1715 Rensi: Sungguh Amat Baik
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan hari ini berjudul :
*Sungguh Amat Baik*
Dasar firmannya dari:
*Kejadian 1:27 (TB)* Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kisah penciptaan ini bukan bacaan Alkitab yang baru bagi kita, juga kenapa manusia diciptakan terakhir setelah seluruhnya selesai diiptakan Allah, seperti :
Kejadian 1:26 (TB) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka *berkuasa* atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.
Ada kata *berkuasa* dimana yang dimaksudkan adalah manusia yang diberi kuasa untuk menguasai dan menaklukkan bumi, namun tidak dengan sikap semena-mena tapi lebih kepada menghargai makhluk Allah yang lain, bahkan seluruh ciptaan Allah dan tentunya memeliharanya dengan baik.
Hal ini sesuai dengan sifat Allah sebagai pencipta atau yang membuat, tentunya tidak akan semena-mena melakukan ciptaanNya. Nah, kita yang dianggap paling mulia dan serupa dengan Allah tentulah harus memiliki sikap dan sifat yang sama.
Lalu pada akhir penciptaanNya, Allah bersabda :
*Kejadian 1:31b (TB)* Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, *sungguh amat baik*.
Bila Allah telah melihat yang dijadikanNya itu sungguh amat baik maka tentunya menurut pandangan Allah saat itu memang semuanya sangat baik dan indah dan harapan Allah, manusialah yang akan jadi kepanjangan tanganNya memelihara isi bumi yang sudah dijadikanNya.
Lalu pertanyaannya, apakah kita sudah melakukannya dan mengatakan terhadap ciptaan di sekitar kita "sungguh amat baik"?
Dan apa yg sudah kita lakukan :
1. Sudahkah kita pelihara lingkungan di sekitar kita dengan amat baik?
2. Sudahkah kita perlakukan alam semesta ini beserta isinya dengan penuh tanggungjawab?
3. Sudahkah kita menghargai alam ciptaan Allah beserta seluruh isinya dengan tidak melukai yaitu dengan tangan kita mencabut, merusak daunnya, tangkainya untuk tanaman atau tidak memelihara hewan peliharaan atau melukai tubuhnya?
4. Sudahkah kita pelihara kebersihan lingkungan dengan tidak mengotorinya dengan mengatur pembuangan sampah dengan baik dan benar?
Apakah sudah layak kita disebut serupa dengan gambar dan rupa Allah bila untuk ciptaan Allah lainnya kita belum menyalurkan berkatNya dan melakukan perintahNya?
Mari kita renungkan lalu kita lakukan dalam hidup kita sebagai bentuk pertanggungjawaban kita.
Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD Imanuel Jakarta*
07082018
Lilies
*Sungguh Amat Baik*
Dasar firmannya dari:
*Kejadian 1:27 (TB)* Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kisah penciptaan ini bukan bacaan Alkitab yang baru bagi kita, juga kenapa manusia diciptakan terakhir setelah seluruhnya selesai diiptakan Allah, seperti :
Kejadian 1:26 (TB) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka *berkuasa* atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.
Ada kata *berkuasa* dimana yang dimaksudkan adalah manusia yang diberi kuasa untuk menguasai dan menaklukkan bumi, namun tidak dengan sikap semena-mena tapi lebih kepada menghargai makhluk Allah yang lain, bahkan seluruh ciptaan Allah dan tentunya memeliharanya dengan baik.
Hal ini sesuai dengan sifat Allah sebagai pencipta atau yang membuat, tentunya tidak akan semena-mena melakukan ciptaanNya. Nah, kita yang dianggap paling mulia dan serupa dengan Allah tentulah harus memiliki sikap dan sifat yang sama.
Lalu pada akhir penciptaanNya, Allah bersabda :
*Kejadian 1:31b (TB)* Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, *sungguh amat baik*.
Bila Allah telah melihat yang dijadikanNya itu sungguh amat baik maka tentunya menurut pandangan Allah saat itu memang semuanya sangat baik dan indah dan harapan Allah, manusialah yang akan jadi kepanjangan tanganNya memelihara isi bumi yang sudah dijadikanNya.
Lalu pertanyaannya, apakah kita sudah melakukannya dan mengatakan terhadap ciptaan di sekitar kita "sungguh amat baik"?
Dan apa yg sudah kita lakukan :
1. Sudahkah kita pelihara lingkungan di sekitar kita dengan amat baik?
2. Sudahkah kita perlakukan alam semesta ini beserta isinya dengan penuh tanggungjawab?
3. Sudahkah kita menghargai alam ciptaan Allah beserta seluruh isinya dengan tidak melukai yaitu dengan tangan kita mencabut, merusak daunnya, tangkainya untuk tanaman atau tidak memelihara hewan peliharaan atau melukai tubuhnya?
4. Sudahkah kita pelihara kebersihan lingkungan dengan tidak mengotorinya dengan mengatur pembuangan sampah dengan baik dan benar?
Apakah sudah layak kita disebut serupa dengan gambar dan rupa Allah bila untuk ciptaan Allah lainnya kita belum menyalurkan berkatNya dan melakukan perintahNya?
Mari kita renungkan lalu kita lakukan dalam hidup kita sebagai bentuk pertanggungjawaban kita.
Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD Imanuel Jakarta*
07082018
Lilies
Komentar
Posting Komentar