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik* dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?
Pada ayat 29, tertulis daftar sikap yang menghina TUHAN, yang dilakukan oleh Eli dan kedua anaknya.
1⃣ Memandang dengan loba atau serakah [dalam terjemahan bhs Indonesia yg lain] kepada persembahan yang seharusnya diberikan kepada ALLAH terlebih dahulu, yaitu dengan memotong dan mengambil bagian ALLAH bagi keuntungan diri sendiri, sebagaimana dicatat didalam
*1 Sam 2: 11-17.*
Perhatikan:
Ini sudah menjadi sifat keluarga Eli!
2⃣ Tidak mau menegur anak-anaknya, dalam ayat 29 dikatakan ```"lebih menghormati anak-anaknya dari pada TUHAN".```
Dapat dikatakan bahwa Eli *tidak memberikan teladan dan teguran/disiplin keras yang menimbulkan efek jera* kepada kedua anaknya, hal itu dimungkinkan karena Eli juga *menikmati korupsi* yang dilakukan oleh anak-anaknya *[..., sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?].*
Jadi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Eli dan keluarganya dengan melanggar aturan main yang telah ditetapkan ALLAH, demi keuntungan pribadi itulah yang dinilai sebagai sikap "MENGHINA" TUHAN.
Coba kita lihat beberapa diantaranya:
★ 1 Samuel 2:22 ```Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,```
★ 1 Samuel 3:13 ```Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!```
🔹 Akibat dari menghina TUHAN:
*[1 Sam 2:31-36]*
1. Eli & keluarganya *tersingkir* dari pelayanan Iman untuk selamanya. (31-32)
2. Terjadi *kerusakan karakter* yang nyata dan menyakitkan hati, pada orang yang menghina TUHAN (33-34)
3. Kedudukannya akan *digantikan* oleh pribadi yang berkenan kepada TUHAN (35)
4. Hidup dengan *meminta-minta* (36)
🔶 *Penerapannya:*
Mari kita instropeksi diri, apakah kita juga tanpa sadar sedang meneladani pola penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Eli dan keluarganya? Mungkin dengan wujud yang lain akan tetapi memiliki *"roh"* yang sama, maka saya sarankan untuk segera *berhenti* dan mari kita *berbalik* serta kembali *menghormati* TUHAN YESUS kita dengan lebih lagi.
TUHAN YESUS memberkat,amin.
*PD Imanuel Jakarta*
05082018
Roberto Mogot
Renungan siang ini dengan tema:
*Apakah Kita Sedang Menghina TUHAN?*
Dasar firmannya dari:
📖 *1 Samuel 2:30*
Sebab itu — demikianlah firman TUHAN, Allah Israel — sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang — demikianlah firman TUHAN —: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! *Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.*
Saudara²ku kekasih, kata menghormati didalam bahasa aslinya menggunakan kata *"kabad"* sedangkan kata menghina menggunakan kata *"bazah".* Di dalam lexicon keduanya dinyatakan berjenis kata "kerja".
Didalam kamus bahasa Indonesia kata menghormati memiliki akar kata *"hormat"* yang dapat berkembang menjadi 5 kata yang masing-masing memiliki arti dan definisi yang luar biasa luas. Jika diintisarikan maka *menghormati* didalam bahasa Indonesia adalah: ```"sikap menempatkan seseorang berada diatas kita dan kita dengan sadar mengambil sikap tunduk, serta dengan rela hati memberikan pemberian-pemberian yang terbaik."```
Dan untuk kata *menghina* itu adalah sikap sebaliknya dari intisari tersebut diatas.
Konteks *menghina* pada bahasan ini adalah :
*1 Samuel 2:29*
Mengapa engkau *memandang dengan loba* kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau *menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku,* sambil kamu *menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik* dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?
Pada ayat 29, tertulis daftar sikap yang menghina TUHAN, yang dilakukan oleh Eli dan kedua anaknya.
1⃣ Memandang dengan loba atau serakah [dalam terjemahan bhs Indonesia yg lain] kepada persembahan yang seharusnya diberikan kepada ALLAH terlebih dahulu, yaitu dengan memotong dan mengambil bagian ALLAH bagi keuntungan diri sendiri, sebagaimana dicatat didalam
*1 Sam 2: 11-17.*
Perhatikan:
Ini sudah menjadi sifat keluarga Eli!
2⃣ Tidak mau menegur anak-anaknya, dalam ayat 29 dikatakan ```"lebih menghormati anak-anaknya dari pada TUHAN".```
Dapat dikatakan bahwa Eli *tidak memberikan teladan dan teguran/disiplin keras yang menimbulkan efek jera* kepada kedua anaknya, hal itu dimungkinkan karena Eli juga *menikmati korupsi* yang dilakukan oleh anak-anaknya *[..., sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?].*
Jadi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Eli dan keluarganya dengan melanggar aturan main yang telah ditetapkan ALLAH, demi keuntungan pribadi itulah yang dinilai sebagai sikap "MENGHINA" TUHAN.
Coba kita lihat beberapa diantaranya:
★ 1 Samuel 2:22 ```Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,```
★ 1 Samuel 3:13 ```Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!```
🔹 Akibat dari menghina TUHAN:
*[1 Sam 2:31-36]*
1. Eli & keluarganya *tersingkir* dari pelayanan Iman untuk selamanya. (31-32)
2. Terjadi *kerusakan karakter* yang nyata dan menyakitkan hati, pada orang yang menghina TUHAN (33-34)
3. Kedudukannya akan *digantikan* oleh pribadi yang berkenan kepada TUHAN (35)
4. Hidup dengan *meminta-minta* (36)
🔶 *Penerapannya:*
Mari kita instropeksi diri, apakah kita juga tanpa sadar sedang meneladani pola penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Eli dan keluarganya? Mungkin dengan wujud yang lain akan tetapi memiliki *"roh"* yang sama, maka saya sarankan untuk segera *berhenti* dan mari kita *berbalik* serta kembali *menghormati* TUHAN YESUS kita dengan lebih lagi.
TUHAN YESUS memberkat,amin.
*PD Imanuel Jakarta*
05082018
Roberto Mogot
Komentar
Posting Komentar